Wednesday, October 22, 2025
26.7 C
Jayapura

Pedagang Satwa Liar Mulai Dibidik BBKSDA

Menanggapi terkait dengan permasalah tersebut Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua berencana akan melaksanakan patroli gabungan dengan instansi terkait lainnya. Hal ini dilakukan, kata Kepala BBKSDA Papua, Jhoni Santoso Silaban untuk mengantisipasi perdagangan satwa liar di Papua secara masif oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab.

“Nanti kami lakukan melakukan patroli gabungan bersama lintas sektoral. Untuk jadwal belum pasti,” kata Jhoni kepada Cenderawasih Pos, Sabtu (18/10). Dalam patroli nantinya BKSDA Papua akan melibatkan Polhut BBKSDA Papua, POM AD , POM AL, Pom AU dan dari pihak Kepolisian. Sebutnya patroli ini dilakukan bentuk respon banyaknya aduan masyarakat terkait dengan penjualan Satwa liar secara ilegal oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab.

Baca Juga :  Tabrakan Mengerikan, Tiga Pengendara Motor Tewas di Ring Road

Lebih jauh Jhoni sampaikan, beragam alasan para pelaku melakukan tindak pidana kehutanan ini yakni; faktor ekonomi, permintaan konsumen, dan hiburan menjadi pendorong utama perdagangan ilegal ini. Namun disisi lain para perdagangan ini tidak hanya merugikan satwa yang dilindungi, tetapi juga mengancam keanekaragaman hayati dan ekosistem secara keseluruhan.

Kepala BKSDA mengaku pihaknya telah menindaklanjuti beberapa akun media sosial yang sering melakukan transaksi jual beli satwa lindung secara online. Namun, Jhoni mengaku pihaknya telah melakukan penelusuran tim BKSDA Papua tidak menemukan para pelaku beserta barang buktinya di lokasi.

Menanggapi terkait dengan permasalah tersebut Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua berencana akan melaksanakan patroli gabungan dengan instansi terkait lainnya. Hal ini dilakukan, kata Kepala BBKSDA Papua, Jhoni Santoso Silaban untuk mengantisipasi perdagangan satwa liar di Papua secara masif oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab.

“Nanti kami lakukan melakukan patroli gabungan bersama lintas sektoral. Untuk jadwal belum pasti,” kata Jhoni kepada Cenderawasih Pos, Sabtu (18/10). Dalam patroli nantinya BKSDA Papua akan melibatkan Polhut BBKSDA Papua, POM AD , POM AL, Pom AU dan dari pihak Kepolisian. Sebutnya patroli ini dilakukan bentuk respon banyaknya aduan masyarakat terkait dengan penjualan Satwa liar secara ilegal oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab.

Baca Juga :  38 Penumpang KM Gunung Dempo Dirapid Antigen

Lebih jauh Jhoni sampaikan, beragam alasan para pelaku melakukan tindak pidana kehutanan ini yakni; faktor ekonomi, permintaan konsumen, dan hiburan menjadi pendorong utama perdagangan ilegal ini. Namun disisi lain para perdagangan ini tidak hanya merugikan satwa yang dilindungi, tetapi juga mengancam keanekaragaman hayati dan ekosistem secara keseluruhan.

Kepala BKSDA mengaku pihaknya telah menindaklanjuti beberapa akun media sosial yang sering melakukan transaksi jual beli satwa lindung secara online. Namun, Jhoni mengaku pihaknya telah melakukan penelusuran tim BKSDA Papua tidak menemukan para pelaku beserta barang buktinya di lokasi.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya