Saturday, April 20, 2024
30.7 C
Jayapura

Dipalak, Seorang Wanita Tewas Ditikam

Korban pembacokan Ida Patandianan (35) saat menjalani perawatan di RSUD Wamena, Rabu (31/3) kemarin. Korban meninggal dunia akibat luka tikam di punggung. (FOTO :Denny/Cepos)

WAMENA-Seorang wanita bernama Ida Patandianan (35) yang sehari-hari membuka usaha kios di Sinakma, Kabupaten Jayawijaya, dilaporkan tewas di RSUD Wamena, Rabu (31/3) kemarin.
Korban mengalami tindak kekerasan yang dilakukan dua orang pria yang dalam keadaan dipengaruhi minuman keras. Korban yang ditikam salah seorang pelaku menggunakan parang di punggung kanan, sempat dilarikan ke RSUD Wamena, namun sayang nyawanya tak tertolong.
Kapolres Jayawijaya, AKBP. Dominjggus Rumaropen, S.Sos., MM., yang dikonfirmasi membenarkan adanya tindak kekerasan yang dialami seorang wanita bernama Ida Patandianan. “Korban meninggal dunia di RSUD Wamena, sehari-hari membuka usaha kios di Kelurahan Sinakma,” jelas Dominggus Rumaropen, kemarin malam.Rumaropen menyebutkan, korban awalnya didatangi kedua pelaku yang kemudian meminta uang kepada korban. Saat itu, korban sudah memberikan uang kepada salah seorang pelaku namun pelaku lainnya kembali meminta uang sehingga ditolak oleh korban.
“Salah seorang pelaku kemudian mengejar korban ke dalam kiosnya lalu menikam korban dengan parang. Setelah menikam korban, kedua pelaku langsung kabur,” bebernya.
Kapolres mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan guna mengungkap kedua pelaku. Dari keterangan saksi dalam hal ini anak korban, pihaknya sudah megantongi ciri-ciri pelaku. “Saksi belum bisa kami mintai keterangan secara mendalam karena masih trauma. Namun ciri-ciri pelaku sudah kami kantongi,” tutupnya.
Secara Terpisah Kasat Reskrim Polres Jayawijaya Iptu Mattinetta, S.Sos., M.Si., menambahkan, sebelum kejadian korban bersama saksi berada di dalam kiosnya sedang menerima telepon.
Tak lama kemudian muncul dua orang pria tak dikenal yang dalam keadaan dipengaruhi minuman keras. Kedua pelaku kemudian memalak korban.
“Saat itu korban sempat memberikan uang sejumlah Rp 3.000 kepada salah seorang laki-laki yang tidak dikenal itu. Setelah diberikan uang, pelaku lainnya langsung masuk dan berusaha mengambil uang di laci. Korban sempat melakukan perlawanan. Pelaku kemudian menyerang korban,” bebernya.
Korban bersama anaknya berusaha kabur ke arah pintu belakang namun pelaku mengejar korban sembari mengayunkan parang dan mengenai punggung korban.
“Korban bersama anaknya masih berusaha melarikan diri ke arah pintu belakang dan meminta bantuan warga yang lain,”ujarnya.
Ditambahkan, sesampainya di belakang korban bersama anaknya langsung diamankan oleh saksi yang merupakan tetangga korban dan membawa masuk ke dalam rumah saksi. Setelah itu saksi berusaha mengejar kedua pelaku.
“Kedua pelaku melarikan diri melalui celah-celah pintu kios tempat awal kejadian. Selanjutnya korban diantar ke RSUD Wamena guna mendapat pertolongan medis lebih lanjut.”tutupnya. (jo/nat)

Baca Juga :  Diperiksa 8 Jam, Buchtar Tabuni dan Bazoka Logo Dibebaskan
Korban pembacokan Ida Patandianan (35) saat menjalani perawatan di RSUD Wamena, Rabu (31/3) kemarin. Korban meninggal dunia akibat luka tikam di punggung. (FOTO :Denny/Cepos)

WAMENA-Seorang wanita bernama Ida Patandianan (35) yang sehari-hari membuka usaha kios di Sinakma, Kabupaten Jayawijaya, dilaporkan tewas di RSUD Wamena, Rabu (31/3) kemarin.
Korban mengalami tindak kekerasan yang dilakukan dua orang pria yang dalam keadaan dipengaruhi minuman keras. Korban yang ditikam salah seorang pelaku menggunakan parang di punggung kanan, sempat dilarikan ke RSUD Wamena, namun sayang nyawanya tak tertolong.
Kapolres Jayawijaya, AKBP. Dominjggus Rumaropen, S.Sos., MM., yang dikonfirmasi membenarkan adanya tindak kekerasan yang dialami seorang wanita bernama Ida Patandianan. “Korban meninggal dunia di RSUD Wamena, sehari-hari membuka usaha kios di Kelurahan Sinakma,” jelas Dominggus Rumaropen, kemarin malam.Rumaropen menyebutkan, korban awalnya didatangi kedua pelaku yang kemudian meminta uang kepada korban. Saat itu, korban sudah memberikan uang kepada salah seorang pelaku namun pelaku lainnya kembali meminta uang sehingga ditolak oleh korban.
“Salah seorang pelaku kemudian mengejar korban ke dalam kiosnya lalu menikam korban dengan parang. Setelah menikam korban, kedua pelaku langsung kabur,” bebernya.
Kapolres mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan guna mengungkap kedua pelaku. Dari keterangan saksi dalam hal ini anak korban, pihaknya sudah megantongi ciri-ciri pelaku. “Saksi belum bisa kami mintai keterangan secara mendalam karena masih trauma. Namun ciri-ciri pelaku sudah kami kantongi,” tutupnya.
Secara Terpisah Kasat Reskrim Polres Jayawijaya Iptu Mattinetta, S.Sos., M.Si., menambahkan, sebelum kejadian korban bersama saksi berada di dalam kiosnya sedang menerima telepon.
Tak lama kemudian muncul dua orang pria tak dikenal yang dalam keadaan dipengaruhi minuman keras. Kedua pelaku kemudian memalak korban.
“Saat itu korban sempat memberikan uang sejumlah Rp 3.000 kepada salah seorang laki-laki yang tidak dikenal itu. Setelah diberikan uang, pelaku lainnya langsung masuk dan berusaha mengambil uang di laci. Korban sempat melakukan perlawanan. Pelaku kemudian menyerang korban,” bebernya.
Korban bersama anaknya berusaha kabur ke arah pintu belakang namun pelaku mengejar korban sembari mengayunkan parang dan mengenai punggung korban.
“Korban bersama anaknya masih berusaha melarikan diri ke arah pintu belakang dan meminta bantuan warga yang lain,”ujarnya.
Ditambahkan, sesampainya di belakang korban bersama anaknya langsung diamankan oleh saksi yang merupakan tetangga korban dan membawa masuk ke dalam rumah saksi. Setelah itu saksi berusaha mengejar kedua pelaku.
“Kedua pelaku melarikan diri melalui celah-celah pintu kios tempat awal kejadian. Selanjutnya korban diantar ke RSUD Wamena guna mendapat pertolongan medis lebih lanjut.”tutupnya. (jo/nat)

Baca Juga :  Tali Jembatan Putus, Tiga Polisi dan Satu Anggota TNI Hilang

Berita Terbaru

Artikel Lainnya