Monday, February 3, 2025
23.7 C
Jayapura

Sambungan Pipa Ilegal Masih Marak

Tiap Bulan Rata-rata 1.400 SR Diputus  Karena Menunggak

JAYAPURA – Saluran air PT. Air Minum Jayapura (AMJ) Robongholo Nawani sering mengalami  berbagai kendala yang disebabkan oleh tindakan oknum-oknum masyarakat yang tidak bertanggung jawab, baik di jalur air maupun di sumber penampungan atau intake induk.

   Direktur PT AMJ  Entis Sutisna menyampaikan bahwa masih ada warga yang kurang peduli dalam menjaga fasilitas PT AMJ, bahakan ada yang nekat melakukan pengerusakan. “Seperti di titik Kampwolker dan Bhayangkara, kami masih menemukan ada oknum warga yang melakukan sambungan ilegal khususnya di jalur Perumnas 3 Waena,” ujar Entis Sutisna saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Jumat (31/1).

Baca Juga :  Pengangkatan Anggota DPRK Tunggu Perwal dan Pergub

   Selain itu juga, di saat tim PT AMJ  melakukan pemutusan terhadap sejumlah sambungan ilegal tersebut, menurut Entis Sutisna ada kemungkinan anggotanya mendapatkan ancaman di lapangan. “Hal-hal seperti inilah yang menjadi kendala dan tantangan kami dalam memastikan jalur air itu betul-betul aman di lapangan,” ungkapnya.

   Dalam mengatasi resiko adanya ancaman di lapangan, PT AMJ sudah bekerja sama dengan Polresta Jayapura untuk menindaklanjuti aksi-aksi oknum warga tersebut. “Secara internal sanksi bagi oknum yang melakukan sambungan ilegal akan dikenakan denda pemakaian air yang dimanfaatkan oleh yang bersangkutan selama tidak tercatat sebagai pelanggan,” pungkasnya.

   Selain itu, pihaknya juga sudah membentuk 6 regu pemutus, untuk menertibkan pelanggan yang kurang peduli atas kewajibannya dalam artian mengalami tunggakan yang sudah melampaui batas dan tidak bisa ditolerir lagi.

Baca Juga :  Pemkot Minta Ada Akses Terminal ke Pasar Entrop

   “Saat ini penindakan yang dilakukan dengan melakukan pemutusan sambungan setiap harinya mencapai 70 SR, jadi kalau satu bulan bisa mencapai 1.400 sambungan,” bebernya.

   Menurutnya, angka ini memang masih tinggi mengingat kesadaran pelanggan yang masih kurang. “Tentu ini sangat disayangkan, namun fakta yang terjadi di lapangan ya demikian,” lanjutnya.(kim/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Tiap Bulan Rata-rata 1.400 SR Diputus  Karena Menunggak

JAYAPURA – Saluran air PT. Air Minum Jayapura (AMJ) Robongholo Nawani sering mengalami  berbagai kendala yang disebabkan oleh tindakan oknum-oknum masyarakat yang tidak bertanggung jawab, baik di jalur air maupun di sumber penampungan atau intake induk.

   Direktur PT AMJ  Entis Sutisna menyampaikan bahwa masih ada warga yang kurang peduli dalam menjaga fasilitas PT AMJ, bahakan ada yang nekat melakukan pengerusakan. “Seperti di titik Kampwolker dan Bhayangkara, kami masih menemukan ada oknum warga yang melakukan sambungan ilegal khususnya di jalur Perumnas 3 Waena,” ujar Entis Sutisna saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Jumat (31/1).

Baca Juga :  Pemkot Minta Ada Akses Terminal ke Pasar Entrop

   Selain itu juga, di saat tim PT AMJ  melakukan pemutusan terhadap sejumlah sambungan ilegal tersebut, menurut Entis Sutisna ada kemungkinan anggotanya mendapatkan ancaman di lapangan. “Hal-hal seperti inilah yang menjadi kendala dan tantangan kami dalam memastikan jalur air itu betul-betul aman di lapangan,” ungkapnya.

   Dalam mengatasi resiko adanya ancaman di lapangan, PT AMJ sudah bekerja sama dengan Polresta Jayapura untuk menindaklanjuti aksi-aksi oknum warga tersebut. “Secara internal sanksi bagi oknum yang melakukan sambungan ilegal akan dikenakan denda pemakaian air yang dimanfaatkan oleh yang bersangkutan selama tidak tercatat sebagai pelanggan,” pungkasnya.

   Selain itu, pihaknya juga sudah membentuk 6 regu pemutus, untuk menertibkan pelanggan yang kurang peduli atas kewajibannya dalam artian mengalami tunggakan yang sudah melampaui batas dan tidak bisa ditolerir lagi.

Baca Juga :  Kado Natal untuk 8 Kampung di Biak Numfor

   “Saat ini penindakan yang dilakukan dengan melakukan pemutusan sambungan setiap harinya mencapai 70 SR, jadi kalau satu bulan bisa mencapai 1.400 sambungan,” bebernya.

   Menurutnya, angka ini memang masih tinggi mengingat kesadaran pelanggan yang masih kurang. “Tentu ini sangat disayangkan, namun fakta yang terjadi di lapangan ya demikian,” lanjutnya.(kim/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya