Wednesday, May 22, 2024
25.7 C
Jayapura

Untuk Efisiensi Biaya, Masih Banyak yang Harus Dibenahi

Suasana Dermaga Depapre, yang menjadi akses Tol Laut, Sabtu (30/1)lalu.( FOTO:  Yohana/Cepos)

JAYAPURA – Terkait dengan aktivitas bongkar muat beras di Pelabuhan Depapre, Bulog akui masih banyak hal yang harus dibenahi untuk efisiensi biaya.

Kepala Bidang Operasional Pelayanan Publik  Bulok Kanwil Papua dan Papua Barat, Moh Yusri Muin mengatakan, aktivitas bongkar muat beras dari Pelabuhan  Depapre untuk sampai di Gudang Bulog memerlukan waktu 3 jam, dengan kondisi jalan  rusak serta jembatan yang memiliki kapasitas 4-5 ton.

“Dengan kondisi ini, trek yang harus memuat 6-7 ton terpaksa harus kami kurangi, dengan demikian rute sekali angkut bisa digunakan dua kali sampai tiga kali, namun karena ini baru pertama kami masih lihat ke depan karena penekanan efisiensi biaya harus dilakukan,” ujarnya kepada Cenderawasih Pos, Sabtu (30/1) lalu.

Baca Juga :  Pelni: Permintaan Penumpang Banyak, Belum Ada Jadwal Kunjungan Kapal

Diakuinya, dengan aktivitas bongkar muat beras dari Depapre, secara otomatis memberi kemudahan, namun demikian harga beras yang pihaknya sediakan tidak mengalami perubahan, karena beras tersebut  dijual dengan harga standar yang telah diatur oleh pemerintah.

“Beras yang kami jual dengan kualitas medium dihargai dengan Rp 10 ribu, sementara beras dengan kualitas premium harganya selalu berubah-ubah,” terangnya.

Pihaknya siap membeli beras dari petani, tidak hanya di Merauke saja, jika ke depanpetani ingin menjual beras pihaknya siap menyerap.

“Kami Bulog siap menyerap setiap beras dari petani,  namun dengan harga yang wajar. Untuk saat ini selain Merauke, kami juga menyerap beras dari Nabire,” terangnya. (ana/ary)

Baca Juga :  Harga Cabe Rawit, Sayur dan Tomat Masih Melambung
Suasana Dermaga Depapre, yang menjadi akses Tol Laut, Sabtu (30/1)lalu.( FOTO:  Yohana/Cepos)

JAYAPURA – Terkait dengan aktivitas bongkar muat beras di Pelabuhan Depapre, Bulog akui masih banyak hal yang harus dibenahi untuk efisiensi biaya.

Kepala Bidang Operasional Pelayanan Publik  Bulok Kanwil Papua dan Papua Barat, Moh Yusri Muin mengatakan, aktivitas bongkar muat beras dari Pelabuhan  Depapre untuk sampai di Gudang Bulog memerlukan waktu 3 jam, dengan kondisi jalan  rusak serta jembatan yang memiliki kapasitas 4-5 ton.

“Dengan kondisi ini, trek yang harus memuat 6-7 ton terpaksa harus kami kurangi, dengan demikian rute sekali angkut bisa digunakan dua kali sampai tiga kali, namun karena ini baru pertama kami masih lihat ke depan karena penekanan efisiensi biaya harus dilakukan,” ujarnya kepada Cenderawasih Pos, Sabtu (30/1) lalu.

Baca Juga :  Harga Cabe Rawit, Sayur dan Tomat Masih Melambung

Diakuinya, dengan aktivitas bongkar muat beras dari Depapre, secara otomatis memberi kemudahan, namun demikian harga beras yang pihaknya sediakan tidak mengalami perubahan, karena beras tersebut  dijual dengan harga standar yang telah diatur oleh pemerintah.

“Beras yang kami jual dengan kualitas medium dihargai dengan Rp 10 ribu, sementara beras dengan kualitas premium harganya selalu berubah-ubah,” terangnya.

Pihaknya siap membeli beras dari petani, tidak hanya di Merauke saja, jika ke depanpetani ingin menjual beras pihaknya siap menyerap.

“Kami Bulog siap menyerap setiap beras dari petani,  namun dengan harga yang wajar. Untuk saat ini selain Merauke, kami juga menyerap beras dari Nabire,” terangnya. (ana/ary)

Baca Juga :  Pelni: Permintaan Penumpang Banyak, Belum Ada Jadwal Kunjungan Kapal

Berita Terbaru

Artikel Lainnya