JAYAPURA-Saluran drainase di Jln Sam Ratulangi Dok II, tepatnya di depan kantor BPS Provinsi Papua terlihat rusak parah. Martinus Rapi salah satu pekerja talud di sekitar daerah tersebut mengatakan faktor utama kerusakan selokan itu disebabkan karena ulah oknum yang menggali kabel optik secara liar.
“Bulan Januari lalu ada yang gali kabel optik di situ, tapi setelah digali, drainasenya tidak diperbaiki kembali,” tutur Martinus Rapi kepada wartawan, Selasa (26/4).
Martinus juga mengatakan bahwa hal lain yang menyebabkan rusaknya darinase tersebut karena kondisi ruang sanitasi saluran yang sangat kecil dan, menyempit sehingga tidak bisa menahan luapan air.
“Tidak bisa mengharapkan got kecil seperti itu untuk pembuangan air kiriman dari wilayah Bhayangkara,” ungkapnya.
Martinus mengakui awalnya kerusakan saluran tersebut tidak terlalu besar, namun karena tidak ada respon dari pihak terkait untuk melakukan perbaikan, akibatnya memperparah tingkat kerusakan. Dan yang paling parah kerusakan drainase tersebut sejak bulan Maret lalu yang mana ketika itu terjadi hujan lebat. karena kapasitas ruang penampungan yang sangat kecil akhirnya terjadi pengikisan yang semakin memperlebar saluran tersebut.
“Kalau hujan lebat, jalur ini tidak bisa dilewati kendaraan karena di sepanjang jalan banjir kerikil dan bebatuan”, tutur Martinus.
Martinus berharap agar pemerintah bisa mengusut tuntas oknum yang mengali kabel optik secara liar, karena menurut dia jika hal ini diabaikan maka ulah mereka akan terulang dan merusak fasilitas umum.
“Bukan cuma disini saja mereka gali got untuk ambil kabel optik, hampir di seluruh wilayah Kota Jayapura. Hal seperti ini harus ditindak secara serius, karena jika diabaikan maka akan ada persoalan lainya yang lebih besar dari pada ini”, tutur Martinus.
Hal senada dikatakan oleh Hafis salah satu sopir angkutan yang sering melintasi jalur tersebut. Hafis mengatakan faktor rusaknya drainase di depan kantor BPS tersebut, karena kurangnya perhatian serius dari pemerintah. Sebab kapasitas saluran air tersebut tidak sesuai dengan besarnya aliran air yang melewati jalur tersebut.
“Bagaimana juga para pejabat ini? padahal setiap hari lewat disini tapi macam mereka tutup mata dengan keaadan yang ada, got ini kalau tidak ditangani secara serius, maka akan takutnya nanti jalur ini ambles.”pungkasnya. (cr-267/tri)