Persewar v Persipura
Tak Ada Tembakan ke Gawang, Ricky Nelson Soroti Wasit
JAYAPURA – Sesuai yang diprediksi sejak awal, pertemuan Persewar Waropen dengan Persipura Jayapura dalam lanjutan kompetisi Liga 2 wilayah timur berjalan sengit. Kedua tim bermain sama kuat dan memaksa laga berakhir dengan skor 0-0 di Stadion Mandala Jayapura, Sabtu (1/10) lalu.
Persipura Jayapura yang bermain untuk pertama kalinya di Mandala setelah degradasi ke Liga 2 menunjukkan permainan yang jauh dari perform terbaiknya, serta tak menggambarkan tim yang telah mengoleksi empat throphy jawara Liga Indonesia.
Ian Luis Kabes dkk terus mendapat tekanan dari tuan rumah Persewar Waropen, Bahkan dari statistik pertandingan Persipura tak ada tendangan ke arah gawang, sementara Persewar melakukan tendangan ke arah gawang sebanyak 8 kali. Begitu juga tendangan melenceng ke gawang, Persipura tak memilki tendangan melenceng, sementara Persewar tercatat melakukan empat kali tendangan melenceng.
Sejak kick off ditiup wasit David Waluyo, permainan kedua tim lebih banyak berkutat di lini tengah, Persewar sebagai tuan rumah, sangat berambisi mencetak gol, tapi tak ada gol tercipta di babak pertama.
Memasuki babak kedua Persewar Waropen kembali menekan Persipura, sementara tim tamu hanya mengandalkan counter attack. tim besutan Ricky Nelson itu tak mampu melewati barisan pertahanan Persewar yang dikomandoi Victor Pae. Dua striker Persipura, Gunansar Mandowen dan Ramai Rumakiek juga tidak bisa berbuat banyak. Mereka benar-benar dibuat tak berdaya saat berhadapan dengan pemain belakang lawan. Hingga peluit dibunyikan, kedua tim harus puas dengan tambahan 1 poin.
“Kita tetap mengucap syukur dengan hasil ini, meski awalnya kita berharap bisa dapat poin penuh. Banyak peluang, tapi anak-anak tidak mengkonversi menjadi gol,” ungkap juru taktik Persewar, Eduard Ivakdalam kepada awak media usai laga.
Legenda hidup Persipura itu menyebutkan bahwa beberapa strateginya tidak berjalan baik. Bak penyakit lama yang kambuh lagi, Edu sapaan akrabnya juga menyoroti finishing touch pemainnya yang dinilai kembali buntu.
“Pemain kita juga mengikuti irama bermain lawan, mereka ikut bermain dengan lambat. Tidak sesuai dengan filosofi kita, high pressure. Beberapa pemain terpancing dengan permainan Persipura dan hasilnya seperti ini,” ujarnya.
“Sangat disayangkan kita tidak bisa dapat poin penuh, padahal kita menguasai pertandingan. Kita sudah menunjukkan kualitas kita dengan menguasai pertandingan tapi itu tidak cukup tanpa kemenangan, ini akan menjadi evaluasi sebelum menghadapi Persiba,” sambungnya.
Apa yang disampaikan oleh pelatih juga diakui oleh Elfis Harewan, dia mengaku jika mereka tidak bisa bermain seperti biasanya. Mereka bermain tidak sesuai dengan harapan pelatih.
“Kami bermain tidak seperti biasanya, yang selalu cepat. Dan apa yang diberikan oleh pelatih kami tidak jalankan dengan baik. Kami banyak peluang yang seharusnya menjadi gol tapi gagal dimanfaatkan oleh teman-teman,” katanya.
“Kami akan mengevaluasi diri sebagai pemain dan harus bermain sesuai dengan taktik dan strategi dari pelatih. Dan kedepan tim ini bisa jadi lebih baik,” tutupnya.
Sementara itu, pelatih kepala Persipura, Ricky Nelson justru menuding kepemimpinan wasit membuat permainan mereka sedikit terganggu. Pelatih kelahiran Kupang itu menilai beberapa keputusan wasit merugikan timnya.
“Kita sedikit terganggu dengan beberapa keputusan wasit yang perlu dipertanyakan, tidak terlalu netral. Memang ada benturan, tapi saat pemain lawan dijatuhkan langsung pelanggaran tapi kalau pemain kami dianggap play on dan itu sangat mengganggu sekali,” cetusnya.
Mantan pelatih Sulut United itu juga menyebutkan semangat pemain Persewar sangat besar untuk mengalahkan mereka. Sehingga wajar jika Elfis dan kolega tampil agresif.
“Mereka semangat sekali hari ini, dan mereka sangat menekan kita habis-habisan. Dan bersyukur pemain bisa mengontrol emosi,” ujarnya.
Kemudian kiper Persipura, Mario Londok mengaku dia beserta rekan setimnya akan berbenah untuk bisa tampil lebih baik di laga berikutnya. (eri/wen)