Friday, April 19, 2024
33.7 C
Jayapura

Diguyur Hujan, 863 KK Terdampak Banjir

Anggota Polres Keerom saat mengevakuasi masyarakat menggunakan perahu dan truck serta bekerjasama dengan BPBD Kabupaten Keerom, Selasa (9/2). ( FOTO: Humas Polda Papua for Cepos)

JAYAPURA- Beberapa wilayah di Kabupaten Keerom terendam banjir akibat intensitas curah hujan yang cukup tinggi sejak Senin (8/2) malam.

Sebanyak186 personel Polres Keerom diterjunkan untuk mengevakuasi masyarakat dengan menggunakan perahu dan truck serta bekerja sama dengan BPBD Kabupaten Keerom.

Dari data yang diperoleh Cenderawasih Pos, beberapa titik yang terdampak banjir yaitu Kampung Yanamaa – Pir 1 Distrik Arso dengan ketinggian air 30 cm hingga 60 cm. Kampung Yaturaharja – Arso 10 Distrik Arso Barat dengan ketinggian air 20 cm hingga  30 cm, Kampung Arso Kota Distrik Arso dengan ketinggian air 20 cm hingga 50 cm.

Sementara Kampung Asyaman – Arso Swakarsa Distrik Arso tepatnya di Mako Polres Keerom dan Asrama Polisi dengan ketinggian air 10 cm hingga 15 cm, Jalan Trans Irian Simpang Tiga Kampung Asyaman – Arso Swakarsa Distrik Arso banjir meluap sampai badan Jalan dengan ketinggian air 10 cm – 20 cm.

Baca Juga :  Pembentukan Kodam Baru di Tiga Provinsi DOB Dikaji

Selain itu, jembatan Tami mengalami longsor di bagian tepi jembatan yang diakibatkan oleh arus air Sungai Tami. Sehingga warga setempat menutup sementara akses jalan dari arah Arso Kota menuju perumahan PTPN II Arso.

Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengaku telah mengarahkan anggotanya di Polres Jajaran terutama Polres yang terdampak banjir untuk turut membantu warga yang terdampak banjir.

“Melakukan upaya cepat membantu dan menangani disaat adanya musibah sudah melekat di jiwa anggota, kita punya SOP itu,” ucap Kapolda Waterpauw, kemarin (9/2).

Lanjut Kapolda, yang dikhawatirkan saat banjir adalah munculnya klaster baru Covid-19. Untuk itu, protokol kesehatan harus diperhatikan.

Sementara itu, Kapolres Keerom, AKBP. Emile Reisitei Hartanto mengatakan masyarakat di Kabupaten Keerom masih bersiaga di rumahnya masing-masing guna mengantisipasi meluapnya air sungai ke kampung-kampung lain yang berpotensi terdampak banjir.

Baca Juga :  Papua dan Papua Barat Wakili Indonesia

“Dari data yang diperoleh sebanyak 863 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak banjir,” kata Kapolres Emile Hartanto.

Adapun situasi sementara di wilayah Kabupaten Keerom khususnya tempat yang terdampak banjir masih dalam keadaan aman dan kondusif, serta mendapat penanganan evakuasi korban banjir dari Personil Polres Keerom. (fia/nat)

Anggota Polres Keerom saat mengevakuasi masyarakat menggunakan perahu dan truck serta bekerjasama dengan BPBD Kabupaten Keerom, Selasa (9/2). ( FOTO: Humas Polda Papua for Cepos)

JAYAPURA- Beberapa wilayah di Kabupaten Keerom terendam banjir akibat intensitas curah hujan yang cukup tinggi sejak Senin (8/2) malam.

Sebanyak186 personel Polres Keerom diterjunkan untuk mengevakuasi masyarakat dengan menggunakan perahu dan truck serta bekerja sama dengan BPBD Kabupaten Keerom.

Dari data yang diperoleh Cenderawasih Pos, beberapa titik yang terdampak banjir yaitu Kampung Yanamaa – Pir 1 Distrik Arso dengan ketinggian air 30 cm hingga 60 cm. Kampung Yaturaharja – Arso 10 Distrik Arso Barat dengan ketinggian air 20 cm hingga  30 cm, Kampung Arso Kota Distrik Arso dengan ketinggian air 20 cm hingga 50 cm.

Sementara Kampung Asyaman – Arso Swakarsa Distrik Arso tepatnya di Mako Polres Keerom dan Asrama Polisi dengan ketinggian air 10 cm hingga 15 cm, Jalan Trans Irian Simpang Tiga Kampung Asyaman – Arso Swakarsa Distrik Arso banjir meluap sampai badan Jalan dengan ketinggian air 10 cm – 20 cm.

Baca Juga :  Pasangan Hengky-Lexi Peroleh Suara Terbanyak

Selain itu, jembatan Tami mengalami longsor di bagian tepi jembatan yang diakibatkan oleh arus air Sungai Tami. Sehingga warga setempat menutup sementara akses jalan dari arah Arso Kota menuju perumahan PTPN II Arso.

Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengaku telah mengarahkan anggotanya di Polres Jajaran terutama Polres yang terdampak banjir untuk turut membantu warga yang terdampak banjir.

“Melakukan upaya cepat membantu dan menangani disaat adanya musibah sudah melekat di jiwa anggota, kita punya SOP itu,” ucap Kapolda Waterpauw, kemarin (9/2).

Lanjut Kapolda, yang dikhawatirkan saat banjir adalah munculnya klaster baru Covid-19. Untuk itu, protokol kesehatan harus diperhatikan.

Sementara itu, Kapolres Keerom, AKBP. Emile Reisitei Hartanto mengatakan masyarakat di Kabupaten Keerom masih bersiaga di rumahnya masing-masing guna mengantisipasi meluapnya air sungai ke kampung-kampung lain yang berpotensi terdampak banjir.

Baca Juga :  Papua dan Papua Barat Wakili Indonesia

“Dari data yang diperoleh sebanyak 863 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak banjir,” kata Kapolres Emile Hartanto.

Adapun situasi sementara di wilayah Kabupaten Keerom khususnya tempat yang terdampak banjir masih dalam keadaan aman dan kondusif, serta mendapat penanganan evakuasi korban banjir dari Personil Polres Keerom. (fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya