MERAUKE-Untuk menggairahkan kembali dunia pendidikan, SMP Muhammadyah Merauke menggelar Competition yang diikuti sekitar 387 siswa dengan 15 mata lomba. Wakil Bupati Merauke H. Riduwan, S.Sos, M.Pd membuka Opening Ceremony Muhammadyah School Competition 2022, Selasa, (4/1) kemarin, memberikan apresiasi atas kegiatan yang dilakukan di tengah pandemi Covid-19 ini.
Dirinya berharap selama lomba, Prokes harus diterapkan secara ketat. Dikatakan, sekolah sebagai tempat untuk mencetak generasi yang bisa diandalkan. Tidak hanya mencetak generasi yang pintar, tapi juga beriman, berakhlak mulia, bertaqwa kepada Tuhan. Â
‘’Kalau kita sudah bekali anak dengan iman dan ketaqwaan dan ahklak mulia maka orang tua sudah legah melepas anak itu,’’katanya. Kepala Sekolah SMP Muhammadyah Suwarno, S.Pd, M.Pd menjelaskan bahwa kegiatan yang dilaksanakan tersebut atas 3 rangkaian secara bersamaan. Pertama opening seremony atau pembukaan lomba Muhammadya School Competition tahun 2022 . ‘’Ini adalah lomba pertama kami yang dilaksanakan di SMP Muhammadya, mudah-mudahan dapat dilaksanakan di tahun mendatang,’’ harapnya.
Dikatakan,  kegiatan yang dilaksanakan ini sesungguhnya untuk menjawab tantangan pendidikan yang terjadi akhir-akhir ini. Menurutnya, ada lost warning atau ada kehilangan semangat belajar sehingga meski kegiatan ini dilaksanakan di tengah pandemi Covid, namun diharapkan menjadi momentum awal untuk menggairahkan kembali semangat peserta didik. Â
Kedua, kata dia, setelah pembukaan ceremony dilanjutkan dengan seminar parinting. Seminar parinting ini, jelas dia, sesungguhnya memberikan jawaban kepada orang tua peserta didik bahwa pendidikan itu tidak hanya sebatas di sekolah. Tapi orang tua juga bisa jadikan sekolah di rumah-rumah sehingga sekolah itu tidak hanya berada di lingkungan sekolah dalam ruang-ruang tertutup tapi di ruang terbuka, rumah khususnya termasuk komunitas sekitar.
‘’Itu harapan kami sebenarnya rumah  dijadikan laboratorium keluarga dan dijadikan rujukan bahwa sesungguhnya rumah menjadi pendidikan sekolah yang pertama,’’ katanya panjang lebar. Sedangkan di sekolah menjadi tempat pendidikan yang kedua,’’ jelasnya. Karena itu dalam kegiatan tersebut dihadirkan motivator dan seorang konsultan pendidikan dari Surabaya untuk memberikan pencerahan kepada orang tua peserta didik.
Sementara 15 mata lomba diantaranya menghafal Al-quran, seni didalamnya menyanyi dan melukis, ada cipta puisi, cerdas cermat, fursal, bulu tangkis dan beberapa mata lomba lainnya yang dilakukan baik secara internal maupun secara eksternal. (ulo/tho)