Saturday, April 27, 2024
24.7 C
Jayapura

Positif Covid, Dikembalikan ke Daerah Asal!

JAYAPURA-Ketua Satgas Covid-19 Kota Jayapura yang juga Wali Kota Jayapura, Dr. Benhur Tomi Mano, MM., menegaskan bahwa setiap orang yang masuk melalui pelabuhan laut akan dilakukan rapid antigen, dimana yang positif akan dikembalikan ke daerah asal.

Menurut Wali Kota Tomi Mano, hal itu sudah menjadi komitmen Satgas Covid-19 Kota Jayapura bersama Forkopimda Kota Jayapura dalam rapat-rapat penanganan Covid-19 yang dilakukan guna menurunkan tren penularan kasus di Kota Jayapura.

“Setiap orang yang masuk lewat pelabuhan, kita lakukan rapid antigen. Keputusan kita, khusus di Kota Jayapura, yang positif itu dikembalikan ke daerah asal. Itu komitmen kita bersama Forkopimda Kota Jayapura dalam rapat penanganan Covid-19,” ungkap Tomi Mano menjawab pertanyaan Cenderawasih Pos, Kamis (10/6) kemarin.

Baca Juga :  Kantor BKD Intan Jaya Terbakar

Dirinya kembali menegaskan bahwa pihaknya tak sekalipun kendor dalam hal penanganan Covid-19 di Kota Jayapura. Tak sekadar omongan belaka, sebab, saat ini, dari 9.173 kasus kumulatif positif di Kota Jayapura, tinggal 94 orang saja yang masih dirawat, sedangkan 8.912 orang lainnya sudah sembuh dari Covid-19.

“Perintah saya sebagai Ketua Satgas Covid-19 itu sudah jelas, di mana setiap warga yang masuk melalui pelabuhan harus dilakukan rapid antigen. Kemarin itu, warga yang terkena Covid-19 adalah warga Keerom dan warga Kabupaten Jayapura, sehingga kita kembalikan mereka ke daerah asal. Itu sudah kita lakukan,” tegasnya.

Hingga saat ini, Tomi Mano mengaku masih kewalahan dengan arus masuk warga dari Bandara Theys Eluay Sentani, Kabupaten Jayapura.

Baca Juga :  Papua Gudangnya Anggrek

“Saya kewalahan untuk warga kita yang masuk lewat bandara, sehingga mungkin kita akan jalin komunikasi dengan Bupati Jayapura perihal pola penanganan di Kabupaten Jayapura. Sebab, dulunya itu saya mau dirikan posko di batas Kota – Kabupaten Jayapura. Tapi, tak disetujui Pemprov Papua karena itu jalan antar kabupate/kota yang menjadi kewenangan Pemprov Papua,” akunya.

“Artinya, saya hanya ingin warga saya di Kota Jayapura aman dari ancaman penularan Covid-19, sehingga tren kasus kita di kota juga tidak bertambah terus, melainkan dapat terus berkurang dan Kota Jayapura bisa berada pada zona hijau sebelum PON dilaksanakan nantinya,” pungkasnya. (gr/nat)

JAYAPURA-Ketua Satgas Covid-19 Kota Jayapura yang juga Wali Kota Jayapura, Dr. Benhur Tomi Mano, MM., menegaskan bahwa setiap orang yang masuk melalui pelabuhan laut akan dilakukan rapid antigen, dimana yang positif akan dikembalikan ke daerah asal.

Menurut Wali Kota Tomi Mano, hal itu sudah menjadi komitmen Satgas Covid-19 Kota Jayapura bersama Forkopimda Kota Jayapura dalam rapat-rapat penanganan Covid-19 yang dilakukan guna menurunkan tren penularan kasus di Kota Jayapura.

“Setiap orang yang masuk lewat pelabuhan, kita lakukan rapid antigen. Keputusan kita, khusus di Kota Jayapura, yang positif itu dikembalikan ke daerah asal. Itu komitmen kita bersama Forkopimda Kota Jayapura dalam rapat penanganan Covid-19,” ungkap Tomi Mano menjawab pertanyaan Cenderawasih Pos, Kamis (10/6) kemarin.

Baca Juga :  Mantan Wabup Sarmi Ditangkap di Jakarta

Dirinya kembali menegaskan bahwa pihaknya tak sekalipun kendor dalam hal penanganan Covid-19 di Kota Jayapura. Tak sekadar omongan belaka, sebab, saat ini, dari 9.173 kasus kumulatif positif di Kota Jayapura, tinggal 94 orang saja yang masih dirawat, sedangkan 8.912 orang lainnya sudah sembuh dari Covid-19.

“Perintah saya sebagai Ketua Satgas Covid-19 itu sudah jelas, di mana setiap warga yang masuk melalui pelabuhan harus dilakukan rapid antigen. Kemarin itu, warga yang terkena Covid-19 adalah warga Keerom dan warga Kabupaten Jayapura, sehingga kita kembalikan mereka ke daerah asal. Itu sudah kita lakukan,” tegasnya.

Hingga saat ini, Tomi Mano mengaku masih kewalahan dengan arus masuk warga dari Bandara Theys Eluay Sentani, Kabupaten Jayapura.

Baca Juga :  Kantor BKD Intan Jaya Terbakar

“Saya kewalahan untuk warga kita yang masuk lewat bandara, sehingga mungkin kita akan jalin komunikasi dengan Bupati Jayapura perihal pola penanganan di Kabupaten Jayapura. Sebab, dulunya itu saya mau dirikan posko di batas Kota – Kabupaten Jayapura. Tapi, tak disetujui Pemprov Papua karena itu jalan antar kabupate/kota yang menjadi kewenangan Pemprov Papua,” akunya.

“Artinya, saya hanya ingin warga saya di Kota Jayapura aman dari ancaman penularan Covid-19, sehingga tren kasus kita di kota juga tidak bertambah terus, melainkan dapat terus berkurang dan Kota Jayapura bisa berada pada zona hijau sebelum PON dilaksanakan nantinya,” pungkasnya. (gr/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya