Enny juga menegaskan, setiap penyaluran MBG di daerah dipantau langsung oleh Deputi Pemantauan dan Pengawasan BGN. Mekanismenya ketat: setiap sajian makanan wajib difoto dan dilaporkan secara digital. “Kalau terbukti ada keracunan, SPPG bisa langsung ditutup dan tidak berhak mengklaim anggaran. Ini aturan tegas agar kualitas tetap terjaga,” tegasnya.
Enny berharap pelatihan ini mampu meningkatkan pemahaman relawan maupun pengelola SPPG tentang pentingnya proses bisnis yang benar, keamanan pangan, dan standar pelayanan gizi. “Harapan kami, satuan SPPG di Jayapura dan seluruh Indonesia bisa meningkatkan kualitas MBG. Dengan begitu, program ini benar-benar memberi manfaat nyata bagi anak-anak bangsa,” pungkasnya (rel/ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos