Thursday, May 29, 2025
28.7 C
Jayapura

Tim ilmuwan Unpatti Temukan Ikan Hidup Pertama di Indonesia

Sementara itu peneliti dari South African National Biodiversity Institute Professor Kerry Sink yang mengaku telah meneliti coelacanth di Afrika Selatan selama dua puluh lima tahun mengatakan penemuan ini memperluas pemahaman kita tentang sebaran coelacanth di Indonesia, dan sangat penting untuk upaya memahami evolusi hewan purba ini dan mendukung upaya konservasinya.

“Temuan ini merupakan hal yang luar biasa mengingat tantangan teknis dalam melakukan penyelaman di laut dalam dengan gas campuran dan waktu yang singkat di dasar yang dapat dilakukan oleh penyelam Trimix atau penyelaman dengan menggunakan gas campuran,” ujar Professor Kerry Sink.

Adapun lokasi detail penemuan dirahasiakan guna melindungi spesies sensitif dan penting ini dari tekanan manusia dan untuk memungkinkan para ilmuwan dan pemerintah setempat menerapkan kebijakan konservasi yang lebih kuat di wilayah tersebut.

Baca Juga :  Kontak Tembak di Kiwirok, Satu KKB Tewas

Coelacanth sendiri pertama kali ditemukan di Indonesia pada tahun 1997 oleh Arnaz dan Mark V. Erdmann, yang mendokumentasikan spesimen di pasar ikan di Manado, Sulawesi Utara. Temuan tersebut diidentifikasi sebagai spesies baru yang berbeda dari Latimeria chalumnae di Afrika, yang sebelumnya dianggap punah sejak akhir zaman kapur sekitar 70 juta tahun lalu. Coelacanth diyakini sebagai salah satu vertebrata laut paling penting secara evolusioner karena garis keturunannya berkerabat dekat dengan vertebrata darat.

“Saya senang mengetahui bahwa tim ini telah berhasil menjawab pertanyaan yang sudah lama ada, yaitu apakah coelacanth ada di wilayah Maluku Utara, sesuatu yang kami pertanyakan pada tahun 1999 namun membutuhkan waktu hampir tiga dekade untuk membuktikannya,” tuturnya. (Antara)

Baca Juga :  Aktor Konflik Warga di Nduga Ditangkap

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Sementara itu peneliti dari South African National Biodiversity Institute Professor Kerry Sink yang mengaku telah meneliti coelacanth di Afrika Selatan selama dua puluh lima tahun mengatakan penemuan ini memperluas pemahaman kita tentang sebaran coelacanth di Indonesia, dan sangat penting untuk upaya memahami evolusi hewan purba ini dan mendukung upaya konservasinya.

“Temuan ini merupakan hal yang luar biasa mengingat tantangan teknis dalam melakukan penyelaman di laut dalam dengan gas campuran dan waktu yang singkat di dasar yang dapat dilakukan oleh penyelam Trimix atau penyelaman dengan menggunakan gas campuran,” ujar Professor Kerry Sink.

Adapun lokasi detail penemuan dirahasiakan guna melindungi spesies sensitif dan penting ini dari tekanan manusia dan untuk memungkinkan para ilmuwan dan pemerintah setempat menerapkan kebijakan konservasi yang lebih kuat di wilayah tersebut.

Baca Juga :  Tim Labfor Ambil Sampel Abu dari TKP

Coelacanth sendiri pertama kali ditemukan di Indonesia pada tahun 1997 oleh Arnaz dan Mark V. Erdmann, yang mendokumentasikan spesimen di pasar ikan di Manado, Sulawesi Utara. Temuan tersebut diidentifikasi sebagai spesies baru yang berbeda dari Latimeria chalumnae di Afrika, yang sebelumnya dianggap punah sejak akhir zaman kapur sekitar 70 juta tahun lalu. Coelacanth diyakini sebagai salah satu vertebrata laut paling penting secara evolusioner karena garis keturunannya berkerabat dekat dengan vertebrata darat.

“Saya senang mengetahui bahwa tim ini telah berhasil menjawab pertanyaan yang sudah lama ada, yaitu apakah coelacanth ada di wilayah Maluku Utara, sesuatu yang kami pertanyakan pada tahun 1999 namun membutuhkan waktu hampir tiga dekade untuk membuktikannya,” tuturnya. (Antara)

Baca Juga :  Langsung Jalani Latihan Ringan Setibanya di Irak

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya