Thursday, May 2, 2024
25.7 C
Jayapura

Sudah 4 Tahun Lebih, Tidak Ada Aktivitas Tambang di Pronggo 

Timotius For Cepos

Timotius Atapea

///MIMIKA///

Timotius Atapea (FOTO: Timotius For Cepos)

JAYAPURA-Kepala Kampung Pronggo,   Timotius Atapea, mengatakan, bahwa sudah  tidak ada lagi aktivitas tambang di Kampung Pronggo, Distrik Mimika Barat Tengah selama empat tahun terakhir. Aktifitas tambang sudah tidak beroperasi sejak tahun 2016. 

  Karena itu, apa yang disampaikan  Sekretaris II Dewan Adat Papua, Jhon NR. Gobai di media massa, yang menyebutkan masih ada aktivitas tambang yang melibatkan perusahaan China, PT Megantara Universal dan PT Megantara Papua Jaya tersebut tidak benar.

  Timotius, yang juga Ketua Koperasi Wawiya di Pronggo, mengaku hingga kini sejumlah aset PT Megantara memang masih mangkrak di Pronggo, berupa kapal 9 unit, dan beberapa alat berat tetap  ditinggalkan, karena pihak perusahaan tersebut belum menyelesaikan urusan dengan masyarakat setempat. 

Baca Juga :  Harga Beras Terus Meroket, Pedagang Mengeluh Omset Menurun

  “Saat ini alat yang digunakan untuk bekerja sudah dalam kondisi rusak dan tidak bisa difungsikan,”katanya kepada Cenderawasih Pos, Kamis(23/7) kemarin.

   Dijelaskan, pihak perusahaan PT Megantara menyalahi kesepakatan awal dengan masyarakat, bahkan perusahaan tersebut tidak memenuhi kewajiban pajak atas nama Koperasi Wawiya selaku pemegang izin tambang.

   Oleh karena itu, pada tahun 2016, masyarakat berdemo hingga pihak PT Megantara hengkang dari wilayah pertambangan dan meninggalkan beberapa alat berat dan kapal.

Lanjut dia, sejak 2016 tidak ada lagi aktivitas tambang.  “Jadi kalau pak Jhon Gobai bilang ada tambang itu tidak benar. Silahkan cek langsung di Pronggo, kami siap fasilitasi,” tegasnya. (dil/tri)

Baca Juga :  Sempat Dilaporkan Hilang, Dua Warga Timika Ditemukan Selamat

Timotius For Cepos

Timotius Atapea

///MIMIKA///

Timotius Atapea (FOTO: Timotius For Cepos)

JAYAPURA-Kepala Kampung Pronggo,   Timotius Atapea, mengatakan, bahwa sudah  tidak ada lagi aktivitas tambang di Kampung Pronggo, Distrik Mimika Barat Tengah selama empat tahun terakhir. Aktifitas tambang sudah tidak beroperasi sejak tahun 2016. 

  Karena itu, apa yang disampaikan  Sekretaris II Dewan Adat Papua, Jhon NR. Gobai di media massa, yang menyebutkan masih ada aktivitas tambang yang melibatkan perusahaan China, PT Megantara Universal dan PT Megantara Papua Jaya tersebut tidak benar.

  Timotius, yang juga Ketua Koperasi Wawiya di Pronggo, mengaku hingga kini sejumlah aset PT Megantara memang masih mangkrak di Pronggo, berupa kapal 9 unit, dan beberapa alat berat tetap  ditinggalkan, karena pihak perusahaan tersebut belum menyelesaikan urusan dengan masyarakat setempat. 

Baca Juga :  Tak Netral Saat Pemilu, Karir ASN Bisa Terancam

  “Saat ini alat yang digunakan untuk bekerja sudah dalam kondisi rusak dan tidak bisa difungsikan,”katanya kepada Cenderawasih Pos, Kamis(23/7) kemarin.

   Dijelaskan, pihak perusahaan PT Megantara menyalahi kesepakatan awal dengan masyarakat, bahkan perusahaan tersebut tidak memenuhi kewajiban pajak atas nama Koperasi Wawiya selaku pemegang izin tambang.

   Oleh karena itu, pada tahun 2016, masyarakat berdemo hingga pihak PT Megantara hengkang dari wilayah pertambangan dan meninggalkan beberapa alat berat dan kapal.

Lanjut dia, sejak 2016 tidak ada lagi aktivitas tambang.  “Jadi kalau pak Jhon Gobai bilang ada tambang itu tidak benar. Silahkan cek langsung di Pronggo, kami siap fasilitasi,” tegasnya. (dil/tri)

Baca Juga :  Harga Cabai di Pasar Sentral Timika Terpantau Normal

Berita Terbaru

Artikel Lainnya