Sunday, November 24, 2024
30.7 C
Jayapura

Abdul Kahar Yelipele Kembali Jabat Ketua Umum Masjid Raya Baiturrahim

JAYAPURA-H.Abdul Kahar Yelipele, SPd.I.,M.PdI, kembali terpilih menjadi Ketua Umum Masjid Raya Baiturrahim Jayapura, Papua, setelah dilakukan Pemilihan Ketua Umum periode 2022-2026.

KH. H.Abdul Kahar Yelipele, S.Pd.I.,M.PdI, sendiri sebelumnya juga terpilih menjadi Ketum Masjid Raya Baiturrahim Jayapura periode 2018-2021 dan terpilih kembali. Hal ini menyusul setelah dilakukan rapat pleno pertanggung jawaban pengurus periode 2018-2021 di hadapan berbagai unsur, diantaranya Asisten II Setda Papua Dr. Abu.Musa’Ad, M.Si, Ketua DMI Papua Dr.H.Mansur M.,SE.MH.

  Selain itu, ada perwakilan MUI, Muhammadiyah, BKMT, perwakilan jamaah, Dewan Pembina Masjid Raya Baiturrahim, Jayapura H.Thoha Al Hamid, dari perwakilan Kanwil Kementerian Agama Papua dan lainnya. Proses pemilihan dilakuan secara terbuka dan transparan dan memberikan kesempatan kepada umat Islam untuk bisa mendaftarkan diri. Selain itu, pemilihan ketua umum ini sesuai dengan aturan organisasi dan berpatokan PMA tentang standar pengelolaan managemen Masjid Raya Se-Indonesia.

  KH. H.Abdul Kahar Yelipele, S.Pd.I.,M.PdI, saat ditemui   Cenderawasih Pos, di Masjid Raya Baiturrahim Jayapura mengaku sangat besyukur dan berterimakasih atas kepercayaan dan amanah yang telah diberikan untuk kembali memimpin Masjid Raya Baiturrahim Jayapura. Dalam kepemimpinanya ia tidak mengkotak kotakan semua umat islam di Papua apakah itu di kalangan NU, Muhammadiyah, LDII dan lainnya tetap bersatu padu, bekerja sama untuk membangun dan memajukan Masjid Raya Baiturrahim Jayapura.

Baca Juga :  Tujuan Penegakan Perda Tidak untuk Menghukum Warga

   “Dalam program kerja saya saya bagi ada program kerja jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang dimana, untuk program jangka pendek akan dilakukan penyelesaian gapura utama masjid raya dan  pagar di depan dan ini sudah ada dananya, sedangkan jangka menengah akan membangun pagar keliling samping masjid yang belum terbangun serta menyelesaikan pembangunan dan penambahan Sarpras lainnya untuk persiapan peresmian yang diharapkan bisa diresmikan oleh Presiden RI, Menteri Agama dan lainnya,” pintanya, Selasa (8/2) kemarin.

  KH. H.Abdul Kahar Yelipele, S.Pd.I., M.PdI, juga mengakui, program kerja periode sebelumnya yang belum selesai juga akan dilanjutkan kembali. Sebab, ini sudah diputuskan dan untuk kepemimpinan lanjutan ini ia juga akan melakukan musyawarah AD/ ART Masjid Raya sehingga kedepan jika dilakukan pemilihan umum dasar yang telah ditetapkan dan membuat Renstra serta SOP.

Baca Juga :  Tetap Bantu Sesuai Kewenangan dalam Tanggap Darurat

    Sementara itu, dalam sambutannya Gubernur Papua yang dibacakan, Asisten II Setda Papua Dr.H.Abu Musa’ad intinya, pemerintah Provinsi Papua menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada pengurus Masjid karya periode 2018-2021 yang telah menyampaikan laporan pertanggung jawabannya. Provinsi Papua sebagai pembina memiliki tanggung jawab untuk operasional Masjid Raya skema dana hibah.

  Masjid Raya Harus Memiliki gerakan pemberdayaan ekonomi seperti unit usaha yang membantu jamaahnya. Dan masjid dijaga jangan sampai menyebarkan gagasan yang tidak islami. (dil/tri)

JAYAPURA-H.Abdul Kahar Yelipele, SPd.I.,M.PdI, kembali terpilih menjadi Ketua Umum Masjid Raya Baiturrahim Jayapura, Papua, setelah dilakukan Pemilihan Ketua Umum periode 2022-2026.

KH. H.Abdul Kahar Yelipele, S.Pd.I.,M.PdI, sendiri sebelumnya juga terpilih menjadi Ketum Masjid Raya Baiturrahim Jayapura periode 2018-2021 dan terpilih kembali. Hal ini menyusul setelah dilakukan rapat pleno pertanggung jawaban pengurus periode 2018-2021 di hadapan berbagai unsur, diantaranya Asisten II Setda Papua Dr. Abu.Musa’Ad, M.Si, Ketua DMI Papua Dr.H.Mansur M.,SE.MH.

  Selain itu, ada perwakilan MUI, Muhammadiyah, BKMT, perwakilan jamaah, Dewan Pembina Masjid Raya Baiturrahim, Jayapura H.Thoha Al Hamid, dari perwakilan Kanwil Kementerian Agama Papua dan lainnya. Proses pemilihan dilakuan secara terbuka dan transparan dan memberikan kesempatan kepada umat Islam untuk bisa mendaftarkan diri. Selain itu, pemilihan ketua umum ini sesuai dengan aturan organisasi dan berpatokan PMA tentang standar pengelolaan managemen Masjid Raya Se-Indonesia.

  KH. H.Abdul Kahar Yelipele, S.Pd.I.,M.PdI, saat ditemui   Cenderawasih Pos, di Masjid Raya Baiturrahim Jayapura mengaku sangat besyukur dan berterimakasih atas kepercayaan dan amanah yang telah diberikan untuk kembali memimpin Masjid Raya Baiturrahim Jayapura. Dalam kepemimpinanya ia tidak mengkotak kotakan semua umat islam di Papua apakah itu di kalangan NU, Muhammadiyah, LDII dan lainnya tetap bersatu padu, bekerja sama untuk membangun dan memajukan Masjid Raya Baiturrahim Jayapura.

Baca Juga :  Pasar Entrop Bukan Tempat Kos dan Penyimpanan Miras Ilegal

   “Dalam program kerja saya saya bagi ada program kerja jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang dimana, untuk program jangka pendek akan dilakukan penyelesaian gapura utama masjid raya dan  pagar di depan dan ini sudah ada dananya, sedangkan jangka menengah akan membangun pagar keliling samping masjid yang belum terbangun serta menyelesaikan pembangunan dan penambahan Sarpras lainnya untuk persiapan peresmian yang diharapkan bisa diresmikan oleh Presiden RI, Menteri Agama dan lainnya,” pintanya, Selasa (8/2) kemarin.

  KH. H.Abdul Kahar Yelipele, S.Pd.I., M.PdI, juga mengakui, program kerja periode sebelumnya yang belum selesai juga akan dilanjutkan kembali. Sebab, ini sudah diputuskan dan untuk kepemimpinan lanjutan ini ia juga akan melakukan musyawarah AD/ ART Masjid Raya sehingga kedepan jika dilakukan pemilihan umum dasar yang telah ditetapkan dan membuat Renstra serta SOP.

Baca Juga :  Wali Kota: Setop Lakukan Rapid Test!

    Sementara itu, dalam sambutannya Gubernur Papua yang dibacakan, Asisten II Setda Papua Dr.H.Abu Musa’ad intinya, pemerintah Provinsi Papua menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada pengurus Masjid karya periode 2018-2021 yang telah menyampaikan laporan pertanggung jawabannya. Provinsi Papua sebagai pembina memiliki tanggung jawab untuk operasional Masjid Raya skema dana hibah.

  Masjid Raya Harus Memiliki gerakan pemberdayaan ekonomi seperti unit usaha yang membantu jamaahnya. Dan masjid dijaga jangan sampai menyebarkan gagasan yang tidak islami. (dil/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya