Monday, April 14, 2025
29.7 C
Jayapura

Harga Harus Dijaga Agar Inflasi Tidak Naik

JAYAPURA – Koordinator Fungsi Neraca Wilaya dan Analisis Statistik BPS Provinsi Papua Priyo Yudyatmoko menjelaskan, terkait dengan kenaikan inflasi yang sampai triwulan III diangka 6 persen.

“Kenaikan harga konsumen menjadi salah satu faktor penyumbang inflasi yang terjadi pada triwulan 3 jika hal ini terus dibiarkan tanpa menjaga kestabilan harga itu akan berdampak tidak baik terhadap masyarakat dan juga terhadap pertumbuhan ekonomi,”Katanya kepada Cenderawasih Pos, Jumat (11/11) kemarin.

Diakuinya, tidak hanya menjaga harga, tetapi sektor-sektor unggulan juga harus sudah mulai galih khususnya yang berpotensi penyebab tingginya Inflasi, hal ini dilakukan agar dapat mengontrol inflasi.

“Harga konsumen kita memang masih relatif tinggi, bahkan menghadapi resesi ekonomi pada 2023, kami mencatat dari apa yang sudah terjadi, di tahun 2023 ada kemungkinan kenaikan harga pangan, energi dari dampak global yang akan berpengaruh kepada provinsi Papua,” terangnya.

Baca Juga :  SPBE Arso Beroperasi, Harga LPG di Papua akan Turun

Lanjutnya, dengan menyikapi kondisi tersebut harapkan ketersediaan pangan harus benar-benar dipastikan aman, agar tidak melambung harga-harganya nanti.

“Apalagi sekarang BBM sudah naik ya naik otomatis, nanti juga akan berpengaruh ke garis kemiskinan, dimana  garis kemiskinan juga akan semakin naik. (ana/gin)

JAYAPURA – Koordinator Fungsi Neraca Wilaya dan Analisis Statistik BPS Provinsi Papua Priyo Yudyatmoko menjelaskan, terkait dengan kenaikan inflasi yang sampai triwulan III diangka 6 persen.

“Kenaikan harga konsumen menjadi salah satu faktor penyumbang inflasi yang terjadi pada triwulan 3 jika hal ini terus dibiarkan tanpa menjaga kestabilan harga itu akan berdampak tidak baik terhadap masyarakat dan juga terhadap pertumbuhan ekonomi,”Katanya kepada Cenderawasih Pos, Jumat (11/11) kemarin.

Diakuinya, tidak hanya menjaga harga, tetapi sektor-sektor unggulan juga harus sudah mulai galih khususnya yang berpotensi penyebab tingginya Inflasi, hal ini dilakukan agar dapat mengontrol inflasi.

“Harga konsumen kita memang masih relatif tinggi, bahkan menghadapi resesi ekonomi pada 2023, kami mencatat dari apa yang sudah terjadi, di tahun 2023 ada kemungkinan kenaikan harga pangan, energi dari dampak global yang akan berpengaruh kepada provinsi Papua,” terangnya.

Baca Juga :  BTN Usul Subsidi KPR hanya 10 Tahun, Setelahnya Floating Rate

Lanjutnya, dengan menyikapi kondisi tersebut harapkan ketersediaan pangan harus benar-benar dipastikan aman, agar tidak melambung harga-harganya nanti.

“Apalagi sekarang BBM sudah naik ya naik otomatis, nanti juga akan berpengaruh ke garis kemiskinan, dimana  garis kemiskinan juga akan semakin naik. (ana/gin)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya