Friday, April 26, 2024
32.7 C
Jayapura

Water Treatment, Tarif Air Bisa Naik 300 Persen

Entis Sutisna. (FOTO : Yohana/Cepos)

JAYAPURA – Untuk mendukung PON XX, Pemerintah melalui Balai Wilayah Sungai menyediakan alternatif pembenahan air minum di Jayapura , dengan menggunakan sistem baru yaitu water treatment.

 Direktur Utama PDAM Jayapura, Entis Sutisna mengatakan,  pihaknya sangat terbantu dengan adanya sistem pengelolaan air minum baru yang berpusat di Danau Sentani, yang memiliki kapasitas air sebesar 1.100 liter/detik yang merupakan kapasitas terpasang.

“Paling yang akan kami gunakan 50 persen dari itu, yaitu sekitar 600 liter/detik.  Adanya water treatment merupakan potensi bagus bagi kami PDAM dengan menambah pasokan air untuk wilayah kota, hanya saja akan meningkatkan biaya,” ungkap Entis kepada Cenderawasih Pos, Senin (15/4) kemarin.

Baca Juga :  Layanan Pengiriman Barang Intra Papua Masih Terkendala

 Diakuinya, selama ini penggunaan air PDAM tanpa melalui pengelolaan dan tidak menggunakan water treatment, nantinya setelah difungsikannya water treatment ini PDAM memiliki tantangan yang cukup besar yakni terkait harga jual produksi dari pengolahan tersebut.

“Saat ini harga air kami sekitar Rp 3.200/meter kubik, berdasarkan perhitungan saya harga air akan mengalami kenaikan sebesar 300 persen berkisar diangka Rp 10 ribu/meter kubik. Hal inilah yang akan menjadi tantangan ke depan bagi kami, bahwa ketika pasokan air di intake Danau Sentani difungsikan dengan Water Treatment maka akan ada efek secara biaya ke depan,” jelasnya.

 Secara otomatis pihaknya akan mulai membiasakan masyarakat agar dapat menjadikan air sebagai produk bisnis. Pihaknya juga mengimbau konsumen untuk mensyukuri keadaan yang saat ini dan bisa menggunakan air dengan hemat, karena ke depan harga air akan lebih mahal dari saat ini.

Baca Juga :  Pemkot Fasilitasi UMKM Mendaftar Produk Lokal ke e-Katalog

“Saat ini progress water treatment baru tahap pengerjaan intik, kita menunggu saja sampai proyek pemerintah ini selesai, dan kami mau tidak mau harus siap menerima teknologi baru di Jayapura,” terangnya.

Saat ini pihaknya sedang mengupayakan sosialisasi kepada masyarakat dan diharapkan masyarakat juga akan memahami jika kemudian hari biaya air akan menjadi lebih besar dari pada saat ini. (ana/ary)

Entis Sutisna. (FOTO : Yohana/Cepos)

JAYAPURA – Untuk mendukung PON XX, Pemerintah melalui Balai Wilayah Sungai menyediakan alternatif pembenahan air minum di Jayapura , dengan menggunakan sistem baru yaitu water treatment.

 Direktur Utama PDAM Jayapura, Entis Sutisna mengatakan,  pihaknya sangat terbantu dengan adanya sistem pengelolaan air minum baru yang berpusat di Danau Sentani, yang memiliki kapasitas air sebesar 1.100 liter/detik yang merupakan kapasitas terpasang.

“Paling yang akan kami gunakan 50 persen dari itu, yaitu sekitar 600 liter/detik.  Adanya water treatment merupakan potensi bagus bagi kami PDAM dengan menambah pasokan air untuk wilayah kota, hanya saja akan meningkatkan biaya,” ungkap Entis kepada Cenderawasih Pos, Senin (15/4) kemarin.

Baca Juga :  Harga Ikan Murah Untungkan Pedagang dan Pembeli

 Diakuinya, selama ini penggunaan air PDAM tanpa melalui pengelolaan dan tidak menggunakan water treatment, nantinya setelah difungsikannya water treatment ini PDAM memiliki tantangan yang cukup besar yakni terkait harga jual produksi dari pengolahan tersebut.

“Saat ini harga air kami sekitar Rp 3.200/meter kubik, berdasarkan perhitungan saya harga air akan mengalami kenaikan sebesar 300 persen berkisar diangka Rp 10 ribu/meter kubik. Hal inilah yang akan menjadi tantangan ke depan bagi kami, bahwa ketika pasokan air di intake Danau Sentani difungsikan dengan Water Treatment maka akan ada efek secara biaya ke depan,” jelasnya.

 Secara otomatis pihaknya akan mulai membiasakan masyarakat agar dapat menjadikan air sebagai produk bisnis. Pihaknya juga mengimbau konsumen untuk mensyukuri keadaan yang saat ini dan bisa menggunakan air dengan hemat, karena ke depan harga air akan lebih mahal dari saat ini.

Baca Juga :  PLN Sukses Hadirkan Listrik Andal di Road to Hakordia Tahun 2023 Papua

“Saat ini progress water treatment baru tahap pengerjaan intik, kita menunggu saja sampai proyek pemerintah ini selesai, dan kami mau tidak mau harus siap menerima teknologi baru di Jayapura,” terangnya.

Saat ini pihaknya sedang mengupayakan sosialisasi kepada masyarakat dan diharapkan masyarakat juga akan memahami jika kemudian hari biaya air akan menjadi lebih besar dari pada saat ini. (ana/ary)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya