Sunday, November 24, 2024
33.7 C
Jayapura

Ketika Timnas Indonesia Tiba di Qingdao Lebih Cepat dari Tuan Rumah Tiongkok

JAKARTA–  Timnas Indonesia telah tiba di Qingdao. Skuad Garuda mendarat di Qingdao Jiaodong International Airport, melalui terminal 1F, setelah menjalani penerbangan sembilan jam dari Manama, Bahrain, Jumat (11/10) sore sekitar pukul 18.15 waktu setempat atau 17.15 WIB.

Kedatangan tim besutan Shin Tae-yong tersebut disambut oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Tiongkok, Shandong. Mereka juga menyiarkan langsung kedatangan Jay Idzes dan kolega melalui Instagramnya, @.ppitshandong.

Selain PPI Tiongkok, Shandong, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beijing turut menyambut kehadiran Timnas Indonesia, yang diwakili oleh Destarata Hamarsan Mustafa, selaku Sekretaris 1 Pensosbud KBRI Beijing.

Dalam siaran langsung tersebut, tampak para pemain tiba di Qingdao dengan mengenakan jaket tim dan baju berkerah kontingen Garuda. Beragam ekspresi tergambar dari wajah-wajah pemain Timnas Indonesia.

Ada yang cuek karena lelah seperti halnya Pratama Arhan Alif, Asnawi Mangkualam Bahar, Jay Idzes, Calvin Verdonk. Tapi ada juga yang datang dengan penuh senyum seperti Maarten Paes, Thom Haye, dan Ernando Ari.

Baca Juga :  Alfeandra Dewangga Sudah Datang, Ini Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia

Tak sedikit di antara mereka yang menyapa PPI Tiongkok, Shandong yang telah meluangkan waktu untuk menyambut Timnas Indonesia di Qingdao Jiaodong International Airport. Termasuk Sumardji selaku manajer tim.

PPI Tiongkok, Shandong tak lupa menyambut Shin Tae-yong dengan teriakan. Mereka juga memberikan ucapan selamat ulang tahun kepada sang pelatih, yang kebetulan hari ini merayakan hari kelahirannya yang ke-54 tahun.

Menariknya, Timnas Indonesia ternyata jadi tim pertama yang datang ke Qingdao. Ya, mereka hadir lebih cepat dibandingkan dengan Tiongkok.

Tim tuan rumah diketahui saat ini masih dalam perjalanan dari Adelaide, Australia selepas kalah dari Australia dengan skor 3-1 pada Kamis (10/10). Mereka terbang sekitar pukul 15.00 waktu setempat dan diperkirakan baru akan mendarat di Qingdao pada tengah malam waktu Tiongkok.

Baca Juga :  Indonesia vs Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Pertarungan Hidup dan Mati

Kehadiran Timnas Indonesia lebih cepat memang cukup beralasan. Sebab jarak yang ditempuh skuad Garuda dari Riffa, Bahrain ke Qingdao, Tiongkok adalah 6.599km.

Jarak itu lebih dekat dibanding yang ditempuh tim Tiongkok yang berangkat dari Adelaide menuju Qingdao dan jaraknya mencapai 8.112 km. Perjalanan mereka lebih jauh sekitar 1.500 km.

Tapi cepatnya Timnas Indonesia tiba di Qingdao juga terbantu dengan fasilitas yanh diberikan oleh PSSI. Yakni menggunakan pesawat carter dari Bahrain menuju Tiongkok.

Keputusan PSSI memberikan pesawat carter untuk Timnas Indonesia bertujuan agar perjalanan yang mereka tempuh tidak memakan waktu lama. Selain itu, para pemain bisa punya waktu istirahat lebih banyak.

Diketahui jika menggunakan pesawat komersil, Timnas Indonesia harus berada merasakan perjalanan udara selama kurang lebih 18 jam. Sementara, dengan memakai pesawat carter, penerbangan mereka terpangkas setengahnya alias hanya 9 jam perjalanan.

JAKARTA–  Timnas Indonesia telah tiba di Qingdao. Skuad Garuda mendarat di Qingdao Jiaodong International Airport, melalui terminal 1F, setelah menjalani penerbangan sembilan jam dari Manama, Bahrain, Jumat (11/10) sore sekitar pukul 18.15 waktu setempat atau 17.15 WIB.

Kedatangan tim besutan Shin Tae-yong tersebut disambut oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Tiongkok, Shandong. Mereka juga menyiarkan langsung kedatangan Jay Idzes dan kolega melalui Instagramnya, @.ppitshandong.

Selain PPI Tiongkok, Shandong, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beijing turut menyambut kehadiran Timnas Indonesia, yang diwakili oleh Destarata Hamarsan Mustafa, selaku Sekretaris 1 Pensosbud KBRI Beijing.

Dalam siaran langsung tersebut, tampak para pemain tiba di Qingdao dengan mengenakan jaket tim dan baju berkerah kontingen Garuda. Beragam ekspresi tergambar dari wajah-wajah pemain Timnas Indonesia.

Ada yang cuek karena lelah seperti halnya Pratama Arhan Alif, Asnawi Mangkualam Bahar, Jay Idzes, Calvin Verdonk. Tapi ada juga yang datang dengan penuh senyum seperti Maarten Paes, Thom Haye, dan Ernando Ari.

Baca Juga :  Timnas Indonesia Jadi Satu-satunya Wakil ASEAN di Semifinal Piala Asia U-23

Tak sedikit di antara mereka yang menyapa PPI Tiongkok, Shandong yang telah meluangkan waktu untuk menyambut Timnas Indonesia di Qingdao Jiaodong International Airport. Termasuk Sumardji selaku manajer tim.

PPI Tiongkok, Shandong tak lupa menyambut Shin Tae-yong dengan teriakan. Mereka juga memberikan ucapan selamat ulang tahun kepada sang pelatih, yang kebetulan hari ini merayakan hari kelahirannya yang ke-54 tahun.

Menariknya, Timnas Indonesia ternyata jadi tim pertama yang datang ke Qingdao. Ya, mereka hadir lebih cepat dibandingkan dengan Tiongkok.

Tim tuan rumah diketahui saat ini masih dalam perjalanan dari Adelaide, Australia selepas kalah dari Australia dengan skor 3-1 pada Kamis (10/10). Mereka terbang sekitar pukul 15.00 waktu setempat dan diperkirakan baru akan mendarat di Qingdao pada tengah malam waktu Tiongkok.

Baca Juga :  Prediksi Skor Timnas Indonesia vs Irak, Berikut Line-up Pemain Tanpa Ridho

Kehadiran Timnas Indonesia lebih cepat memang cukup beralasan. Sebab jarak yang ditempuh skuad Garuda dari Riffa, Bahrain ke Qingdao, Tiongkok adalah 6.599km.

Jarak itu lebih dekat dibanding yang ditempuh tim Tiongkok yang berangkat dari Adelaide menuju Qingdao dan jaraknya mencapai 8.112 km. Perjalanan mereka lebih jauh sekitar 1.500 km.

Tapi cepatnya Timnas Indonesia tiba di Qingdao juga terbantu dengan fasilitas yanh diberikan oleh PSSI. Yakni menggunakan pesawat carter dari Bahrain menuju Tiongkok.

Keputusan PSSI memberikan pesawat carter untuk Timnas Indonesia bertujuan agar perjalanan yang mereka tempuh tidak memakan waktu lama. Selain itu, para pemain bisa punya waktu istirahat lebih banyak.

Diketahui jika menggunakan pesawat komersil, Timnas Indonesia harus berada merasakan perjalanan udara selama kurang lebih 18 jam. Sementara, dengan memakai pesawat carter, penerbangan mereka terpangkas setengahnya alias hanya 9 jam perjalanan.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya