Wednesday, November 19, 2025
26.6 C
Jayapura

Rayakan Trisuci Waisak, Umat Buddha Sampaikan Pesan perdamaian

JAYAPURA – Hari Raya Waisak khususnya di tahun 2569 BE, merupakan momentum suci bagi umat Buddha, sekaligus menjadi saat yang tepat, untuk merenung dan memaknai nilai-nilai perdamaian, di tengah berbagai konflik antarnegara.

  Situasi global saat ini memang sedang tidak baik-baik saja. Ketegangan geopolitik, peperangan, hingga krisis kemanusiaan, berdampak luas tidak hanya pada sektor politik, tapi juga ekonomi, sosial, bahkan psikologis masyarakat dunia.

  Atas dasar itu, Tema dan sub tema perayaan Waisak tahun ini (2025) kata Ketua Vihara Arya Dharma Skyline, Romo Pandita Arya Dhammo terasa begitu relevan, karena berisi pesan kuat bahwa kedamaian bukan hanya tugas pemimpin dunia, tapi tanggung jawab kita bersama, dari skala pribadi, komunitas, hingga antarbangsa.

Baca Juga :  Bahasa Daerah Terancam Punah, Pemda Didorong Siapkan Regulasi

  Rangkaian perayaan Tri Suci Waisak tahun ini, kata Romo Arya juga memperlihatkan semangat toleransi yang patut diapresiasi. Keterlibatan lintas agama, saling bantu dalam proses ritual dan logistik, menunjukkan bahwa solidaritas lintas iman sangat nyata dan menginspirasi di tanah Papua.

  “Waisak bukan sekadar seremoni keagamaan, tapi momentum untuk menyebarkan semangat damai dalam kata, sikap, dan tindakan nyata, Waisak ini memperingati proses kelahiran, pencerahan, dan parinibbana (wafat) dari Siddhartha Gautama,” kata Romo Arya kepada Cenderawasih Pos, Senin (12/5).

  Jelasnya perayaan tahunan ini juga menjadi kesempatan untuk refleksi diri dan memperkuat pribadi dengan nilai-nilai kebajikan, pengendalian diri, welas asih, serta turut memberikan kontribusi positif bagi lingkungan sekitar.

Baca Juga :  Potensi Wisata Air Panas Kurang Diminati Karena Jalan yang Rusak

JAYAPURA – Hari Raya Waisak khususnya di tahun 2569 BE, merupakan momentum suci bagi umat Buddha, sekaligus menjadi saat yang tepat, untuk merenung dan memaknai nilai-nilai perdamaian, di tengah berbagai konflik antarnegara.

  Situasi global saat ini memang sedang tidak baik-baik saja. Ketegangan geopolitik, peperangan, hingga krisis kemanusiaan, berdampak luas tidak hanya pada sektor politik, tapi juga ekonomi, sosial, bahkan psikologis masyarakat dunia.

  Atas dasar itu, Tema dan sub tema perayaan Waisak tahun ini (2025) kata Ketua Vihara Arya Dharma Skyline, Romo Pandita Arya Dhammo terasa begitu relevan, karena berisi pesan kuat bahwa kedamaian bukan hanya tugas pemimpin dunia, tapi tanggung jawab kita bersama, dari skala pribadi, komunitas, hingga antarbangsa.

Baca Juga :  Hari pertama Masuk Sekolah, Siswa Baru Terlihat Antusias

  Rangkaian perayaan Tri Suci Waisak tahun ini, kata Romo Arya juga memperlihatkan semangat toleransi yang patut diapresiasi. Keterlibatan lintas agama, saling bantu dalam proses ritual dan logistik, menunjukkan bahwa solidaritas lintas iman sangat nyata dan menginspirasi di tanah Papua.

  “Waisak bukan sekadar seremoni keagamaan, tapi momentum untuk menyebarkan semangat damai dalam kata, sikap, dan tindakan nyata, Waisak ini memperingati proses kelahiran, pencerahan, dan parinibbana (wafat) dari Siddhartha Gautama,” kata Romo Arya kepada Cenderawasih Pos, Senin (12/5).

  Jelasnya perayaan tahunan ini juga menjadi kesempatan untuk refleksi diri dan memperkuat pribadi dengan nilai-nilai kebajikan, pengendalian diri, welas asih, serta turut memberikan kontribusi positif bagi lingkungan sekitar.

Baca Juga :  Ogah Kecolongan Lagi, Belum Izinkan Jadwal Besuk

Berita Terbaru

Artikel Lainnya