Sunday, May 5, 2024
24.7 C
Jayapura

Tak Ingin Kecolongan, Hanura Seleksi Lebih Ketat

TES – Proses fit and propertes yang dilakukan Partai Hanura kepada bakal calon yang melamar di Hotel Horison Kotaraja, Kamis (30/1). Hanura perketat seleksi karena tak mau salah pilih pemimpin. (Gamel Cepos)

Kenius : Kami Cari Sosok yang Berintegritas dan Miliki Komitmen

JAYAPURA – Proses pencarian sosok kepala daerah  untuk diusung dalam Pilkada tahun 2020  diberi perhatian khusus bagi Partai Hanura Papua. Pasalnya partai yang didirikan oleh Jenderal Purn Wiranto ini tak ingin kecolongan lagi. Memilih pemimpin jadi kepala daerah namun tak maksimal menjalankan program pembangunan bagi rakyat. Hanura ingin mengusung pemimpin yang benar-benar memiliki kapasitas dan mampu mewujudkan pembangunan yang berkesejahteraan. 

 Tercatat ada 70 pasangan yang melamar dan dari fit and propertes yang dilakukan nantinya akan dipilih beberapa nama untuk kemudian dibawa ke DPP Hanura. “Kami ingin melihat kesiapan calon yang akan maju baik strategi pemenangan maupun dukungan masyarakat termasuk komitmen ke partai seperti apa. Ini yang kami gali dari setiap bakal calon  dan Hanura lebih mengedepankan pandangan bagaimana membangun daerah dan kami tak mau kecolongan lagi,” kata Ketua DPD Hanura Papua, Kenius Kogoya disela-sela fit and propertes di Hotel Horison Kotaraja, Kamis (30/1).

Baca Juga :  DCT Jadi Rujukan Penghentian Semua Hak Anggota DPRP

 Tes wawancara ini melibatkan akademisi Uncen, Dewan Bina Wilayah dan DPD Hanura dan Ketua DPC Hanura setempat. Kata Kenius pihaknya tak ingin calon pemimpin tersebut menjanjikan sesuatu yang muluk – muluk sementara hasil akhirnya ternyata mengecewakan rakyat. “Ini catatan penting makanya kami betul-betul menggali apa yang menjadi harapan untuk kemajuan daerah dan soal dukungan finansial itu bukan yang utama. Kami ingin calon yang diusung tak hanya  semata-mata bermodal uang tapi harus memiliki kredibilitas yang baik,” jelasnya. 

 Dikatakan Kenius faktor lain yang akan menjadi tolok ukur adalah hasil survey. Ada tiga lembaga dipakai dan meski ada kandidat yang menawarkan lembaga survei namun Hanura menolak. “Ada kandidat yang siapkan tapi kami menolak. Kami ingin elektabilitas ini betul-betul membumi dengan kredibilitas membangun daerah yang akan menjadi indikator. Kami juga mendengar ada yang menggunakan jalan pintas langsung ke DPP Hanura, lewat pintu belakang  dan kami yakin model begini akan sama ketika memimpin nanti. Itu bahaya,” imbuhnya. 

Baca Juga :  Dukcapil Go to School, Layani Perekaman E-KTP

 Hanura akan mengikuti Pilkada tahun 2020 dari 11 kabupaten hanya 8 yang memiliki kursi di DPR dan partai ini menargetkan menang diseluruh daerah. “Kami usung untuk menang jadi kedelapan kabupaten ini  harus diperjuangkan,” katanya. (ade/wen) 

TES – Proses fit and propertes yang dilakukan Partai Hanura kepada bakal calon yang melamar di Hotel Horison Kotaraja, Kamis (30/1). Hanura perketat seleksi karena tak mau salah pilih pemimpin. (Gamel Cepos)

Kenius : Kami Cari Sosok yang Berintegritas dan Miliki Komitmen

JAYAPURA – Proses pencarian sosok kepala daerah  untuk diusung dalam Pilkada tahun 2020  diberi perhatian khusus bagi Partai Hanura Papua. Pasalnya partai yang didirikan oleh Jenderal Purn Wiranto ini tak ingin kecolongan lagi. Memilih pemimpin jadi kepala daerah namun tak maksimal menjalankan program pembangunan bagi rakyat. Hanura ingin mengusung pemimpin yang benar-benar memiliki kapasitas dan mampu mewujudkan pembangunan yang berkesejahteraan. 

 Tercatat ada 70 pasangan yang melamar dan dari fit and propertes yang dilakukan nantinya akan dipilih beberapa nama untuk kemudian dibawa ke DPP Hanura. “Kami ingin melihat kesiapan calon yang akan maju baik strategi pemenangan maupun dukungan masyarakat termasuk komitmen ke partai seperti apa. Ini yang kami gali dari setiap bakal calon  dan Hanura lebih mengedepankan pandangan bagaimana membangun daerah dan kami tak mau kecolongan lagi,” kata Ketua DPD Hanura Papua, Kenius Kogoya disela-sela fit and propertes di Hotel Horison Kotaraja, Kamis (30/1).

Baca Juga :  Selama 21 Tahun, FK Uncen Cetak 1100 Dokter Umum

 Tes wawancara ini melibatkan akademisi Uncen, Dewan Bina Wilayah dan DPD Hanura dan Ketua DPC Hanura setempat. Kata Kenius pihaknya tak ingin calon pemimpin tersebut menjanjikan sesuatu yang muluk – muluk sementara hasil akhirnya ternyata mengecewakan rakyat. “Ini catatan penting makanya kami betul-betul menggali apa yang menjadi harapan untuk kemajuan daerah dan soal dukungan finansial itu bukan yang utama. Kami ingin calon yang diusung tak hanya  semata-mata bermodal uang tapi harus memiliki kredibilitas yang baik,” jelasnya. 

 Dikatakan Kenius faktor lain yang akan menjadi tolok ukur adalah hasil survey. Ada tiga lembaga dipakai dan meski ada kandidat yang menawarkan lembaga survei namun Hanura menolak. “Ada kandidat yang siapkan tapi kami menolak. Kami ingin elektabilitas ini betul-betul membumi dengan kredibilitas membangun daerah yang akan menjadi indikator. Kami juga mendengar ada yang menggunakan jalan pintas langsung ke DPP Hanura, lewat pintu belakang  dan kami yakin model begini akan sama ketika memimpin nanti. Itu bahaya,” imbuhnya. 

Baca Juga :  DCT Jadi Rujukan Penghentian Semua Hak Anggota DPRP

 Hanura akan mengikuti Pilkada tahun 2020 dari 11 kabupaten hanya 8 yang memiliki kursi di DPR dan partai ini menargetkan menang diseluruh daerah. “Kami usung untuk menang jadi kedelapan kabupaten ini  harus diperjuangkan,” katanya. (ade/wen) 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya