Monday, April 29, 2024
26.7 C
Jayapura

Opening Ceremony PON XX 2021, Pertunjukan Adat Budaya Papua

PON XX Papua benar-benar menyajikan penampilan adat istiadat budaya Papua. EO lebih memilih untuk mengangkat kearifan lokal daripada harus menampilkan pesta panggung artis papan atas.

Dalam upacara pembukaan PON XX 2021 yang dimulai dari 18.00-21.00 WIT hampir seluruh acara dibalut dalam penampilan adat budaya Papua. Mulai dari memperkenalkan kehidupan masyarakat Papua yang ada di lima wilayah adat, yakni Tabi, Saereri, Anim Ha, Lapago, dan Mee Pago.

Penampilan replika burung Cenderawasih dalam opening ceremony PON XX 2021 Papua di Stadion Lukas Enembe, Minggu (2/10). Foto: Erik/cepos

Kehidupan lima wilayah adat tersebut diperagakan langsung oleh para putra-putri pilihan yang mendapatkan kesempatan tampil di ajang langka tersebut. Bahkan untuk membuat suasana kian kental, tak tanggung-tanggung, properti yang digunakan ikut menggambarkan suasana asli dari lima wilayah adat.

Ribuan penari yang terlibat juga membawakan tari-tarian dari lima wilayah adat tersebut. Decak kagum terus bergemuruh setiap anak-anak Papua memperagakan cerita kehidupan masyarakat dari lima wilayah adat. Sering kali, Presiden Jokowi memberikan aplaus.

Tak hanya menceritakan kehidupan masyarakat adat di Papua, tapi dalam upacara yang dihadiri oleh 10 ribu pasang mata itu, para penari juga turut memperkenalkan satwa endemik Papua seperti burung Cendrawasih dan Kasuari

Penampilan replika Kasuari dalam opening ceremony PON XX 2021 Papua di Stadion Lukas Enembe, Minggu (2/10). Foto: Erik/cepos

Selain itu, pengisi acara pun juga melibat talenta-talenta anak Papua di tarik suara. Seperti Nowela, Edo Kondologit, Michael J, Papua Original, Kaonak, Albert Fakdawer, D’Uzzys.

Dalam acara yang menghabiskan anggaran ratusan miliar itu juga menampilkan perwakilan 8 legenda hidup atlet Papua yang pernah menorehkan prestasi gemilang di kancah Internasional. Mereka ialah Lisa Rumbewas, Benny Maniani, Herni Sokoy, Novilus Yoku, Kartika Monim, Imanuel Daundi, Rully Rudolf Nere, Melly Mofu.

8 mantan atlet top Papua itu dipercayakan membawa bendera KONI yang dikibarkan oleh para paskibraka pilihan. Tak sampai disitu, konsumsi yang disajikan bagi tamu/penonton juga lebih kepada makanan kearifan lokal.

Baca Juga :  Bansos Tahun Depan Mulai Dikucurkan Awal Januari

PB PON Papua sepertinya sadar betul, bahwa PON XX tak hanya sebagai persiapan prestasi atlet. Tapi bagaimana memperkenalkan adat budaya  Papua kepada seluruh masyarakat Indonesia.

“Saya bangga berada di Tanah Papua, kita bangga berada di Stadion Lukas Enembe, Stadion terbaik di Asia Pasifik. PoN XX dilaksanakan di Papua sebagai bukti kemajuan Papua dan menunjukan kesiapan infrastruktur di Tanah Papua dan kesiapan masyarakat Papua,” ungkap Presiden Jokowi saat memberikan sambutan dalam opening ceremony PON XX 2021 di Stadion Lukas Enembe, Sabtu (3/10).

Sementara itu, Gubernur Papua, Lukas Enembe menyampaikan selamat datang kepada seluruh tamu olahragawan ke Bumi Cenderawasih. Orang nomor satu di Papua itu menyebutkan bahwa seluruh masyarakat Papua menyambut para tamu dengan tangan terbuka.

“Selamat datang, dan kami dengan tangan terbuka menyambut para tamu. Terimakasih kepada panitia yang sudah melakukan persiapan dengan baik. Kesempurnaan memang belum bisa kami berikan, tapi akan kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik, torang bisa,” pungkas Gubernur Enembe. (eri/luc).

JAYAPURA – Ceremony Opening Pekan Olahraga Nasional atau PON XX Papua telah usai digelar. Namun ceremony opening PON kali ini berbeda dengan upacara PON sebelumnya.

PON XX Papua benar-benar menyajikan penampilan adat istiadat budaya Papua. EO lebih memilih untuk mengangkat kearifan lokal daripada harus menampilkan pesta panggung artis papan atas.

Dalam upacara pembukaan PON XX 2021 yang dimulai dari 18.00-21.00 WIT hampir seluruh acara dibalut dalam penampilan adat budaya Papua. Mulai dari memperkenalkan kehidupan masyarakat Papua yang ada di lima wilayah adat, yakni Tabi, Saereri, Anim Ha, Lapago, dan Mee Pago.

Penampilan replika burung Cenderawasih dalam opening ceremony PON XX 2021 Papua di Stadion Lukas Enembe, Minggu (2/10). Foto: Erik/cepos

Kehidupan lima wilayah adat tersebut diperagakan langsung oleh para putra-putri pilihan yang mendapatkan kesempatan tampil di ajang langka tersebut. Bahkan untuk membuat suasana kian kental, tak tanggung-tanggung, properti yang digunakan ikut menggambarkan suasana asli dari lima wilayah adat.

Baca Juga :  Orang Positif Covid-19 Tak Jalani Isolasi Mandiri, Bisa Dipidana

Ribuan penari yang terlibat juga membawakan tari-tarian dari lima wilayah adat tersebut. Decak kagum terus bergemuruh setiap anak-anak Papua memperagakan cerita kehidupan masyarakat dari lima wilayah adat. Sering kali, Presiden Jokowi memberikan aplaus.

Tak hanya menceritakan kehidupan masyarakat adat di Papua, tapi dalam upacara yang dihadiri oleh 10 ribu pasang mata itu, para penari juga turut memperkenalkan satwa endemik Papua seperti burung Cendrawasih dan Kasuari

Penampilan replika Kasuari dalam opening ceremony PON XX 2021 Papua di Stadion Lukas Enembe, Minggu (2/10). Foto: Erik/cepos

Selain itu, pengisi acara pun juga melibat talenta-talenta anak Papua di tarik suara. Seperti Nowela, Edo Kondologit, Michael J, Papua Original, Kaonak, Albert Fakdawer, D’Uzzys.

Dalam acara yang menghabiskan anggaran ratusan miliar itu juga menampilkan perwakilan 8 legenda hidup atlet Papua yang pernah menorehkan prestasi gemilang di kancah Internasional. Mereka ialah Lisa Rumbewas, Benny Maniani, Herni Sokoy, Novilus Yoku, Kartika Monim, Imanuel Daundi, Rully Rudolf Nere, Melly Mofu.

8 mantan atlet top Papua itu dipercayakan membawa bendera KONI yang dikibarkan oleh para paskibraka pilihan. Tak sampai disitu, konsumsi yang disajikan bagi tamu/penonton juga lebih kepada makanan kearifan lokal.

PB PON Papua sepertinya sadar betul, bahwa PON XX tak hanya sebagai persiapan prestasi atlet. Tapi bagaimana memperkenalkan adat budaya  Papua kepada seluruh masyarakat Indonesia.

“Saya bangga berada di Tanah Papua, kita bangga berada di Stadion Lukas Enembe, Stadion terbaik di Asia Pasifik. PoN XX dilaksanakan di Papua sebagai bukti kemajuan Papua dan menunjukan kesiapan infrastruktur di Tanah Papua dan kesiapan masyarakat Papua,” ungkap Presiden Jokowi saat memberikan sambutan dalam opening ceremony PON XX 2021 di Stadion Lukas Enembe, Sabtu (3/10).

Sementara itu, Gubernur Papua, Lukas Enembe menyampaikan selamat datang kepada seluruh tamu olahragawan ke Bumi Cenderawasih. Orang nomor satu di Papua itu menyebutkan bahwa seluruh masyarakat Papua menyambut para tamu dengan tangan terbuka.

“Selamat datang, dan kami dengan tangan terbuka menyambut para tamu. Terimakasih kepada panitia yang sudah melakukan persiapan dengan baik. Kesempurnaan memang belum bisa kami berikan, tapi akan kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik, torang bisa,” pungkas Gubernur Enembe. (eri/luc).

PON XX Papua benar-benar menyajikan penampilan adat istiadat budaya Papua. EO lebih memilih untuk mengangkat kearifan lokal daripada harus menampilkan pesta panggung artis papan atas.

Dalam upacara pembukaan PON XX 2021 yang dimulai dari 18.00-21.00 WIT hampir seluruh acara dibalut dalam penampilan adat budaya Papua. Mulai dari memperkenalkan kehidupan masyarakat Papua yang ada di lima wilayah adat, yakni Tabi, Saereri, Anim Ha, Lapago, dan Mee Pago.

Penampilan replika burung Cenderawasih dalam opening ceremony PON XX 2021 Papua di Stadion Lukas Enembe, Minggu (2/10). Foto: Erik/cepos

Kehidupan lima wilayah adat tersebut diperagakan langsung oleh para putra-putri pilihan yang mendapatkan kesempatan tampil di ajang langka tersebut. Bahkan untuk membuat suasana kian kental, tak tanggung-tanggung, properti yang digunakan ikut menggambarkan suasana asli dari lima wilayah adat.

Ribuan penari yang terlibat juga membawakan tari-tarian dari lima wilayah adat tersebut. Decak kagum terus bergemuruh setiap anak-anak Papua memperagakan cerita kehidupan masyarakat dari lima wilayah adat. Sering kali, Presiden Jokowi memberikan aplaus.

Tak hanya menceritakan kehidupan masyarakat adat di Papua, tapi dalam upacara yang dihadiri oleh 10 ribu pasang mata itu, para penari juga turut memperkenalkan satwa endemik Papua seperti burung Cendrawasih dan Kasuari

Penampilan replika Kasuari dalam opening ceremony PON XX 2021 Papua di Stadion Lukas Enembe, Minggu (2/10). Foto: Erik/cepos

Selain itu, pengisi acara pun juga melibat talenta-talenta anak Papua di tarik suara. Seperti Nowela, Edo Kondologit, Michael J, Papua Original, Kaonak, Albert Fakdawer, D’Uzzys.

Dalam acara yang menghabiskan anggaran ratusan miliar itu juga menampilkan perwakilan 8 legenda hidup atlet Papua yang pernah menorehkan prestasi gemilang di kancah Internasional. Mereka ialah Lisa Rumbewas, Benny Maniani, Herni Sokoy, Novilus Yoku, Kartika Monim, Imanuel Daundi, Rully Rudolf Nere, Melly Mofu.

8 mantan atlet top Papua itu dipercayakan membawa bendera KONI yang dikibarkan oleh para paskibraka pilihan. Tak sampai disitu, konsumsi yang disajikan bagi tamu/penonton juga lebih kepada makanan kearifan lokal.

Baca Juga :  Orang Positif Covid-19 Tak Jalani Isolasi Mandiri, Bisa Dipidana

PB PON Papua sepertinya sadar betul, bahwa PON XX tak hanya sebagai persiapan prestasi atlet. Tapi bagaimana memperkenalkan adat budaya  Papua kepada seluruh masyarakat Indonesia.

“Saya bangga berada di Tanah Papua, kita bangga berada di Stadion Lukas Enembe, Stadion terbaik di Asia Pasifik. PoN XX dilaksanakan di Papua sebagai bukti kemajuan Papua dan menunjukan kesiapan infrastruktur di Tanah Papua dan kesiapan masyarakat Papua,” ungkap Presiden Jokowi saat memberikan sambutan dalam opening ceremony PON XX 2021 di Stadion Lukas Enembe, Sabtu (3/10).

Sementara itu, Gubernur Papua, Lukas Enembe menyampaikan selamat datang kepada seluruh tamu olahragawan ke Bumi Cenderawasih. Orang nomor satu di Papua itu menyebutkan bahwa seluruh masyarakat Papua menyambut para tamu dengan tangan terbuka.

“Selamat datang, dan kami dengan tangan terbuka menyambut para tamu. Terimakasih kepada panitia yang sudah melakukan persiapan dengan baik. Kesempurnaan memang belum bisa kami berikan, tapi akan kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik, torang bisa,” pungkas Gubernur Enembe. (eri/luc).

JAYAPURA – Ceremony Opening Pekan Olahraga Nasional atau PON XX Papua telah usai digelar. Namun ceremony opening PON kali ini berbeda dengan upacara PON sebelumnya.

PON XX Papua benar-benar menyajikan penampilan adat istiadat budaya Papua. EO lebih memilih untuk mengangkat kearifan lokal daripada harus menampilkan pesta panggung artis papan atas.

Dalam upacara pembukaan PON XX 2021 yang dimulai dari 18.00-21.00 WIT hampir seluruh acara dibalut dalam penampilan adat budaya Papua. Mulai dari memperkenalkan kehidupan masyarakat Papua yang ada di lima wilayah adat, yakni Tabi, Saereri, Anim Ha, Lapago, dan Mee Pago.

Penampilan replika burung Cenderawasih dalam opening ceremony PON XX 2021 Papua di Stadion Lukas Enembe, Minggu (2/10). Foto: Erik/cepos

Kehidupan lima wilayah adat tersebut diperagakan langsung oleh para putra-putri pilihan yang mendapatkan kesempatan tampil di ajang langka tersebut. Bahkan untuk membuat suasana kian kental, tak tanggung-tanggung, properti yang digunakan ikut menggambarkan suasana asli dari lima wilayah adat.

Baca Juga :  Bawaslu Limpahkan Kasus Pemilu Bupati Merauke

Ribuan penari yang terlibat juga membawakan tari-tarian dari lima wilayah adat tersebut. Decak kagum terus bergemuruh setiap anak-anak Papua memperagakan cerita kehidupan masyarakat dari lima wilayah adat. Sering kali, Presiden Jokowi memberikan aplaus.

Tak hanya menceritakan kehidupan masyarakat adat di Papua, tapi dalam upacara yang dihadiri oleh 10 ribu pasang mata itu, para penari juga turut memperkenalkan satwa endemik Papua seperti burung Cendrawasih dan Kasuari

Penampilan replika Kasuari dalam opening ceremony PON XX 2021 Papua di Stadion Lukas Enembe, Minggu (2/10). Foto: Erik/cepos

Selain itu, pengisi acara pun juga melibat talenta-talenta anak Papua di tarik suara. Seperti Nowela, Edo Kondologit, Michael J, Papua Original, Kaonak, Albert Fakdawer, D’Uzzys.

Dalam acara yang menghabiskan anggaran ratusan miliar itu juga menampilkan perwakilan 8 legenda hidup atlet Papua yang pernah menorehkan prestasi gemilang di kancah Internasional. Mereka ialah Lisa Rumbewas, Benny Maniani, Herni Sokoy, Novilus Yoku, Kartika Monim, Imanuel Daundi, Rully Rudolf Nere, Melly Mofu.

8 mantan atlet top Papua itu dipercayakan membawa bendera KONI yang dikibarkan oleh para paskibraka pilihan. Tak sampai disitu, konsumsi yang disajikan bagi tamu/penonton juga lebih kepada makanan kearifan lokal.

PB PON Papua sepertinya sadar betul, bahwa PON XX tak hanya sebagai persiapan prestasi atlet. Tapi bagaimana memperkenalkan adat budaya  Papua kepada seluruh masyarakat Indonesia.

“Saya bangga berada di Tanah Papua, kita bangga berada di Stadion Lukas Enembe, Stadion terbaik di Asia Pasifik. PoN XX dilaksanakan di Papua sebagai bukti kemajuan Papua dan menunjukan kesiapan infrastruktur di Tanah Papua dan kesiapan masyarakat Papua,” ungkap Presiden Jokowi saat memberikan sambutan dalam opening ceremony PON XX 2021 di Stadion Lukas Enembe, Sabtu (3/10).

Sementara itu, Gubernur Papua, Lukas Enembe menyampaikan selamat datang kepada seluruh tamu olahragawan ke Bumi Cenderawasih. Orang nomor satu di Papua itu menyebutkan bahwa seluruh masyarakat Papua menyambut para tamu dengan tangan terbuka.

“Selamat datang, dan kami dengan tangan terbuka menyambut para tamu. Terimakasih kepada panitia yang sudah melakukan persiapan dengan baik. Kesempurnaan memang belum bisa kami berikan, tapi akan kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik, torang bisa,” pungkas Gubernur Enembe. (eri/luc).

Berita Terbaru

Artikel Lainnya