Saturday, February 1, 2025
30.7 C
Jayapura

Dekat Pusat Kota, Tapi Biaya Hidup Mahal Karena Akses Transportasi yang Sulit

Melihat Suka Duka Kehidupan Warga di Perbukitan Belakang APO Kota Jayapura 

Perbukitan Barisan, atau lebih dikenal dengan sebutan APO Bukit Barisan, menjadi salah satu permukiman unik di Kelurahan Gurabesi, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura. Meski berada di lereng perbukitan, kawasan ini termasuk padat penduduk.

Laporan: Karolus Daot_Jayapura

Tinggal di kawasan APO Bukit Barisan ini layaknya ‘villa’ di atas perbukitan  yang memiliki  panorama indah, hamparan Teluk Humbold dan segala aktifitas masyarakat Kota Jayapura yang bisa dilihat dari ketinggian.

  Kehidupan  masyarakat yang bermukim di sana menyimpan beragam kisah suka dan duka. Ketika malam tiba, lampu-lampu dari permukiman menyinari gelapnya bukit, menciptakan suasana yang bagaikan taburan bintang di bumi. Keindahan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi siapa saja yang menyaksikannya.

Baca Juga :  Antisipasi Longsor Susulan, Pengendara Diminta Taati Larangan

  Letaknya yang strategis, dekat dengan fasilitas umum seperti sekolah, rumah sakit, pusat perbelanjaan, dan tempat kerja di pusat Kota Jayapura, menjadikan Perbukitan Barisan sebagai tempat tinggal favorit meski penuh tantangan.

   Hidup di perbukitan memang memiliki tantangan tersendiri. Salah satunya adalah akses transportasi. Untuk mencapai permukiman, warga harus mendaki ratusan anak tangga yang curam, karena kendaraan bermotor tidak dapat menjangkau sejumlah tempat tinggal kawasan ini.

  Kondisi ini berdampak pada tingginya biaya hidup, terutama untuk pengangkutan barang. Jamaludin, Ketua RT/RW 01/04 APO Bukit Barisan, menjelaskan bahwa mahalnya biaya hidup di sana disebabkan oleh ongkos angkut yang tinggi. Sebagai contoh, harga air galon isi ulang yang di dataran rendah seharga Rp 5.000, di sana menjadi Rp 10.000.

Baca Juga :  Bangga Bisa Bantu Atasi Masalah, Berharap Dapat Bea Siswa dan Masuk Tentara

   “Harga galonnya memang Rp 5.000, tapi ongkos angkutnya Rp 5.000, sehingga totalnya jadi Rp 10.000,” ungkapnya kepada Cenderawasih pos, Selasa (28/1).

Melihat Suka Duka Kehidupan Warga di Perbukitan Belakang APO Kota Jayapura 

Perbukitan Barisan, atau lebih dikenal dengan sebutan APO Bukit Barisan, menjadi salah satu permukiman unik di Kelurahan Gurabesi, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura. Meski berada di lereng perbukitan, kawasan ini termasuk padat penduduk.

Laporan: Karolus Daot_Jayapura

Tinggal di kawasan APO Bukit Barisan ini layaknya ‘villa’ di atas perbukitan  yang memiliki  panorama indah, hamparan Teluk Humbold dan segala aktifitas masyarakat Kota Jayapura yang bisa dilihat dari ketinggian.

  Kehidupan  masyarakat yang bermukim di sana menyimpan beragam kisah suka dan duka. Ketika malam tiba, lampu-lampu dari permukiman menyinari gelapnya bukit, menciptakan suasana yang bagaikan taburan bintang di bumi. Keindahan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi siapa saja yang menyaksikannya.

Baca Juga :  Antisipasi Longsor Susulan, Pengendara Diminta Taati Larangan

  Letaknya yang strategis, dekat dengan fasilitas umum seperti sekolah, rumah sakit, pusat perbelanjaan, dan tempat kerja di pusat Kota Jayapura, menjadikan Perbukitan Barisan sebagai tempat tinggal favorit meski penuh tantangan.

   Hidup di perbukitan memang memiliki tantangan tersendiri. Salah satunya adalah akses transportasi. Untuk mencapai permukiman, warga harus mendaki ratusan anak tangga yang curam, karena kendaraan bermotor tidak dapat menjangkau sejumlah tempat tinggal kawasan ini.

  Kondisi ini berdampak pada tingginya biaya hidup, terutama untuk pengangkutan barang. Jamaludin, Ketua RT/RW 01/04 APO Bukit Barisan, menjelaskan bahwa mahalnya biaya hidup di sana disebabkan oleh ongkos angkut yang tinggi. Sebagai contoh, harga air galon isi ulang yang di dataran rendah seharga Rp 5.000, di sana menjadi Rp 10.000.

Baca Juga :  Saling Serang Antar Warga, 1 orang Meninggal, 8 Luka -luka

   “Harga galonnya memang Rp 5.000, tapi ongkos angkutnya Rp 5.000, sehingga totalnya jadi Rp 10.000,” ungkapnya kepada Cenderawasih pos, Selasa (28/1).

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/