Thursday, April 24, 2025
29.7 C
Jayapura

Unicef Simulasikan Distribusi Pelayanan MBG Untuk 2500 paket di Biak

BIAK– Selasa (22/4) UNICEF Indonesia melalui Koordinator Unicef Indonesia Spesialis Pendidikan, Pria Santri Beringin melakukan asumsi dan simulasi tes drive untuk calon dapur dan sasaran sekolah yang berada di Distrik Yendidori dan sekitarnya.

Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan kelancaran distribusi makanan bergizi di daerah yang memiliki akses terbatas tersebut, serta untuk menghitung waktu perjalanan, loading barang, dan proses packaging yang akan diterapkan dalam program makan bergizi untuk sekolah-sekolah di Biak.

Dalam simulasi yang dilakukan, perjalanan dari salah satu calon dapur pertama menuju sekolah yang ada di Distrik Yendidori diperkirakan membutuhkan waktu sekitar 40 menit dengan kecepatan rata-rata 40 km/jam.

Baca Juga :  Dinkes dan Unicef Libatkan  PKK dalam Imunisasi

Meskipun ini adalah perkiraan waktu perjalanan, pihak tim menyatakan bahwa manajemen waktu yang lebih efisien harus diterapkan untuk memastikan setiap porsi makanan dapat disajikan dengan tepat waktu.

“Saat ini, kami baru mengasumsikan perjalanan dan proses lainnya seperti loading, packaging, serta absensi tanda terima. Untuk memastikan layanan tepat waktu, simulasi lebih lanjut harus dilakukan, dan kami perlu membuat standar harga yang realistis, terutama untuk daerah seperti Papua,” ujar Pria Santri Beringin perwakilan UNICEF Indonesia, usai melakukan simulasi perjalanan pekan kemarin.

BIAK– Selasa (22/4) UNICEF Indonesia melalui Koordinator Unicef Indonesia Spesialis Pendidikan, Pria Santri Beringin melakukan asumsi dan simulasi tes drive untuk calon dapur dan sasaran sekolah yang berada di Distrik Yendidori dan sekitarnya.

Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan kelancaran distribusi makanan bergizi di daerah yang memiliki akses terbatas tersebut, serta untuk menghitung waktu perjalanan, loading barang, dan proses packaging yang akan diterapkan dalam program makan bergizi untuk sekolah-sekolah di Biak.

Dalam simulasi yang dilakukan, perjalanan dari salah satu calon dapur pertama menuju sekolah yang ada di Distrik Yendidori diperkirakan membutuhkan waktu sekitar 40 menit dengan kecepatan rata-rata 40 km/jam.

Baca Juga :  PSBS Pagari Alex dari Godaan

Meskipun ini adalah perkiraan waktu perjalanan, pihak tim menyatakan bahwa manajemen waktu yang lebih efisien harus diterapkan untuk memastikan setiap porsi makanan dapat disajikan dengan tepat waktu.

“Saat ini, kami baru mengasumsikan perjalanan dan proses lainnya seperti loading, packaging, serta absensi tanda terima. Untuk memastikan layanan tepat waktu, simulasi lebih lanjut harus dilakukan, dan kami perlu membuat standar harga yang realistis, terutama untuk daerah seperti Papua,” ujar Pria Santri Beringin perwakilan UNICEF Indonesia, usai melakukan simulasi perjalanan pekan kemarin.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya