Saturday, April 27, 2024
31.7 C
Jayapura

Siapkan Dua Juta Personel PMI Hadapi La Nina

JAKARTA- Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla memimpin apel kesiapsiagaan menghadapi bencana alam dampak gelombang La Nina di Jakarta kemarin (4/11). Pria yang akrab disapa JK itu mengatakan PMI harus bersiap mengerahkan seluruh potensi menghadapi fenomena alam tersebut.

Seperti diketahui La Nina merupakan fenomena suhu muka laut (SML) di Samudra Pasifik bagian tengah yang mengalami pendinginan di bawah normal. Kondisi ini mengakibatkan terjadinya curah hujan di wilayah Indonesia secara umum. Akibatnya, La Nina berpotensi menimbulkan bencana alam hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan sejenisnya.

JK mengatakan PMI harus merespon Analisa cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). ’’Apabila terjadi banjir ataupun bencana karena La Nina, PMI siap mengerahkan seluruh potensi yang ada,’’ katanya. 

Baca Juga :  Awali Kerja di Awal Tahun, Bupati Mamteng Sidak Pasar Kobakma

Saat ini jumlah relawan PMI di seluruh Indonesia mencapai dua juta orang. Kemudian didukung ribuan peralatan seperti mobil, perahu, dan tenda darurat. Selain itu juga ada dukungan enam gudang logistik regional. Menurut JK personil PMI sudah bisa bersiap menghadapi potensi bencana alam akibat La Nina mulai sekarang. ’’La Nina berpotensi terjadinya banjir. Sehingga PMI telah menyiapkan tiga hal yang menjadi prioritas,’’ katanya. 

Dimulai dari penyiapan shelter atau tenda-tenda penginapan. Kemudian pasokan makanan dan air. JK mengatakan, suplai tersebut penting. Ketika banjir menerjang, masyarakat yang menjadi korban tidak bisa menggunakan air yang bersih atau bagus. (wan/bay/JPG)

JAKARTA- Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla memimpin apel kesiapsiagaan menghadapi bencana alam dampak gelombang La Nina di Jakarta kemarin (4/11). Pria yang akrab disapa JK itu mengatakan PMI harus bersiap mengerahkan seluruh potensi menghadapi fenomena alam tersebut.

Seperti diketahui La Nina merupakan fenomena suhu muka laut (SML) di Samudra Pasifik bagian tengah yang mengalami pendinginan di bawah normal. Kondisi ini mengakibatkan terjadinya curah hujan di wilayah Indonesia secara umum. Akibatnya, La Nina berpotensi menimbulkan bencana alam hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan sejenisnya.

JK mengatakan PMI harus merespon Analisa cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). ’’Apabila terjadi banjir ataupun bencana karena La Nina, PMI siap mengerahkan seluruh potensi yang ada,’’ katanya. 

Baca Juga :  Kapendam : Target Kami, Pesawat Akan Ditemukan dalam Kondisi Apapun

Saat ini jumlah relawan PMI di seluruh Indonesia mencapai dua juta orang. Kemudian didukung ribuan peralatan seperti mobil, perahu, dan tenda darurat. Selain itu juga ada dukungan enam gudang logistik regional. Menurut JK personil PMI sudah bisa bersiap menghadapi potensi bencana alam akibat La Nina mulai sekarang. ’’La Nina berpotensi terjadinya banjir. Sehingga PMI telah menyiapkan tiga hal yang menjadi prioritas,’’ katanya. 

Dimulai dari penyiapan shelter atau tenda-tenda penginapan. Kemudian pasokan makanan dan air. JK mengatakan, suplai tersebut penting. Ketika banjir menerjang, masyarakat yang menjadi korban tidak bisa menggunakan air yang bersih atau bagus. (wan/bay/JPG)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya