Saturday, January 11, 2025
25.7 C
Jayapura

Tidak Ada Event, Penjualan Souvenir Khas Papua Sepi Pembeli

JAYAPURA-Pasca momen PON XX dan Peparnas 2022 Papua berakhir sampai saat ini untuk usaha penjualan souvenir khas Papua yang ada depan Pasar Sentral Hamadi masih terlihat sepi  pembeli.

Irja salah satu penjual souvenir khas Papua di depan Pasar Sentral Hamadi memgaku, untuk usaha penjualan souvenir khas Papua kini sepi tidak seperti saat ada PON XX, kini penjual souvenir khas Papua tidak banyak kedatangan pengunjung yang berbelanja.

Oleh karena itu, pihaknya tidak bisa lagi membuat souvenir Papua dan hanya menjual yang masih ada supaya modal tidak keluar banyak.

Menurut Irja, usaha jualan souvenir khas Papua harus sabar, karena yang  beli tidak bisa diandalkan setiap hari seperti penjual sembako, dan biasanya pengunjung yang membeli souvenir khas Papua adalah tamu dari luar Papua sebagai oleh-oleh atau buah tangan kepada keluarga atau kolega.

Baca Juga :  Usaha Cabo Masih Menggiurkan, Minta Pelarangan Dipertimbangkan

” Untuk souvenir khas Papua yang banyak dicari biasanya koteka, lukisan serat kayu, manik-manik dan lainnya,”Katanya.

Diakui, souvenir khas Papua saat ini tidak hanya koteka, lukisan serat kayu atau lainnya yang dijual di depan Pasar Sentral Hamadi, tapi ada juga kain batik Papua.

Senada dengan itu bPanca selaku penjual souvenir khas Papua mengaku, saat ini dalam penjualan souvenir khas Papua tidak seperti dulu lagi karena terkadang pengunjung yang datang dari luar Papua sudah dibelikan souvenir khas Papua tidak harus membeli di tempatnya, sehingga sangat jarang sekali tamu luar Papua yang datang ke tempatnya tidak seperti dulu dalam membeli souvenir taslangsung datang ke tempatnya.

Baca Juga :  Harga Komoditi Pertanian Relatif Stabil

“Kita berharap adalagi event yang besar di Jayapura karena ini sangat membantu penjualan kita,”Pungkasnya.(dil/gin).

JAYAPURA-Pasca momen PON XX dan Peparnas 2022 Papua berakhir sampai saat ini untuk usaha penjualan souvenir khas Papua yang ada depan Pasar Sentral Hamadi masih terlihat sepi  pembeli.

Irja salah satu penjual souvenir khas Papua di depan Pasar Sentral Hamadi memgaku, untuk usaha penjualan souvenir khas Papua kini sepi tidak seperti saat ada PON XX, kini penjual souvenir khas Papua tidak banyak kedatangan pengunjung yang berbelanja.

Oleh karena itu, pihaknya tidak bisa lagi membuat souvenir Papua dan hanya menjual yang masih ada supaya modal tidak keluar banyak.

Menurut Irja, usaha jualan souvenir khas Papua harus sabar, karena yang  beli tidak bisa diandalkan setiap hari seperti penjual sembako, dan biasanya pengunjung yang membeli souvenir khas Papua adalah tamu dari luar Papua sebagai oleh-oleh atau buah tangan kepada keluarga atau kolega.

Baca Juga :  Aktivitas Tambang PTFI Dorong Pertumbuhan Ekonomi Papua

” Untuk souvenir khas Papua yang banyak dicari biasanya koteka, lukisan serat kayu, manik-manik dan lainnya,”Katanya.

Diakui, souvenir khas Papua saat ini tidak hanya koteka, lukisan serat kayu atau lainnya yang dijual di depan Pasar Sentral Hamadi, tapi ada juga kain batik Papua.

Senada dengan itu bPanca selaku penjual souvenir khas Papua mengaku, saat ini dalam penjualan souvenir khas Papua tidak seperti dulu lagi karena terkadang pengunjung yang datang dari luar Papua sudah dibelikan souvenir khas Papua tidak harus membeli di tempatnya, sehingga sangat jarang sekali tamu luar Papua yang datang ke tempatnya tidak seperti dulu dalam membeli souvenir taslangsung datang ke tempatnya.

Baca Juga :  Pembelian Berulang, Salah Satu Penyebab Antrian BBM

“Kita berharap adalagi event yang besar di Jayapura karena ini sangat membantu penjualan kita,”Pungkasnya.(dil/gin).

Berita Terbaru

Artikel Lainnya