Melihat Eksistensi Ardipura Band, Band Lawas Jayapura yang Bertahan di Tengah Gempuran Musik Modern
Siapa yang tak kenal Ardipura Band? Mereka yang berada di generasi tahun 90 an tentu hafal betul sepak terjang grup band yang sudah malang melintang di Jayapura itu. Meski tak lagi muda namun disitulah kekuatan dari solidaritas dan soliditas untuk bertahan hingga sekarang.
Laporan: Priyadi_Jayapura
Mempertahankan sebuah grup band bukan perkara mudah. Dibutuhkan kerja keras, kekompakan, solidaritas dan harus mampu kemampuan menekan ego masing-masing personel. Karenanya tak jarang sebuah grup band bubar jalan akibat perbedaan persepsi akibat ego masing-masing.


Bukan hal mudah juga untuk menyatukan, lihat saja berapa banyak grup band yang sudah mendunia akhirnya pecah akibat tak lagi sevisi. Perihal managemen juga menjadi penting sebab komunitas atau organisasi maupun perkumpulan jika tak dimanage secara baik maka siap-siap untuk terjadi perombakan ataupun berhenti saat itu juga.
Kebiasaannya, dalam sebuah organisasi atau komunitas yang kerja atau yang aktif hanya orang itu – itu saja dan jika sudah berjalan barulah satu persatu muncul kemudian mengklaim ikut memberikan kontribusi. Ada juga karakter yang pasif namun ketika sebuah agenda berjalan sukses malah justru sungut-sungut merasa tidak dihargai, tidak dilibatkan kemudian membentuk kelompok sendiri dan membuat barisan sakit hati.
Situasi pasang surut itu juga dialami Ardipura Band yang harus tiga kali berganti nama. Band yang terbentuk sejak tahun 1982 ini mencoba tetap eksis dan survive di tengah gempuran musik modern termasuk kemudahan untuk mendengarkan musik. Namun bagi Ardipura Band menciptakan arasemen dan bermain musik dengan hati adalah satu penawar untuk bisa bertahan.
 
Melihat Eksistensi Ardipura Band, Band Lawas Jayapura yang Bertahan di Tengah Gempuran Musik Modern
Siapa yang tak kenal Ardipura Band? Mereka yang berada di generasi tahun 90 an tentu hafal betul sepak terjang grup band yang sudah malang melintang di Jayapura itu. Meski tak lagi muda namun disitulah kekuatan dari solidaritas dan soliditas untuk bertahan hingga sekarang.
Laporan: Priyadi_Jayapura
Mempertahankan sebuah grup band bukan perkara mudah. Dibutuhkan kerja keras, kekompakan, solidaritas dan harus mampu kemampuan menekan ego masing-masing personel. Karenanya tak jarang sebuah grup band bubar jalan akibat perbedaan persepsi akibat ego masing-masing.


Bukan hal mudah juga untuk menyatukan, lihat saja berapa banyak grup band yang sudah mendunia akhirnya pecah akibat tak lagi sevisi. Perihal managemen juga menjadi penting sebab komunitas atau organisasi maupun perkumpulan jika tak dimanage secara baik maka siap-siap untuk terjadi perombakan ataupun berhenti saat itu juga.
Kebiasaannya, dalam sebuah organisasi atau komunitas yang kerja atau yang aktif hanya orang itu – itu saja dan jika sudah berjalan barulah satu persatu muncul kemudian mengklaim ikut memberikan kontribusi. Ada juga karakter yang pasif namun ketika sebuah agenda berjalan sukses malah justru sungut-sungut merasa tidak dihargai, tidak dilibatkan kemudian membentuk kelompok sendiri dan membuat barisan sakit hati.
Situasi pasang surut itu juga dialami Ardipura Band yang harus tiga kali berganti nama. Band yang terbentuk sejak tahun 1982 ini mencoba tetap eksis dan survive di tengah gempuran musik modern termasuk kemudahan untuk mendengarkan musik. Namun bagi Ardipura Band menciptakan arasemen dan bermain musik dengan hati adalah satu penawar untuk bisa bertahan.