
MERAUKE-Terbatasnya alat combine atau mesin pemanen membuat petani kesulitan untuk memanen padinya. Dilaporkan, sekitar 100 hektar padi yang ada di Kampung Rawa Sari, Distrik Malind sampai sekarang belum bisa di panen karena terbatasnya combine tersebut.
Akibatnya, banyak yang mulai rusak karena tidak dipanen tepat waktu.
Namun terbatasnya combine ini hampir terjadi di seluruh sentra pertanian di Merauke. Karena permasalahan ini telah disampaikan petani kepada Bupati Merauke saat panen bersama di SP 9 Tanah Miring Merauke beberapa waktu lalu.
Wakil Bupati Merauke Sularso, SE, mengakui jika saat ini sebagian padi petani belum bisa dipanen karena terbatasnya combine tersebut. Ini disebabkan, selain karena terjadi intensifikasi dan ektensifikasi pertanian, juga sebagian bantuan Combine dari pemerintah tidak lagi maksimal karena umur dari peralatan tersebut.
Sementara kemampuan pemerintah baik pusat dan daerah sangat terbatas dalam memenuhi kebutuhan combine tersebut. Karena itu, lanjut Wabup Sularso, terkait dengan permasalahan yang dialami pertani tersebut, bupati telah melakukan pertemuan dengan para gapoktan belum lama ini.
“Kalau saya simak dari petunjuk dan arahan pak bupati, kami pemerintah daerah juga ingin melakukan kerja sama dengan perbankan nasional terutama untuk pengadaan combine dan mesin pengering yang saat ini dikeluhkan oleh petani. Kami sudah mulai melakukan komunikasi dengan berbagai pihak termasuk internal kami mulai dengan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi. Dimana setiap tahunnya ada program pengadaan alat -alat pertanian. Jenisnya cukup banyak, ada pompa air, hand traktor, jonder dan combine,’’ jelasnya saat ditemui media ini di ruang kerjanya.

Wabup Sularso menjelaskan, bahwa untuk rasionalitasnya untuk combine dimana setiap 100 hektar seharusnya ada 1 mesin combine. Dikatakan, setiap tahunnya ada pengadaan Alsintan. Namun fakta yang terjadi bahwa hal itu belum menyelesaikan permasalahan. Karena dalam waktu bersamaan optimalisasi lahan dan pembukaan lahan baru juga dilakukan yang dibarengi dengan dengan infrastruktur lainnya.
Karena itu, tambah Wabup Sularso, untuk mengatasi kekurangan combine secara bertahap tersebut harus dilakukan kerja sama dengan perbankan. “Kami juga mohon dukungan dari Dewan untuk kita bisa berkolaborasi minimal untuk meringankan beban petani. Karena untuk menyelesaikan masalah secara keseluruhan saya pikir tidak bisa tapi secara bertahap,’’ tandasnya. (ulo/tri)