Saturday, November 23, 2024
28.7 C
Jayapura

Alumni STM Jadi Irup, Ingatkan Dampak Negatif Salah Pilih Teman

JAYAPURA – Nama Kapten Inf Guntur Lukas Tjoe ditunjuk oleh SMKN 3 Jayapura atau STM menjadi inspektur upacara pada peringatan Sumpah Pemuda ke 94 di halaman upacara sekolah. Pria yang juga menjabat  sebagai Danramil 1701-03/Abepura ini tidak hanya membacakan amanat nasional soal sumpah pemuda tapi menitipkan sejumlah pesan untuk  adik – adik kelasnya.

  Ya, ternyata Guntur Lukas Tjoe merupakan alumni SMKN 3 yang dulu  mengambil jurusan Teknik Elektro. “Momentum sejarah 28 Oktober merupakan tonggak sejarah menuju kemerdekaan. Saat itu situasinya penuh dengan keterbatasan, namun pemuda punya semangat besar untuk bersatu dengan mengalahkan ego kemarahan demi persatuan dan kesatuan,” kata Danramil dalam arahannya, Jumat (28/10).

Baca Juga :  Buntu, Mediasi Reposisi AKD Ditunda 

  Di hadapan ratusan  peserta didik,  Lukas Tjoe menyinggung soal bagaimana mengenali wawasan  kebangsaan kemudian bagaimana mencintai serta mensyukuri dan menjaga kedamaian bangsa termasuk memberi penekanan agat para pelajar menghindari diri dari pengaruh sosial  seperti minuman keras, ganja, sex bebas, pemalakan, tawuran sesama pelajar dan hal – hal lain yang berpotensi merusak masa depan.

  Danramil Tjoe juga memberikan tips bagi pelajar untuk bagaimana menghindarkan diri dari permasalahan sosial dengan mencintai orang tua. “Karena dengan menumbuhkan rasa cinta kepada orang tua  dan keluarga tentunya ada perasaan rasa malu jika melakukan sebuah kesalahan. Selain itu harus pintar memilih teman, sebab jika karakter teman buruk maka peluang ikut menjadi buruk sangat memungkinkan,” katanya.

Baca Juga :  Belum 5 Tahun, Jalan Poros Pantai Hamadi Mulai Rusak

   Di hadapan puluhan guru dan Kepala Sekola SMKN N 3 Jayapura, Frans Tunggul Amanah, Tjoe menyampaikan jika memiliki teman berkarakter baik dan maju, maka akan  memberi semangat yang sama. “Karena berteman dengan orang baik maka kita pasti akan terpengaruh dengan hal – hal yang baik, begitu sebaliknya,” tutupnya. Kegiatan peringatan sumpah pemuda ini diakhiri dengan menari  dengan gaya khas pegunungan. (ade/tri)

JAYAPURA – Nama Kapten Inf Guntur Lukas Tjoe ditunjuk oleh SMKN 3 Jayapura atau STM menjadi inspektur upacara pada peringatan Sumpah Pemuda ke 94 di halaman upacara sekolah. Pria yang juga menjabat  sebagai Danramil 1701-03/Abepura ini tidak hanya membacakan amanat nasional soal sumpah pemuda tapi menitipkan sejumlah pesan untuk  adik – adik kelasnya.

  Ya, ternyata Guntur Lukas Tjoe merupakan alumni SMKN 3 yang dulu  mengambil jurusan Teknik Elektro. “Momentum sejarah 28 Oktober merupakan tonggak sejarah menuju kemerdekaan. Saat itu situasinya penuh dengan keterbatasan, namun pemuda punya semangat besar untuk bersatu dengan mengalahkan ego kemarahan demi persatuan dan kesatuan,” kata Danramil dalam arahannya, Jumat (28/10).

Baca Juga :  Diskominfo Sinkronkan Pemahaman Konsep Satu Data

  Di hadapan ratusan  peserta didik,  Lukas Tjoe menyinggung soal bagaimana mengenali wawasan  kebangsaan kemudian bagaimana mencintai serta mensyukuri dan menjaga kedamaian bangsa termasuk memberi penekanan agat para pelajar menghindari diri dari pengaruh sosial  seperti minuman keras, ganja, sex bebas, pemalakan, tawuran sesama pelajar dan hal – hal lain yang berpotensi merusak masa depan.

  Danramil Tjoe juga memberikan tips bagi pelajar untuk bagaimana menghindarkan diri dari permasalahan sosial dengan mencintai orang tua. “Karena dengan menumbuhkan rasa cinta kepada orang tua  dan keluarga tentunya ada perasaan rasa malu jika melakukan sebuah kesalahan. Selain itu harus pintar memilih teman, sebab jika karakter teman buruk maka peluang ikut menjadi buruk sangat memungkinkan,” katanya.

Baca Juga :  Kasus Curanmor Masih Menonjol di Abepura

   Di hadapan puluhan guru dan Kepala Sekola SMKN N 3 Jayapura, Frans Tunggul Amanah, Tjoe menyampaikan jika memiliki teman berkarakter baik dan maju, maka akan  memberi semangat yang sama. “Karena berteman dengan orang baik maka kita pasti akan terpengaruh dengan hal – hal yang baik, begitu sebaliknya,” tutupnya. Kegiatan peringatan sumpah pemuda ini diakhiri dengan menari  dengan gaya khas pegunungan. (ade/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya