Thursday, October 2, 2025
22.6 C
Jayapura

Awas, Salah Pengolahan Berdampak ke Kualitas MBG

BGN Gelar Pelatihan Antisipasi Terjadi Keracunan

JAYAPURA-Badan Gizi Nasional (BGN) menggelar pelatihan penjamah makanan bagi Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) di Kota Jayapura, Papua, Sabtu (13/9). Sebanyak 1.350 peserta mengikuti kegiatan ini, terdiri dari relawan, akuntan, ahli gizi, hingga kepala SPPG dari seluruh distrik di Kota Jayapura.

Direktur Penyediaan dan Penyaluran Wilayah III BGN, Enny Indarti, menjelaskan pelatihan ini menjadi langkah awal memperkuat pemahaman seluruh pihak terkait proses bisnis serta standar keamanan pangan dalam program Makanan Bergizi Gratis (MBG).

“Penjamah makanan ini bekerja langsung di dapur MBG, mulai dari memasak, mencuci peralatan, hingga mengantarkan makanan. Karena itu, pelatihan ini lebih fokus pada teknis bisnis proses sekaligus keamanan pangan. Jika salah dalam pengolahan, dampaknya langsung ke kualitas makanan bergizi yang diterima anak-anak sekolah,” ujar Enny.

Baca Juga :  Guru Honorer di Paniai Jadi Koordinator Aksi Tolak MBG

Menurutnya, relawan yang menjadi penjamah makanan berasal dari berbagai latar belakang. Tidak ada spesifikasi khusus, asalkan sehat dan tidak memiliki penyakit kulit. “Bisa anak muda, bisa juga orang tua yang sudah lanjut usia. Ini sekaligus mendorong partisipasi masyarakat dan memberi dampak ekonomi di daerah,” tambahnya.

BGN Gelar Pelatihan Antisipasi Terjadi Keracunan

JAYAPURA-Badan Gizi Nasional (BGN) menggelar pelatihan penjamah makanan bagi Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) di Kota Jayapura, Papua, Sabtu (13/9). Sebanyak 1.350 peserta mengikuti kegiatan ini, terdiri dari relawan, akuntan, ahli gizi, hingga kepala SPPG dari seluruh distrik di Kota Jayapura.

Direktur Penyediaan dan Penyaluran Wilayah III BGN, Enny Indarti, menjelaskan pelatihan ini menjadi langkah awal memperkuat pemahaman seluruh pihak terkait proses bisnis serta standar keamanan pangan dalam program Makanan Bergizi Gratis (MBG).

“Penjamah makanan ini bekerja langsung di dapur MBG, mulai dari memasak, mencuci peralatan, hingga mengantarkan makanan. Karena itu, pelatihan ini lebih fokus pada teknis bisnis proses sekaligus keamanan pangan. Jika salah dalam pengolahan, dampaknya langsung ke kualitas makanan bergizi yang diterima anak-anak sekolah,” ujar Enny.

Baca Juga :  Yakobus Wayam dan Gerinus K Elabi Siap Bertarung di Pegubin

Menurutnya, relawan yang menjadi penjamah makanan berasal dari berbagai latar belakang. Tidak ada spesifikasi khusus, asalkan sehat dan tidak memiliki penyakit kulit. “Bisa anak muda, bisa juga orang tua yang sudah lanjut usia. Ini sekaligus mendorong partisipasi masyarakat dan memberi dampak ekonomi di daerah,” tambahnya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya