JAKARTA-Lega. Itulah perasaan Shin Tae Yong (STY) setelah tim nasional Indonesia berhasil mencuri satu poin di King Abdullah Sports City, Jeddah, Jumat (6/9) dini hari. Satu poin itu didapat setelah Indonesia menahan imbang Arab Saudi dengan skor 1-1.
Gol Indonesia diciptakan Ragnar Oratmangoen saat pertandingan baru berjalan 20 menit. Kemudian, Arab Saudi menyamakan kedudukan pada menit ke-45+3 lewat sepakan Musab Al Juwayr.
Shin Tae Yong menilai keberhasilan itu tidak terlepas dari kedisiplinan para pemain dalam menjalankan tugas pelatih. Saat bertahan, STY memasang lima pemain bertahan. Lalu, saat menyerang, Indonesia bertahan dengan tiga defender.
”Kami juga bisa menggunakan bek sayap kami untuk menyerang. Lalu, salah satu alasan kami bisa tampil baik melawan Arab Saudi adalah karena penyerang kami ikut serta dalam membantu pertahanan secara baik,” ujar pelatih asal Korea Selatan tersebut.
Shin Tae Yong berharap spirit ini terus terjaga. Apalagi, setelah ini, Indonesia akan menggelar laga home melawan Australia. Pertandingan itu akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada 10 September mendatang.
Di atas kertas, Australia adalah lawan yang kuat. The Socceroos –julukan timnas Australia– menduduki peringkat ke-24 FIFA. Sedangkan Indonesia berada pada posisi ke-133 dunia.
Tapi, STY menilai perbedaan peringkat FIFA tidak menjadi tolok ukur kekuatan tim. ”Saya ingin mengatakan bahwa Indonesia tidak seperti yang dulu. Indonesia adalah tim kuda hitam baru di level Asia. Sehingga kami akan memperlihatkan banyak kejutan di level Asia dalam beberapa tahun ke depan,” tegas pelatih timnas Korea Selatan pada Piala Dunia 2018 Rusia tersebut.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengapresiasi kerja keras para pemain Indonesia. Menurut Erick, timnas Indonesia bermain cukup solid di tengah gempuran Arab Saudi. Dalam situasi itu, Erick memuji performa Maarten Paes.
”Saya tidak bisa memuji individu. Tapi, kenyataannya memang Paes meski blunder, dia bisa menyelamatkan penalti. Jadi, saya rasa dia adalah pemain yang memang dibutuhkan untuk sebuah stabilitas tim. Terutama kalau melawan tim yang peringkatnya di bawah 50 FIFA. Tim-tim itu pasti memiliki striker haus gol,” ujar menteri BUMN tersebut. (fiq/c19/ali)
SUMBER: JAWAPOS