Friday, May 3, 2024
23.7 C
Jayapura

Seorang Siswa SMA Ditemukan Tewas Terapung

MERAUKE-Seorang siswa SMA salah satu  sekolah di Merauke bernama Lukas Paulus Awun (20) ditemukan tewas terapung di sekitar pelabuhan milik H. Hairuddin, Gudang Arang Kelurahan Kamahedoga, Merauke, sekira pukul 08.30 WIT, Rabu (15/12) kemarin.

  Korban pertama kalinya ditemukan oleh salah seorang ABK dari LCT Cahaya Al-Arrahman 9, dimana saat itu jenazah korban terapung dan tersangkut di tali kapal yang sedang sandar di dermaga H. Hairuddin  tersebut. Ahmad, salah satu  ABK kapal  LCT tersebut melihat salah satu tangan manusia yang muncul ke permukaan air.

   Setelah memastikan bahwa yang dilihat tersebut jenazah manusia, selanjutnya melaporkan penemuan jenazah tersebut ke   Polres Merauke dan ke Kantor Pencarian dan Pertolongan Merauke.

  Urbanus, salah satu keluarga dari korban  saat di TKP mengungkapkan bahwa korban hilang sejak  Senin (12/12) pagi sekitar pukul 07.00 WIT. Sebelum hilang, korban bersama dengan teman-teman kompleks yang ada di sekitar Pelabuhan Umum Merauke minum minuman keras dari Minggu (12/12) siang sekitar pukul 15.00 WIT sampai pagi harinya.

Baca Juga :  Animo Pendaftar Polri di Merauke Tinggi, Hampir Tembus 1.000 Orang

   “Dia minum minuman keras bersama teman-temannya  mulai dari Minggu sore sekitar pukul sekitar 15.00 WIT, kemudian lanjut malam sampai pagi lagi,” katanya.

   Urbanus menjelaskan bahwa  pada pagi harinya,  Security Pelabuhan Merauke bernama Anakletus   sempat melihat  korban masuk ke dalam pelabuhan dengan membawa hammer dan muka  yang terluka.

   Bertila Mahuze, ibu kandung dari korban yang datang beberapa  saat setelah jenazah korban ditemukan mengungkapkan bahwa pada Senin (13/12) sekitar pukul 07.15 WIT, pihaknya didatangi oleh security Pelabuhan Merauke bernama  Anakletus menyampaikan anaknya  ada di dermaga Pelabuhan Merauke.

   “Kemudian kami  datang ke  dermaga, tapi kami tidak menemukan lagi. Yang kami temukan hanya gumpalan darah  dan korek api di atas dermaga. Sementara  korban  sudah tidak ada di tempat ia tertidur sebelumnya,” katanya.

Baca Juga :  Tak Ada Gunanya Prestasi, Tanpa Diimbangi Karakter yang Baik

   Bertila menambahkan bahwa korban saat ini masih tercatat sebagai pelajar SMA kelas XII.  Kapolres Merauke AKBP Ir. Untung Sangaji, M.Hum melalui  Kasat Reskrim AKP Najamuddin yang turun langsung ke TKP saat evakuasi jenazah tersebut mengungkapkan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait dengan penemuan jenazah ini. “Kita masih melakukan penyelidikan terkait dengan penemuan jenazah ini,” tandasnya. (ulo/tri)

MERAUKE-Seorang siswa SMA salah satu  sekolah di Merauke bernama Lukas Paulus Awun (20) ditemukan tewas terapung di sekitar pelabuhan milik H. Hairuddin, Gudang Arang Kelurahan Kamahedoga, Merauke, sekira pukul 08.30 WIT, Rabu (15/12) kemarin.

  Korban pertama kalinya ditemukan oleh salah seorang ABK dari LCT Cahaya Al-Arrahman 9, dimana saat itu jenazah korban terapung dan tersangkut di tali kapal yang sedang sandar di dermaga H. Hairuddin  tersebut. Ahmad, salah satu  ABK kapal  LCT tersebut melihat salah satu tangan manusia yang muncul ke permukaan air.

   Setelah memastikan bahwa yang dilihat tersebut jenazah manusia, selanjutnya melaporkan penemuan jenazah tersebut ke   Polres Merauke dan ke Kantor Pencarian dan Pertolongan Merauke.

  Urbanus, salah satu keluarga dari korban  saat di TKP mengungkapkan bahwa korban hilang sejak  Senin (12/12) pagi sekitar pukul 07.00 WIT. Sebelum hilang, korban bersama dengan teman-teman kompleks yang ada di sekitar Pelabuhan Umum Merauke minum minuman keras dari Minggu (12/12) siang sekitar pukul 15.00 WIT sampai pagi harinya.

Baca Juga :  Gelar Ujian Nasional Serentak se Indonesia, Berjalan Aman dan Tertib

   “Dia minum minuman keras bersama teman-temannya  mulai dari Minggu sore sekitar pukul sekitar 15.00 WIT, kemudian lanjut malam sampai pagi lagi,” katanya.

   Urbanus menjelaskan bahwa  pada pagi harinya,  Security Pelabuhan Merauke bernama Anakletus   sempat melihat  korban masuk ke dalam pelabuhan dengan membawa hammer dan muka  yang terluka.

   Bertila Mahuze, ibu kandung dari korban yang datang beberapa  saat setelah jenazah korban ditemukan mengungkapkan bahwa pada Senin (13/12) sekitar pukul 07.15 WIT, pihaknya didatangi oleh security Pelabuhan Merauke bernama  Anakletus menyampaikan anaknya  ada di dermaga Pelabuhan Merauke.

   “Kemudian kami  datang ke  dermaga, tapi kami tidak menemukan lagi. Yang kami temukan hanya gumpalan darah  dan korek api di atas dermaga. Sementara  korban  sudah tidak ada di tempat ia tertidur sebelumnya,” katanya.

Baca Juga :  Terjadi Pemalakan Antar Siswa, SMPN 2 Undang Ortu

   Bertila menambahkan bahwa korban saat ini masih tercatat sebagai pelajar SMA kelas XII.  Kapolres Merauke AKBP Ir. Untung Sangaji, M.Hum melalui  Kasat Reskrim AKP Najamuddin yang turun langsung ke TKP saat evakuasi jenazah tersebut mengungkapkan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait dengan penemuan jenazah ini. “Kita masih melakukan penyelidikan terkait dengan penemuan jenazah ini,” tandasnya. (ulo/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya