Saturday, May 11, 2024
29.7 C
Jayapura

Harga Ikan Laut Masih Mahal

JAYAPURA-Hingga saat ini harga ikan laut masih mahal, hal ini dikarenakan faktor cuaca yang tidak bagus, sehingga hasil tangkapan nelayan saat melaut tidak maksimal dan berdampak pada tingkat kunjungan ke Pasar Hamadi berkurang.

Selain itu, penjual ikan keliling yang berjualan dengan membawa motor kini menjadi berkurang karena harga ikan laut naik begitu tinggi.

Anca penjual ikan laut di Pasar Ikan Hamadi mengaku, dampak dari harga ikan laut naik, pengunjung yang datang ke TPI Hamadi berkurang. Dan penjual ikan juga banyak yang tidak jualan apalagi ini masih suasana lebaran.

Anca mencontohkan harga ikan laut seperti ikan cakalang normalnya harganya hanya Rp 30 ribu kini menjadi Rp 70 ribu/ekor, sedangkan ikan ekor kuning yang biasanya harganya hanya Rp 40 ribu kini menjadi Rp 90 ribu-Rp 100 ribu/ekor.

Baca Juga :  OJK Terus Tingkatkan Inklusi dan Literasi Keuangan di Papua

Menurutnya, dengan naiknya harga ikan laut membuat penjual ikan juga malas berjualan karena harus mengeluarkan modal yang besar. “Dengan sepinya pembeli juga mempengaruhi penjual ikan tidak mau berjualan,”katanya.

Hal senada dikatakan Hasan penjual ikan di TPI Hamadi, Hasan mengakui, naiknya harga ikan laut sudah terjadi beberapa minggu lalu sehingga membuat penjual ikan di TPI Hamadi malas berjualan, ia lebih memilih berjualan ikan jenis kawalina, deho, salam dan ikan puri yang harganya tidak terlalu naik signifikan.

Hasan menjelaskan, selama ini  primadona masyarakat Jayapura dalam membeli ikan laut paling banyak disukai ikan cakalang dan ekor kuning, tapi jika kedua harga ikan ini naik maka pengunjung lebih memilih membeli ikan selain ikan ekor kuning dan cakalang yang harganya jauh lebih murah.

Baca Juga :  Jelang Lebaran Arus Bongkar Muat Petikemas Naik 9,44 Persen

Sementara itu, Okto penjual ikan laut keliling di Entrop, mengaku dengan harga ikan laut naik, maka ia tidak menjual lagi ikan laut ekor kuning dan cakalang, Ia lebih memilih menjual ikan deho, kawalina atau ikan salam dan kakap merah yang harganya tidak naik begitu besar.(dil/gin).

JAYAPURA-Hingga saat ini harga ikan laut masih mahal, hal ini dikarenakan faktor cuaca yang tidak bagus, sehingga hasil tangkapan nelayan saat melaut tidak maksimal dan berdampak pada tingkat kunjungan ke Pasar Hamadi berkurang.

Selain itu, penjual ikan keliling yang berjualan dengan membawa motor kini menjadi berkurang karena harga ikan laut naik begitu tinggi.

Anca penjual ikan laut di Pasar Ikan Hamadi mengaku, dampak dari harga ikan laut naik, pengunjung yang datang ke TPI Hamadi berkurang. Dan penjual ikan juga banyak yang tidak jualan apalagi ini masih suasana lebaran.

Anca mencontohkan harga ikan laut seperti ikan cakalang normalnya harganya hanya Rp 30 ribu kini menjadi Rp 70 ribu/ekor, sedangkan ikan ekor kuning yang biasanya harganya hanya Rp 40 ribu kini menjadi Rp 90 ribu-Rp 100 ribu/ekor.

Baca Juga :  Covid-10 Menurun, Okupansi Hotel Belum Juga Maksimal

Menurutnya, dengan naiknya harga ikan laut membuat penjual ikan juga malas berjualan karena harus mengeluarkan modal yang besar. “Dengan sepinya pembeli juga mempengaruhi penjual ikan tidak mau berjualan,”katanya.

Hal senada dikatakan Hasan penjual ikan di TPI Hamadi, Hasan mengakui, naiknya harga ikan laut sudah terjadi beberapa minggu lalu sehingga membuat penjual ikan di TPI Hamadi malas berjualan, ia lebih memilih berjualan ikan jenis kawalina, deho, salam dan ikan puri yang harganya tidak terlalu naik signifikan.

Hasan menjelaskan, selama ini  primadona masyarakat Jayapura dalam membeli ikan laut paling banyak disukai ikan cakalang dan ekor kuning, tapi jika kedua harga ikan ini naik maka pengunjung lebih memilih membeli ikan selain ikan ekor kuning dan cakalang yang harganya jauh lebih murah.

Baca Juga :  Berharap Okupansi Penerbangan Semakin Baik

Sementara itu, Okto penjual ikan laut keliling di Entrop, mengaku dengan harga ikan laut naik, maka ia tidak menjual lagi ikan laut ekor kuning dan cakalang, Ia lebih memilih menjual ikan deho, kawalina atau ikan salam dan kakap merah yang harganya tidak naik begitu besar.(dil/gin).

Berita Terbaru

Artikel Lainnya