Site icon Cenderawasih Pos

Selandia Baru Sesalkan Indonesia Lambat Dalam Bebaskan Pilot Susi Air

Menteri Luar Negeri Selandia Baru, Winston Peters

JAKARTA– Selandia Baru menyerukan pembebasan segera seorang warga negaranya sekaligus pilot Susi Air, Philip Mehrtens yang sudah setahun lebih disandera oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya di Papua.

Dilansir dari EFE News pada Senin (5/2), Menteri Luar Negeri Selandia Baru, Winston Peters menegaskan negaranya mendesak fraksi kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) itu segera membebaskan pilot Susi Air tersebut.

“Kami sangat mendesak mereka yang menahan Philip untuk segera membebaskannya dan tanpa membahayakan nyawanya. Kami juga menyesalkan tindakan Indonesia yang begitu lambat dalam menangani kasus penyanderaan ini. Penahanannya yang terus menerus tidak akan menguntungkan siapa pun,” ujar Peters.

Menlu Selandia Baru tersebut juga terus berkoordinasi dan bekerja sama dengan aparat di Indonesia terkait perkembangan sekaligus memastikan jaminan pembebasan Mehrtens dengan selamat.

Sementara itu juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, Sebby Sambom melalui rilis pada Senin (5/2), juga menyerukan pembebasan sesegera mungkin terhadap pilot Susi Air itu.

Sambom mengingatkan faksi kelompoknya itu bahwa tidak ada dalam sejarah negara yang memperoleh kemerdekaan dengan menyandera. Meski begitu kelompok pimpinan Egianus Kogoya itu sampai saat ini belum merespons balik desakan Selandia Baru.

Dikutip dari Free Malaysia Today News, Pemerintah Indonesia lebih menekankan negosiasi melalui tokoh agama dan pemerintah setempat untuk membebaskan Mehrtens. Namun sudah setahun lebih negosiasi itu belum membuahkan hasil.

Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, AKBP Bayu Suseno menjelaskan upaya pembebasan masih terus dilakukan melalui cara-cara persuasif meskipun penyanderaan telah berlangsung satu tahun lebih.

Pilot asal Selandia Baru itu diculik KKB pada 7 Februari 2023 saat mendaratkan pesawatnya di daerah pegunungan terpencil di Nduga, Papua.  Sejauh ini, KKB menuntut sejumlah permintaan termasuk mengupayakan perundingan Papua Merdeka. Jika pemerintah menolak, KKB mengancam akan menembak mati Mehrtens. (jawapos.com)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version