Friday, March 29, 2024
29.7 C
Jayapura

Pemda Yahukimo Pastikan Pelaku Penyegoyokan Anggota TNI Bukan KKB

Didimus Yahuli, SH ( FOTO: Denny/ Cepos)

WAMENA-Pemerintah Kabupaten Yahukimo memastikan pelaku pengoroyokan tiga anggota TNI yang mengakibatkan dua orang gugur pada tanggal 18 Mei lalu, bukan anggota KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata). Pelaku pengeroyokan murni warga sipil.

Bupati Yahukimo Didimus Yahuli, SH., mengatakan, sampai saat ini aparat Kepolisian dalam hal ini Polres Yahukimo masih melakukan penyelidikan. Namun dari laporan yang diterimanya yang melakukan aksi pengeroyokan itu bukan anggota KKB. 

Pelaku pengeroyokan menurut Bupati Didimus oknum masyarakat. “Kasus pengeroyokan yang terjadi beberapa waktu yang lalu, itu kriminal murni yang dilakukan oknum masyarakat sipil. Mereka bukan anggota KKB atau yang pemerintah pusat sebut sebagai teroris,”ungkapnya saat ditemui awak media di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Kamis (27/5). 

Baca Juga :  Besok, KPU Yalimo dan Merauke Rapat Pleno

Didimus Yahuli mengatakan, Polres Yahukimo telah melakukan pemeriksaan kepada sejumlah saksi yang melihat masalah tersebut. Bahkan ada saksi kunci dan ada juga saksi yang lainnya sehingga dapat diperoleh informasi jika yang melakukan pengeroyokan itu bukan anggota KKB. Pelakunya adalah oknum warga sipil yang ada di sana.

“Kami tahu mereka bukan anggota KKB dari keterangan yang diberikan kepada penyidik Polres Yahukimo. Kami juga mendorong aparat kepolisian untuk segera mengungkap masalah ini hingga tuntas, sehingga oknum yang melakukan pengeroyokan itu ditangkap dan diproses hukum,”tegasnya.

Didimus Yahuli juga mengimbau masyarakat Yahukimo untuk tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang melawan hukum seperti kejadian beberapa hari lalu. Dirinya berharap masyarakat bisa melakukan aktivitasnya tanpa melakukan kekerasan kepada siapapun. Namun oknum warga yang melakukan pengeroyokan itu tetap harus menerima konsekuensi hukumannya.

Baca Juga :  Kasus Video Porno, Bupati Mimika Jadi Tersangka

“Kami pemerintah menginginkan agar masyarakat di Yahukimo dapat melakukan aktivitasnya dengan damai tanpa melakukan tindakan kekerasan kepada siapapun di sana,” tutupnya. 

Seperti yang diberitakan sebelumnya, tanggal 18 Mei 2021 sekira pukula 11.30 WIT, sekelompok warga menggunakan alat tajam melakukan penyerangan terhadap personel PAM Rahwan dari Yonif 432/WSJ yang melakukan pengamanan di Bandara Nop Goliat, Dekai. 

Massa yang belum diketahui identitasnya mengeroyok personel Pam Rahwan hingga mengakibatkan dua anggota TNI gugur. Usai melakukan pengeroyokan, para pelaku langsung melarikan dan membawa kabur senjata api milik anggota TNI yang gugur. (jo/nat)

Didimus Yahuli, SH ( FOTO: Denny/ Cepos)

WAMENA-Pemerintah Kabupaten Yahukimo memastikan pelaku pengoroyokan tiga anggota TNI yang mengakibatkan dua orang gugur pada tanggal 18 Mei lalu, bukan anggota KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata). Pelaku pengeroyokan murni warga sipil.

Bupati Yahukimo Didimus Yahuli, SH., mengatakan, sampai saat ini aparat Kepolisian dalam hal ini Polres Yahukimo masih melakukan penyelidikan. Namun dari laporan yang diterimanya yang melakukan aksi pengeroyokan itu bukan anggota KKB. 

Pelaku pengeroyokan menurut Bupati Didimus oknum masyarakat. “Kasus pengeroyokan yang terjadi beberapa waktu yang lalu, itu kriminal murni yang dilakukan oknum masyarakat sipil. Mereka bukan anggota KKB atau yang pemerintah pusat sebut sebagai teroris,”ungkapnya saat ditemui awak media di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Kamis (27/5). 

Baca Juga :  Masih Sakit, Lukas Enembe Tak Penuhi Panggilan Kedua KPK

Didimus Yahuli mengatakan, Polres Yahukimo telah melakukan pemeriksaan kepada sejumlah saksi yang melihat masalah tersebut. Bahkan ada saksi kunci dan ada juga saksi yang lainnya sehingga dapat diperoleh informasi jika yang melakukan pengeroyokan itu bukan anggota KKB. Pelakunya adalah oknum warga sipil yang ada di sana.

“Kami tahu mereka bukan anggota KKB dari keterangan yang diberikan kepada penyidik Polres Yahukimo. Kami juga mendorong aparat kepolisian untuk segera mengungkap masalah ini hingga tuntas, sehingga oknum yang melakukan pengeroyokan itu ditangkap dan diproses hukum,”tegasnya.

Didimus Yahuli juga mengimbau masyarakat Yahukimo untuk tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang melawan hukum seperti kejadian beberapa hari lalu. Dirinya berharap masyarakat bisa melakukan aktivitasnya tanpa melakukan kekerasan kepada siapapun. Namun oknum warga yang melakukan pengeroyokan itu tetap harus menerima konsekuensi hukumannya.

Baca Juga :  Perbaikan SKKL Dimulai, Merauke, Timika dan Kaimana Terdampak

“Kami pemerintah menginginkan agar masyarakat di Yahukimo dapat melakukan aktivitasnya dengan damai tanpa melakukan tindakan kekerasan kepada siapapun di sana,” tutupnya. 

Seperti yang diberitakan sebelumnya, tanggal 18 Mei 2021 sekira pukula 11.30 WIT, sekelompok warga menggunakan alat tajam melakukan penyerangan terhadap personel PAM Rahwan dari Yonif 432/WSJ yang melakukan pengamanan di Bandara Nop Goliat, Dekai. 

Massa yang belum diketahui identitasnya mengeroyok personel Pam Rahwan hingga mengakibatkan dua anggota TNI gugur. Usai melakukan pengeroyokan, para pelaku langsung melarikan dan membawa kabur senjata api milik anggota TNI yang gugur. (jo/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya