PESEPAKBOLA Mohamed Salah terpanggil untuk menyuarakan pesan perdamaian dan kemanusiaan atas konflik di Gaza yang semakin memburuk.
Serangan Israel semakin brutal di jalur Gaza setelah pengeboman rumah sakit Al-Ahli Baptis pada Selasa (17/10) yang menewaskan 500 lebih korban jiwa.
Menteri Kesehatan Palestina Mai Al-Kaila dalam konferensi pers di Ramallah pada Rabu (18/10) mengatakan, “Jumlah warga Palestina yang meninggal telah menyentuh 3.300 orang.”
Dia menambahkan sekitar 4.800 pasien di Gaza yang tidak memiliki akses terhadap perawatan medis.
Sementara Save the Children mengungkapkan, “Lebih dari 1.000 anak dilaporkan tewas dalam 11 hari serangan udara di Gaza atau satu anak tewas setiap 15 menit. Sepertiga dari total korban jiwa di Gaza adalah anak-anak.”
Total lebih dari 4.700 korban jiwa dalam konflik ini, dengan rincian 3.300 dari Palestina dan 1.400 dari Israel.
Menanggapi kondisi yang semakin memburuk, Mohamed Salah hadir menyuarakan pesan kemanusiaan untuk Gaza dan menyerukan para pemimpin dunia bersatu untuk menghentikan konflik. Berikut isi pernyataan Mohamed Salah tentang kondisi di Palestina.
“Selalu tak mudah rasanya, untuk berbicara dalam situasi seperti ini, sudah terlalu banyak kekerasan dan kebrutalan yang menyayat hati. Eskalasi yang terjadi dalam beberapa pekan ini sudah tidak kuat untuk kita saksikan. Nyawa adalah hal yang suci dan mesti dilindungi.”
“Pembantaian yang terjadi harus dihentikan. Sudah banyak keluarga yang terpisah. Yang terpenting saat ini, bantuan kemanusiaan untuk Gaza harus segera dapat izin untuk disalurkan. Kondisi masyarakat sudah sangat memprihatinkan. Pemandangan di rumah sakit kemarin malam, sungguh mengerikan. Masyarakat di Gaza sangat membutuhkan makanan, air, dan pasokan medis.”
“Saya menyerukan kepada para pemimpin di dunia untuk bersatu mencegah berlanjutnya pembantaian terhadap jiwa-jiwa yang tak bersalah. Kemanusiaan harus diutamakan.”
Ungkapan Mohamed Salah seperti mewakili segenap orang di dunia mengenai pembantaian di Jalur Gaza,
Suara Mohamed Salah sebagai figur populer dan mendunia sangat berarti untuk menyuarakan perdamaian dan melindungi kemanusiaan di Palestina.
Dengan semakin banyak yang tergerak, hal itu akan memudahkan tercapainya gencatan senjata dan menghentikan korban sipil bertambah lagi. (*)
Sumber: TBS News | Jawapos