Sunday, November 24, 2024
25.7 C
Jayapura

Produksi Emas dan Tambang PTFI Sebabkan Papua Kontraksi 0,76 Persen

JAYAPURA – Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III – 2022 dibandingkan Triwulan III 2021 mengalami pertumbuhan sebesar 5,78 persen. Sementara jika dibandingkan triwulan II-2022 alami kontraksi sebesar 0,76 persen.

Koordinator Fungsi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Provinsi Papua  Priyo Yudyatmoko menjelaskan, pertumbuhan ekonomi triwulan III-2022 dibandikan triwulan yang sama pada tahun 2021 alami pertumbuhan karena  didorong oleh mulai pulihnya perekonomiaan tahun 2022, yang mana periode yang sama  menurun akibat adanya Covid-19.

“Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah lapangan usaha transportasi dan pergudangan sebesar 22,95 persen, pertumbuhan ini disebabkan oleh meningkatnya penumpang berangkat, barang muat, jasa pengiriman laut dan darat dan sebagainya,”Katanya, Senin (7/11) kemarin.

Baca Juga :  HIPMI Kota Jayapura Berikan Workshop Kewirausahaan dan UMKM

Lanjutnya,  lapangan usaha pertambangan dan penggalian sebesar 8,50 persen dan lapangan pengadaan listrik dan gas sebesar 7,09 persen. Bila dilihat pertumbuhan ekonomi Papua tanpa pertambangan dan penggalian triwulan III 2022 dibandingkan triwulan yang sama di tahun 2021, mengalami pertumbuhan sebesar 3,88 persen.

“Kategori lapangan usaha konstruksi yang memberikan kontribusi tertinggi yakni 21,87 persen, dengan laju pertumbuhan 0,52 persen, sedangkan dari sisi laju pertumbuhan kategori lapangan usaha transportasi yang mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 22,95 persen,” terangnya.

“Kontraksi ekonomi Papua pada triwulan ini disebabkan oleh lapangan usaha utama yang mengalami penurunan produksi. Lapangan usaha yang mengalami kontraksi terdalam adalah lapangan usaha pertambangan dan penggalian sebesar -4,32 persen. Yang disebabkan oleh menurunnya produksi emas dan tambang PT. Freeport Indonesia dimana lapangan usaha ini merupakan penyumbang terbesar terhadap perekonomian Papua,”Jelasnya.

Baca Juga :  GATF Garuda Indonesia Tembus Rp 6 Miliar, Jayapura-Jakarta Paling Diminati

Pertumbuhan ekonomi Papua tanpa pertambangan dan penggalian triwulan III-2022 dibandingkan triwulan II- 2022 mengalami pertumbuhan sebesar 2,03% angka ini mengalami peningkatan jika dibandingkan periode triwulan II Tahun 2022 yang mengalami pertumbuhan hanya sebesar 1,99%,  peningkatan pertumbuhan pada triwulan III ini menandakan bahwa ekonomi Papua semakin membaik.(ana/gin)

JAYAPURA – Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III – 2022 dibandingkan Triwulan III 2021 mengalami pertumbuhan sebesar 5,78 persen. Sementara jika dibandingkan triwulan II-2022 alami kontraksi sebesar 0,76 persen.

Koordinator Fungsi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Provinsi Papua  Priyo Yudyatmoko menjelaskan, pertumbuhan ekonomi triwulan III-2022 dibandikan triwulan yang sama pada tahun 2021 alami pertumbuhan karena  didorong oleh mulai pulihnya perekonomiaan tahun 2022, yang mana periode yang sama  menurun akibat adanya Covid-19.

“Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah lapangan usaha transportasi dan pergudangan sebesar 22,95 persen, pertumbuhan ini disebabkan oleh meningkatnya penumpang berangkat, barang muat, jasa pengiriman laut dan darat dan sebagainya,”Katanya, Senin (7/11) kemarin.

Baca Juga :  Astra Motor Papua Gelar Astra Honda Motor Technical Skill Contest 2024

Lanjutnya,  lapangan usaha pertambangan dan penggalian sebesar 8,50 persen dan lapangan pengadaan listrik dan gas sebesar 7,09 persen. Bila dilihat pertumbuhan ekonomi Papua tanpa pertambangan dan penggalian triwulan III 2022 dibandingkan triwulan yang sama di tahun 2021, mengalami pertumbuhan sebesar 3,88 persen.

“Kategori lapangan usaha konstruksi yang memberikan kontribusi tertinggi yakni 21,87 persen, dengan laju pertumbuhan 0,52 persen, sedangkan dari sisi laju pertumbuhan kategori lapangan usaha transportasi yang mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 22,95 persen,” terangnya.

“Kontraksi ekonomi Papua pada triwulan ini disebabkan oleh lapangan usaha utama yang mengalami penurunan produksi. Lapangan usaha yang mengalami kontraksi terdalam adalah lapangan usaha pertambangan dan penggalian sebesar -4,32 persen. Yang disebabkan oleh menurunnya produksi emas dan tambang PT. Freeport Indonesia dimana lapangan usaha ini merupakan penyumbang terbesar terhadap perekonomian Papua,”Jelasnya.

Baca Juga :  SPBE Arso Beroperasi, Harga LPG di Papua akan Turun

Pertumbuhan ekonomi Papua tanpa pertambangan dan penggalian triwulan III-2022 dibandingkan triwulan II- 2022 mengalami pertumbuhan sebesar 2,03% angka ini mengalami peningkatan jika dibandingkan periode triwulan II Tahun 2022 yang mengalami pertumbuhan hanya sebesar 1,99%,  peningkatan pertumbuhan pada triwulan III ini menandakan bahwa ekonomi Papua semakin membaik.(ana/gin)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya