Sunday, November 24, 2024
25.7 C
Jayapura

Puncak Mudik Terjadi 30 April 2022

Jawa Tengah Jadi Tujuan Mudik Paling Banyak

JAKARTA-Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi puncak mudik akan terjadi pada 30 April 2022. Segala persiapan mulai dilakukan, termasuk perbaikan sejumlah ruas jalan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Kemarin (7/4) Menko PMK Muhadjir Effendy dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi inspeksi ke Bandara Internasional Soekarno Hatta. Dalam kesempatan itu, mereka juga rapat koordinasi kesiapan angkutan lebaran dengan transportasi udara.

“Ada sekitar 8-9 juta orang yang akan mudik melalui transportasi udara, untuk itu kami berupaya untuk jauh-jauh hari menyiapkannya termasuk di Bandara Soekarno Hatta ini,” kata Muhadjir. Menurutnya, Bandara Internasional Soekarno Hatta akan menjadi titik sentral. Untuk itu, perlu disiapkan dengan baik, mulai dari prosedur prokes, penyediaan armada dan kelaikannya, serta penyiapan gerai atau layanan vaksinasi Covid-19.

Aspek keselamatan menjadi perhatian utama. Sehingga harus disiapkan dengan baik. “Semoga tidak ada kejadian yang tidak diharapkan selama pelaksanaan mudik baik keberangkatan maupun baliknya,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Budi Karya Sumadi mengungkapkan, faktor keselamatan dan kesehatan menjadi dua hal penting.  Dia menyatakan puncak arus mudik dengan pesawat udara akan terjadi pada 30 April. Sedangkan puncak arus balik diprediksi akan terjadi pada 8 Mei. Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang akan dilakukan penambahan jam operasional bandara hingga 24 jam.

“Kita tahu bahwa jumlah pesawat itu relatif menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya. Oleh karenanya, kita kompensasi dengan jumlah masa operasi bandara lebih panjang,” katanya. Hingga kemarin, terdapat 335 armada berbagai tipe dari 11 maskapai penerbangan berjadwal yang siap pada periode angkutan Lebaran 2022.

Menurut survey dari Badan Litbang Kementerian Perhubungan, angkutan pribadi masih menjadi primadona dalam musim mudik nanti. Diperkirakan ada 36,17 juta orang akan mudik dengan motor dan mobil pribadi. Selanjutnya ada 24,3 juta orang orang yang menggunakan bus, mobil sewa, travel, dan kapal. Selanjutnya yang menggunakan kereta api ada 7,71 juta orang. Lalu menggunakan transportasi laut sebanyak 1,1 juta orang.  Lalu diperkirakan 10,12 juta jiwa menggunakan pesawat.

”Kami sudah koordinasi dengan TNI dan Polri untuk menjalankan mudik dengan baik,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Dia memprediksi puncak mudik terjadi pada 30 April. Sementara puncak arus balik terjadi pada 8 Mei.

”Jawa Timur dan Jabodetabek yang paling banyak mudik,” ungkapnya. Tujuan terbanyak masih Jawa Tengah. Sekitar 13,6 juta orang akan mudik dari Jawa Timur. Lalu 13 juta orang akan mudik dari Jabodetabek.

Di Pulau Jawa sendiri, Tol Trans Jawa masih jadi pilihan utama untuk perjalanan darat. Lalu jalur lintas tengah Jawa dan jalan pantai utara jawa (Pantura). Hanya 3,9 persen pemudik yang memilih jalur lintas pantai selatan Jawa. ”Jalur-jalur tertentu, jalan tol, saya minta tolong kepada Kementerian PUPR untuk dilakukan perbaikan,” bebernya.

Baca Juga :  Presiden Setuju Lanjutkan Pengentasan Kemiskinan Ekstrem di 212 Kabupaten

Untuk angkutan lebaran kali ini, Kementerian Perhubungan mengacu pada surat edaran (SE) yang dikeluarkan oleh Satgas Penanganan Covid-19. Kementerian itu sudah membuat empat SE turunan yang ditujukan untuk moda udara, laut, darat, dan kereta api. Salah satu aturannya terkait vaksinasi Covid-19 dengan pemeriksaan tes kesehatan.

Budi mengakui untuk pemeriksaan kondisi vaksin-19 pemudik di angkutan umum lebih mudah. Namun untuk kendaraan pribadi seperti mobil, lebih sulit mengawasi. “Untuk itu kami di kabinet mengkampanyekan mudik dengan sudah vaksin booster,” ujarnya. Dengan adanya kampanye ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk vaksin Covid-19.

”Kami pastikan adanya cadangan kendaraan untuk masing-masing moda,” kata Budi. Hal ini dikarenakan ada prediksi lonjakan penumpang karena mudik maupun wisata. Selain itu yang menjadi perhatian adalah kapasitas rest area dan meningkatnya pemudik dengan motor. Pekerja migran Indonesia (PMI) juga berpotensi banyak yang mudik karena pelonggaran yang diberikan.

”Kami tidak lagi melakukan penyekatan dan putar balik,” tutur mantan Dirut PT Angkasa Pura II itu. Namun, tetap ada simpul posko layanan masyarakat. Pemudik bisa melakukan pemeriksaan kesehatan.

Untuk meningkatkan keselamatan, Kementerian Perhubungan mengadakan mudik gratis. Motor pemudik bisa diangkut. Budi pun mengimbau agar BUMN dan swasta juga melakukan hal yang sama.

Sementara itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan, pihaknya sudah mulai melakukan persiapan jelang mudik lebaran. Sejak dua minggu lalu, ia telah mengumpulkan semua Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk merapatkan soal persiapan menyambut mudik tahun ini.

Dia memastikan, ruas-ruas tol yang digunakan mudik oleh masyarakat dari Jakarta siap digunakan H-10 lebaran. Saat ini memang, ada sejumlah perbaikan dan pembangunan yang tengah dikebut. Mulai dari pelebaran jalan hingga penambalan jalan berlubang di dalam ruas tol. Misalnya, perbaikan jalan di Bakauheni-Terbangi Besar, Terbangi Besar-Kayu Agung-Palembang. Ruas ini harusnya dilakukan rekonstruksi, namun karena waktu yang tidak mencukupi maka diputuskan untuk sapu lubang terlebih dahulu. ”Kami akan menyapu lubang-lubang itu dulu untuk lebaran ini, targetnya sampai H-10 semua alat berat sudah keluar dari tol,” ujarnya.

Selain itu, rencananya ada dua ruas jalan tol yang akan dipersiapkan untuk dibuka secara fungsional saat momen mudik. Pertama Jakarta – Cikampek (Japek) II bagian Selatan jalur B. Jalur ini disiagakan apabila terjadi kemacetan parah di ruas arah balik Jakarta. Rencananya, jalur sepanjang 8,6 km antara SS Sadang Km 62 – SS Kutanegara km 53 akan dibuka. Sehingga, pemudik nantinya akan kembali di sambungkan kembali ke tol Jakarta – Cikampek setelah keluar SS Sadang.

Saat ini pengerjaan pelebaran ruas tol ini masih dilakukan. Ditargetkan, rampung H-10 lebaran. Sedangkan untuk jalur A arah Cikampek, pelebaran baru akan dikerjakan setelah lebaran. ”Jadi pola pikirnya kalau mudik itu kan bertahap. Tapi kalau pulang puncaknya satu di Minggu, jadi didahulukan,” paparnya.

Baca Juga :  Jimly Asshiddiqie Tegaskan Batasan Umur Capres dan Cawapres Bukan Diskriminasi

Selain Japek II Selatan, ruas tol Palembang – Betung juga akan dioperasikan secara fungsional guna mendukung kelancaran mudik 2022. Sementara, Cisumdawu disiapkan untuk darurat saja.

Terkait jalur non-tol, kesiapannya pun sama. Dari lintas utara, tengah, selatan, dan pantai selatan Jawa sepanjang 4.900 Km saat ini dalam kondisi mantap 94,2 persen. Pihaknya kini tengah tengah menangani ruas Sumedang-Cijelag KM 68+600, pembersihan area terdampak erupsi Gunung Semeru, menangani Jembatan Cisiih di KM 256 ruas jalan Bayah-Cibareno, dan memperbaiki ruas bidang Bedahan.

Selain itu, rencananya Jembatan Ploso yang membentang di atas Sungai Brantas akan diresmikan. Sehingga, diharapkan bisa digunakan untuk melayani arus mudik tahun ini.

Secara garis besar, kata dia, kesiapan jalan nasional yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, dan Bali sudah mencapai 91,8 persen. Dengan rincian, Pulau Sumatra sepanjang 7.918 Km, Jawa dan Bali sepanjang 5.348 Km, Kalimantan sepanjang 6.556 Km, Sulawesi 8.785 Km, dan Maluku-Papua sepanjang 18.410 Km.

Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno mengatakan pada masa mudik tahun ini pandemi Covid-19 masih belum hilang. Untuk itu dia mengatakan seluruh elemen harus berkomitmen mewujudkan kegiatan udik yang sehat. Yaitu mudik yang memperhatikan keselamatan, keamanan, serta kenyamanan. ’’Untuk itu protokol kesehatan harus tetap ditegakkan sesuai ketentuan,’’ katanya.

Menurut dia banyak infrastruktur pendukung kegiatan mudik yang mendukung penerapan protokol kesehatan. Diantaranya adalah kemudahan dalam digitalisasi pembayaran. Dengan adanya layanan pembayaran digital, resiko penularan Covid-19 bisa ditekan. ’’Untuk mendukung digitalisasi pembayaran ini, sinyal minimal 4G dapat merata di semua jalur mudik,’’ tuturnya.

Dengan demikian masyarakat atau pemudik bisa dengan mudah memanfaatkan layanan pembayaran cashless. Apalagi Djoko mengatakan, pemudik usia milenial tahun ini semakin banyak. Dalam kehidupan sehari-hari mereka sudah akrab dengan pembayaran non tunai.

Untuk itu sejumlah warung makan, toko, dan UMKM yang menjajakan oleh-oleh sebaiknya mulai menyiapkan layanan QRIS (Quick Response Code Indonesia Standar). Layanan non tunai juga disiapkan di titik-titik pengisian BBM. Sehingga bisa mencegah adanya antrian panjang akibat penggunaan pembayaran tunai.

Djoko juga berpesan supaya masyarakat mudik dengan mengutamakan keamanan. Diantaranya adalah menggunakan moda transportasi yang sesuai dengan ketentuan. Tidak boleh lagi ada pemudik yang menggunakan armada truk. Dia menegaskan truk tidak boleh membawa pemudik. Begitupun ketika sudah sampai di kampung halaman, ketika ada kegiatan berwisata jangan menggunakan mobil bak terbuka. Karena tidak memenuhi aspek keamanan. (lyn/mia/wan/JPG)

Jawa Tengah Jadi Tujuan Mudik Paling Banyak

JAKARTA-Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi puncak mudik akan terjadi pada 30 April 2022. Segala persiapan mulai dilakukan, termasuk perbaikan sejumlah ruas jalan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Kemarin (7/4) Menko PMK Muhadjir Effendy dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi inspeksi ke Bandara Internasional Soekarno Hatta. Dalam kesempatan itu, mereka juga rapat koordinasi kesiapan angkutan lebaran dengan transportasi udara.

“Ada sekitar 8-9 juta orang yang akan mudik melalui transportasi udara, untuk itu kami berupaya untuk jauh-jauh hari menyiapkannya termasuk di Bandara Soekarno Hatta ini,” kata Muhadjir. Menurutnya, Bandara Internasional Soekarno Hatta akan menjadi titik sentral. Untuk itu, perlu disiapkan dengan baik, mulai dari prosedur prokes, penyediaan armada dan kelaikannya, serta penyiapan gerai atau layanan vaksinasi Covid-19.

Aspek keselamatan menjadi perhatian utama. Sehingga harus disiapkan dengan baik. “Semoga tidak ada kejadian yang tidak diharapkan selama pelaksanaan mudik baik keberangkatan maupun baliknya,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Budi Karya Sumadi mengungkapkan, faktor keselamatan dan kesehatan menjadi dua hal penting.  Dia menyatakan puncak arus mudik dengan pesawat udara akan terjadi pada 30 April. Sedangkan puncak arus balik diprediksi akan terjadi pada 8 Mei. Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang akan dilakukan penambahan jam operasional bandara hingga 24 jam.

“Kita tahu bahwa jumlah pesawat itu relatif menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya. Oleh karenanya, kita kompensasi dengan jumlah masa operasi bandara lebih panjang,” katanya. Hingga kemarin, terdapat 335 armada berbagai tipe dari 11 maskapai penerbangan berjadwal yang siap pada periode angkutan Lebaran 2022.

Menurut survey dari Badan Litbang Kementerian Perhubungan, angkutan pribadi masih menjadi primadona dalam musim mudik nanti. Diperkirakan ada 36,17 juta orang akan mudik dengan motor dan mobil pribadi. Selanjutnya ada 24,3 juta orang orang yang menggunakan bus, mobil sewa, travel, dan kapal. Selanjutnya yang menggunakan kereta api ada 7,71 juta orang. Lalu menggunakan transportasi laut sebanyak 1,1 juta orang.  Lalu diperkirakan 10,12 juta jiwa menggunakan pesawat.

”Kami sudah koordinasi dengan TNI dan Polri untuk menjalankan mudik dengan baik,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Dia memprediksi puncak mudik terjadi pada 30 April. Sementara puncak arus balik terjadi pada 8 Mei.

”Jawa Timur dan Jabodetabek yang paling banyak mudik,” ungkapnya. Tujuan terbanyak masih Jawa Tengah. Sekitar 13,6 juta orang akan mudik dari Jawa Timur. Lalu 13 juta orang akan mudik dari Jabodetabek.

Di Pulau Jawa sendiri, Tol Trans Jawa masih jadi pilihan utama untuk perjalanan darat. Lalu jalur lintas tengah Jawa dan jalan pantai utara jawa (Pantura). Hanya 3,9 persen pemudik yang memilih jalur lintas pantai selatan Jawa. ”Jalur-jalur tertentu, jalan tol, saya minta tolong kepada Kementerian PUPR untuk dilakukan perbaikan,” bebernya.

Baca Juga :  Kemendag Juga Dalami Penimbunan Migor

Untuk angkutan lebaran kali ini, Kementerian Perhubungan mengacu pada surat edaran (SE) yang dikeluarkan oleh Satgas Penanganan Covid-19. Kementerian itu sudah membuat empat SE turunan yang ditujukan untuk moda udara, laut, darat, dan kereta api. Salah satu aturannya terkait vaksinasi Covid-19 dengan pemeriksaan tes kesehatan.

Budi mengakui untuk pemeriksaan kondisi vaksin-19 pemudik di angkutan umum lebih mudah. Namun untuk kendaraan pribadi seperti mobil, lebih sulit mengawasi. “Untuk itu kami di kabinet mengkampanyekan mudik dengan sudah vaksin booster,” ujarnya. Dengan adanya kampanye ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk vaksin Covid-19.

”Kami pastikan adanya cadangan kendaraan untuk masing-masing moda,” kata Budi. Hal ini dikarenakan ada prediksi lonjakan penumpang karena mudik maupun wisata. Selain itu yang menjadi perhatian adalah kapasitas rest area dan meningkatnya pemudik dengan motor. Pekerja migran Indonesia (PMI) juga berpotensi banyak yang mudik karena pelonggaran yang diberikan.

”Kami tidak lagi melakukan penyekatan dan putar balik,” tutur mantan Dirut PT Angkasa Pura II itu. Namun, tetap ada simpul posko layanan masyarakat. Pemudik bisa melakukan pemeriksaan kesehatan.

Untuk meningkatkan keselamatan, Kementerian Perhubungan mengadakan mudik gratis. Motor pemudik bisa diangkut. Budi pun mengimbau agar BUMN dan swasta juga melakukan hal yang sama.

Sementara itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan, pihaknya sudah mulai melakukan persiapan jelang mudik lebaran. Sejak dua minggu lalu, ia telah mengumpulkan semua Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk merapatkan soal persiapan menyambut mudik tahun ini.

Dia memastikan, ruas-ruas tol yang digunakan mudik oleh masyarakat dari Jakarta siap digunakan H-10 lebaran. Saat ini memang, ada sejumlah perbaikan dan pembangunan yang tengah dikebut. Mulai dari pelebaran jalan hingga penambalan jalan berlubang di dalam ruas tol. Misalnya, perbaikan jalan di Bakauheni-Terbangi Besar, Terbangi Besar-Kayu Agung-Palembang. Ruas ini harusnya dilakukan rekonstruksi, namun karena waktu yang tidak mencukupi maka diputuskan untuk sapu lubang terlebih dahulu. ”Kami akan menyapu lubang-lubang itu dulu untuk lebaran ini, targetnya sampai H-10 semua alat berat sudah keluar dari tol,” ujarnya.

Selain itu, rencananya ada dua ruas jalan tol yang akan dipersiapkan untuk dibuka secara fungsional saat momen mudik. Pertama Jakarta – Cikampek (Japek) II bagian Selatan jalur B. Jalur ini disiagakan apabila terjadi kemacetan parah di ruas arah balik Jakarta. Rencananya, jalur sepanjang 8,6 km antara SS Sadang Km 62 – SS Kutanegara km 53 akan dibuka. Sehingga, pemudik nantinya akan kembali di sambungkan kembali ke tol Jakarta – Cikampek setelah keluar SS Sadang.

Saat ini pengerjaan pelebaran ruas tol ini masih dilakukan. Ditargetkan, rampung H-10 lebaran. Sedangkan untuk jalur A arah Cikampek, pelebaran baru akan dikerjakan setelah lebaran. ”Jadi pola pikirnya kalau mudik itu kan bertahap. Tapi kalau pulang puncaknya satu di Minggu, jadi didahulukan,” paparnya.

Baca Juga :  Sah! 580 Anggota DPR Periode 2024-2029 Resmi Dilantik

Selain Japek II Selatan, ruas tol Palembang – Betung juga akan dioperasikan secara fungsional guna mendukung kelancaran mudik 2022. Sementara, Cisumdawu disiapkan untuk darurat saja.

Terkait jalur non-tol, kesiapannya pun sama. Dari lintas utara, tengah, selatan, dan pantai selatan Jawa sepanjang 4.900 Km saat ini dalam kondisi mantap 94,2 persen. Pihaknya kini tengah tengah menangani ruas Sumedang-Cijelag KM 68+600, pembersihan area terdampak erupsi Gunung Semeru, menangani Jembatan Cisiih di KM 256 ruas jalan Bayah-Cibareno, dan memperbaiki ruas bidang Bedahan.

Selain itu, rencananya Jembatan Ploso yang membentang di atas Sungai Brantas akan diresmikan. Sehingga, diharapkan bisa digunakan untuk melayani arus mudik tahun ini.

Secara garis besar, kata dia, kesiapan jalan nasional yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, dan Bali sudah mencapai 91,8 persen. Dengan rincian, Pulau Sumatra sepanjang 7.918 Km, Jawa dan Bali sepanjang 5.348 Km, Kalimantan sepanjang 6.556 Km, Sulawesi 8.785 Km, dan Maluku-Papua sepanjang 18.410 Km.

Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno mengatakan pada masa mudik tahun ini pandemi Covid-19 masih belum hilang. Untuk itu dia mengatakan seluruh elemen harus berkomitmen mewujudkan kegiatan udik yang sehat. Yaitu mudik yang memperhatikan keselamatan, keamanan, serta kenyamanan. ’’Untuk itu protokol kesehatan harus tetap ditegakkan sesuai ketentuan,’’ katanya.

Menurut dia banyak infrastruktur pendukung kegiatan mudik yang mendukung penerapan protokol kesehatan. Diantaranya adalah kemudahan dalam digitalisasi pembayaran. Dengan adanya layanan pembayaran digital, resiko penularan Covid-19 bisa ditekan. ’’Untuk mendukung digitalisasi pembayaran ini, sinyal minimal 4G dapat merata di semua jalur mudik,’’ tuturnya.

Dengan demikian masyarakat atau pemudik bisa dengan mudah memanfaatkan layanan pembayaran cashless. Apalagi Djoko mengatakan, pemudik usia milenial tahun ini semakin banyak. Dalam kehidupan sehari-hari mereka sudah akrab dengan pembayaran non tunai.

Untuk itu sejumlah warung makan, toko, dan UMKM yang menjajakan oleh-oleh sebaiknya mulai menyiapkan layanan QRIS (Quick Response Code Indonesia Standar). Layanan non tunai juga disiapkan di titik-titik pengisian BBM. Sehingga bisa mencegah adanya antrian panjang akibat penggunaan pembayaran tunai.

Djoko juga berpesan supaya masyarakat mudik dengan mengutamakan keamanan. Diantaranya adalah menggunakan moda transportasi yang sesuai dengan ketentuan. Tidak boleh lagi ada pemudik yang menggunakan armada truk. Dia menegaskan truk tidak boleh membawa pemudik. Begitupun ketika sudah sampai di kampung halaman, ketika ada kegiatan berwisata jangan menggunakan mobil bak terbuka. Karena tidak memenuhi aspek keamanan. (lyn/mia/wan/JPG)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya