Wednesday, April 24, 2024
27.7 C
Jayapura

Tangkapan Ikan Nelayan Hamadi Belum Stabil

JAYAPURA-Menanggapi keluhan nelayan di Hamadi akibat tidak adanya cold storage di daerah tersebut.  Kepala Dinas Perikanan Kota Jayapura Matheys Sibi, S.ST.Pi.,M.Si.,mengakui, untuk cold storage sebenarnya sudah ada di TPI Hamadi milik Dinas Perikanan Kelautan Pemprov Papua dan pengelolaanya dilakukan oleh pihak ketiga melalui PKS.

Sedangkan untuk cold storage milik Dinas Perikanan Kota Jayapura ada di Pasar Baru Youtefa Kotaraja kapasitas 20 ton dilengkapi Air blast Frezer (ABF) atau ruang pembeku dengan kapasitas 2 ton. Sehingga nelayan bisa menyewanya dan saat ini  dasar hukum penarikan retribusi penyimpanan di cold storage masih di godok Perdanya di Bagian Hukum Setda Kota Jayapura.

Baca Juga :  Pelni: Permintaan Penumpang Banyak, Belum Ada Jadwal Kunjungan Kapal

“Untuk masalah cold storage bagi nelayan sejatinya tidak ada masalah karena di Kota Jayapura sudah ada 8 unit dan daya tampung juga banyak,”Katanya, Jumat (17/6)kemarin.

Menurutnya, untuk nelayan di Jayapura hasil tangkapan juga belum banyak dan jika ada langsung di kirim ke Surabaya atau Makassar jadi jarang ada yang disimpan.

Selain itu, kenapa di Jayapura belum ada perusahaan atau pengusaha yang membuka investasi pembelian ikan di para nelayan seperti di Kota Sorong. Hal ini disebabkan karena nelayan di Jayapura masih banyak yang ikut pemilik kapal jadi mereka menangkap ikan dan dibeli langsung yang punya kapal, beda dengan nelayan di Sorong banyak nelayan yang mandiri memiliki kapal sendiri sehingga mereka dalam menangkap ikan bisa langsung dijual ke perusahaan.

Baca Juga :  Pertamina Tegaskan Antrean BBM Bukan Karena Kelangkaan

Dan hasil tangkapan para nelayan di Sorong selalu ada dan stabil sehingga bisa memunuhi permintaan perusahaan, tapi untuk di Jayapura belum bisa stabil sehingga hal ini menjadi alasan kenapa perusahaan atau investor belum melirik secara maksimal untuk membuka investasi di Jayapura.(dil/gin).

JAYAPURA-Menanggapi keluhan nelayan di Hamadi akibat tidak adanya cold storage di daerah tersebut.  Kepala Dinas Perikanan Kota Jayapura Matheys Sibi, S.ST.Pi.,M.Si.,mengakui, untuk cold storage sebenarnya sudah ada di TPI Hamadi milik Dinas Perikanan Kelautan Pemprov Papua dan pengelolaanya dilakukan oleh pihak ketiga melalui PKS.

Sedangkan untuk cold storage milik Dinas Perikanan Kota Jayapura ada di Pasar Baru Youtefa Kotaraja kapasitas 20 ton dilengkapi Air blast Frezer (ABF) atau ruang pembeku dengan kapasitas 2 ton. Sehingga nelayan bisa menyewanya dan saat ini  dasar hukum penarikan retribusi penyimpanan di cold storage masih di godok Perdanya di Bagian Hukum Setda Kota Jayapura.

Baca Juga :  Pelni: Permintaan Penumpang Banyak, Belum Ada Jadwal Kunjungan Kapal

“Untuk masalah cold storage bagi nelayan sejatinya tidak ada masalah karena di Kota Jayapura sudah ada 8 unit dan daya tampung juga banyak,”Katanya, Jumat (17/6)kemarin.

Menurutnya, untuk nelayan di Jayapura hasil tangkapan juga belum banyak dan jika ada langsung di kirim ke Surabaya atau Makassar jadi jarang ada yang disimpan.

Selain itu, kenapa di Jayapura belum ada perusahaan atau pengusaha yang membuka investasi pembelian ikan di para nelayan seperti di Kota Sorong. Hal ini disebabkan karena nelayan di Jayapura masih banyak yang ikut pemilik kapal jadi mereka menangkap ikan dan dibeli langsung yang punya kapal, beda dengan nelayan di Sorong banyak nelayan yang mandiri memiliki kapal sendiri sehingga mereka dalam menangkap ikan bisa langsung dijual ke perusahaan.

Baca Juga :  Pelni Antisipasi Lonjakan Arus Balik Gunakan Kapal

Dan hasil tangkapan para nelayan di Sorong selalu ada dan stabil sehingga bisa memunuhi permintaan perusahaan, tapi untuk di Jayapura belum bisa stabil sehingga hal ini menjadi alasan kenapa perusahaan atau investor belum melirik secara maksimal untuk membuka investasi di Jayapura.(dil/gin).

Berita Terbaru

Artikel Lainnya