JAYAPURA – Inflasi di Papua 7,27Â merupakan angka inflasi nomor 6 tertinggi di Indonesia, penyebab utama inflasi salah satunya angkutan udara.
Kepala Perwakilan BI Provinsi Papua, Juli Budi Winantya mengatakan, sampai dengan saat ini berdasarakan dengan intruksi presiden tarif angkutan udara sudah mulai menurun.
“Harga-harga dipasaran juga suda mulai memurun, koordinasi ini terus kami lakukan bersama pemerintah dan pihak-pihak terkait agar penurunan harga ini bisa berlanjut dan tetap terkendali,”Katanya kepada Cenderawasih Pos, Selasa (4/10) kemarin.
Lanjutnya, nanti pihaknya akan mendatangi kota-kota inflasi untuk membahas pengendalian inflasi dan memastikan bahwa kota inflasi i pengendalian inflasinya daapat berjalan dengan baik.
Diakuinya, peningkatan produksi memang di Papua secara umum bahan pangan harus didatangkan dari luar Papua sehingga kerjasama antara daerah itu sangat diperlukan.
“Selain itu, kita juga tengah menjalin koordinasi dengan Dinas Pertanian Provinsi Papua sudah mengidentifikasi potensi-potensi peningkatan produktivitas pertanian seperti yang akan dilakukan di Kabupaten Merauke ada penanaman cabe dan bawang merah,” Terangnya.
Lanjutnya, begitu juga di Kabupaten Keerom dan Kota Jayapura akan ada gerakan menanam cabe di pekarangan rumah.”hal-hal semacam ini, akan terus ditingkatkan untuk memastikan pengendalian inflasi bahan pangan maksimal kenaikannya sekitar 5 persen dan bisa terjangkau oleh masyarakat secara umum,”Pungkasnya. (ana/gin)