WAMENA-Pelaksanaan pemungutan suara ulang (PSU) Pilkada Kabupaten Yalimo tahun 2020 akhirnya digelar, Rabu (26/1) kemarin.
Pelaksanaan PSU Pilkada Yalimo ini dibawah pengamanan aparat TNI-Polri dan dipantau langsung ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia yang datang ke Elelim ibukota Kabupaten Yalimo.
Ketua KPU RI Ilham Saputra memantau langsung pelaksanaan pemungutan suara yang berlangsung di TPS (Tempat Pemungutan Suara).
Kepada awak media, Ketua KPU RI Ilham Saputra mentatakan, dari pantauannya di beberapa TPS di Distrik Elelim, pelaksanaan pencoblosan atau pemungutan suara cukup kondusif. Oleh sebab itu, Ilham Saputra berharap hasil pemilihan ini harus bisa diterima oleh pasangan calon yang berkompetisi dalam Pilkada ini, KPU dan Bawaslu.
“Kita sudah lihat tadi, PSU ini sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan, sehingga semua pihak harus bisa menerima hasil dari apa yang diputuskan oleh masyarakat di 5 distrik yang ada di Kabupaten Yalimo,” ungkapnya, Rabu (26/1) kemarin.
Ilham Saputra menyatakan kedatangannya sebagai penyelenggara di tingkat pusat yaitu melakukan supervisi PSU di Kabupaten Yalimo sesuai keputusan MK yang pertama dan kedua. Dimana pihaknya harus memastikan PSU berjalan dengan baik termasuk koordinasi dengan Pemprov Papua, Pemkab Yalimo, dan pusat serta TNI-Polri sudah dilakukan dengan baik.
“Koordinasi dengan semua pihak yang mempunyai kewenangan langsung terhadap PSU ini sangat penting dan yang terpenting, laporan dari KPU Yalimo harus sesuai dengan perintah perundang-undangan,” tegasnya.
Ilham juga mengimbau KPU Yalimo untuk menjalankan amanah sebagai penyelenggara dengan baik agar semua pihak bisa menerima hasil PSU ini.
Dirinya mengakui sampai saat ini KPU Yalimo juga sudah menjalankan PSU sesuai dengan ketentuan. “Kami KPU RI sangat mendukung langkah yang diambil KPU Yalimo untuk melakukan rekapitulasi perhitungan suara PSU tetap di Kabupaten Yalimo. Sehingga kalau ada pelanggaran etik, baik yang sengaja maupun tak sengaja itu sudah ada tempat yang disiapkan untuk dilaporkan,” jelasnya.
Terkait dengan pelaksanaan PSU ini, Ilham Saputra menyampaikan apabila ada pasangan calon bupati dan wakil bupati yang tidak puas terkait kesalahan administrasi atau ada pelanggaran yang dilakukan KPU, bisa dilaporkan ke Bawaslu. “Kalau kesalahan etik ke DKPP, dan kalau soal hasil bisa dibawa ke Mahkamah Konstitusi,” tutupnya.
Di tempat yang sama, Ketua KPU Yalimo Yehemia Walianggen mengatakan, proses PSU ini sudah berlangsung dan pihaknya sudah melakukan pemantauan di beberapa TPS di Elelim untuk memastikan proses ini berjalan.
“Selain Elelim, kami juga pastikan untuk 4 distrik yang lain juga sudah menerima logistik PSU. Semua kotak sudah digeser ke kampung-kampung, sehingga ini artinya proses pemilihan sudah berjalan di 5 distrik sesuai dengan agenda jadwal KPU,” bebernya.
Ia juga menyatakan untuk antusias masyarakat yang kurang mengikuti PSU, belum bisa diterangkan. Sebab KPU Yalimo sendiri belum memastikan hal itu. Namun pada prinsipnya, pasti masyarakat sudah datang untuk mencoblos di pagi hari, sedangkan untuk pelaksanaannya tidak ada sistem noken yang digunakan.
“Untuk saat ini kami belum bisa simpulkan pasangan calon yang unggul sementara dalam pelaksanaan PSU ini. Sebab kita harus mengumpulkan semua data dari 5 distrik yang ada di Kabupaten Yalimo,” tutupnya.
Sementara itu, Penjabat Bupati Yalimo, Dr. Ribka Haluk, S.Sos., MM., menyatakan besar harapan dari Pemprov Papua agar pelaksanaan PSU tahap II ini bisa berjalan dengan baik. Dimana pihaknya selaku pemerintah daerah hanya sebagai unsur pendukung pelaksanaan PSU, sehingga sukses dan tidaknya pemerintah menaruh harapan kepada KPU dan Bawaslu Yalimo sebagai penyelenggara.
“Sebagai warga negara berhak untuk menyalurkan suaranya. Harapan kami, kalau ada hal teknis perlu diselesaikan di tingkat distrik, sehingga mungkin masuk di pleno kabupaten bisa lebih meminimalisir lagi potensi konflik yang ada,” pintanya.
Dirinya juga meminta kepada KPU dan tim sukses pasangan calon, agar bisa melihat apabila ada kesalahan yang tidak sesuai dengan regulasi, sedapat mungkin harus dikonfirmasi ke tingkat distrik , sehingga dalam pelaksanaan PSU ini bisa mendapat hasil yang maksimal atau representatif.
“Kita bisa lihat sendiri kalau dari hasil putusan MK membuat banyak fasilitas pemerintah sudah dibakar. Sehingga dalam pelaksaan PSU ini memang banyak aparat keamanan yang dikerahkan untuk mengamankan situasi dan menjaga keamanan,”tutupnya.
Pilkada Yalimo benar- benar spesial mengingat dari 11 kabupaten yang seharusnya sudah rampung sejak 2020 lalu ternyata tertunda akibat persoalan hukum dan baru digelar Januari 2022 ini.
Seluruh perhatian juga diberikan untuk Yalimo tak hanya pemerintah daerah tetapi juga TNI dan Polri mengerahkan konsentrasinya untuk memastikan PSU kali ini berjalan lancar. Publik sendiri sempat dikagetkan dengan adanya kelompok yang sempat melakukan aksi jelang PSU dimana pada Sabtu (22/1) lalu terjadi aksi pembakaran dua rumah di Elelim, Yalimo.
Dari aksi ini ada dua rumah yang terbakar dan kabar yang muncul belasan orang sempat diamankan. Namun Polisi memastikan kejadian tersebut tidak akan mengganggu pelaksanaan PSU.
Bawaslu Yalimo sendiri menyiapkan 327 pengawas lapangan yang disebar di 5 distrik untuk memantau pelaksanaan di lapangan dan PSU kali ini diikuti Lakius Peyon berpasangan dengan Nahum Mabel dan Nahor Nekwek berpasangan dengan John Wilil.
Komandan Kodim 1702/Jayawijaya, Letkol Inf Arif Budi Situmeang bersama Pnjabat Bupati Yalimo, Kapolres Yalimo dan Dansatgas Brimob Nusantara sehari sebelumnya telah mengecek langsung kesiapan perangkat PSU ke tiga distrik di Yalimo.
Tiga distrik yang dikunjungi yakni Distrik Apalapsili, Distrik Welarek dan Distrik Benawa. Sebelumnya pada Senin (23/1) Dandim beserta rombongan telah melakukan pengecekan ke dua distrik yaitu Distrik Elelim dan Distrik Abenaho dan PSU di Yalimo akan dilaksanakan dilima distrik.
Dandim berharap dengan adanya pengecekan secara langsung tersebut dapat meminimalisir segala kekurangan dalam pelaksanaan PSU yang akan digelar sehingga dapat segera dicarikan solusinya. “Terutama pada pendistribusian logistik, harus betul-betul kita pastikan bahwa logistik untuk PSU ini sudah diterima oleh masing-masing distrik dan disebar ke TPS di kampung-kampung,” ujar Dandim Situmeang seperti rilis yang disampaikan Penrem 172/PWY, Rabu (26/1).
Dandim menambahkan jarak tempuh antar distrik memang cukup jauh sehingga beberapa distrik harus menggunakan transportasi udara serta terbatasnya jaringan seluler menjadi salah satu kendala untuk melaksanakan pengawasan secara langsung.
Sementara pada pelaksanaan PSU, seluruh anggota Polri sebanyak 10 kompi telah berada di Yalimo. “Saat ini memasuki tahap rekapitulasi pemungutan suara ditingkat TPS yang mendapat pengamanan dari personel gabungan,” kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Drs. Ahmad Musthofa Kamal, SH dalam rilisnya, kemarin.
Ia menyampaikan bahwa aparat gabungan TNI-Polri masih melakukan pengamanan di setiap TPS yang ada di 5 distrik di Yalimo demi kelancaran dan keamanan rekapitulasi penghitungan suara. Kamal menyampaikan bahwa hingga kemarin situasi pasca pemungutan suara masih aman kondusif. Pemungutan suara di setiap TPS juga berjalan dengan lancar.
“Semoga dengan pengamanan dari TNI-Polri maka penghitungan rekapitulasi hasil pemilihan ulang Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Yalimo di tingkat TPS dapat berjalan dengan tertib, aman dan lancar,” tutupnya.(jo/ade/nat)