Tuesday, May 7, 2024
31.7 C
Jayapura

Pembinaan Akademi Persipura Harus Ditingkatkan

JAYAPURA – Akademi Persipura Jayapura, baik U-16, U-18 dan U-20 di kompetisi Elite Pro Academy 2019 tak satu pun lolos ke babak semi final. Prestasi paling baik ditorehkan oleh U-20 yang berhasil menapaki babak delapan besar. Sementara U-16 dan U-18 sama-sama gagal di fase grup, U-16 mengulang capaian buruk di musim lalu gagal keluar dari dari fase grup.

Akademi Persipura sulit mengulang prestasi terakhir yang diraih pada 2017 lalu, di mana Persipura U-19 keluar sebagai juara. Saat itu, Persipura U-19 berhasil menciptakan beberapa pemain muda yang kini menjadi andalan tim senior Persipura Jayapura seperti Todd Rivaldo Ferre, Guanansar Mandowen, Ronaldo Wanma dan Kevien Rumakiek.

Oleh karena itu, mantan pemain Persipura Jayapura, Nando Fairyo memberikan saran untuk kembali meningkatkan pembinaan akademi Persipura Jayapura. 

Baca Juga :  Samassa Absen Lawan Semen Padang

Menurutnya, meski Persipura kini berlebel sebagai tim profesional, namun akademi Persipura harus melakukan seleksi terbuka, dengan melibatkan seluruh sekolah serta SSB yang ada di Kota Jayapura dan sekitarnya.

“Di era Pak Kambu dan BTM, saya diberikan kepercayaan menjadi tim teleskoting dari U-15, U-18 dan U-21 Persipura. Dan pernah menghadirkan 1600 pemain saat seleksi di lapangan Trikora dengan menghadirkan seluruh siswa SMP dan SMA di Kota Jayapura lewat rekomendasi guru olahraga, dan sistem seleksi terbuka dan jujur sehingga peminat banyak,” ungkap Nando kepada Cenderawasih Pos sat dihubungi via telepon selulernya, Kamis (3/10) kemarin.

Dijelaskan, di eranya banyak pemain yang mereka orbitkan menjadi pemain handal Papua yang masih aktif diatas rumput hijau seperti, Marinus Wanewar, Yanto Basna, Terens Puhiri, Piet Nasadit dan Prisca Womsiwor.

Baca Juga :  Tahun 2019, Venue PON Terverifikasi Amdal

“Sistem yang saya pakai mengadopsi dari klub Ajax Amsterdam Belanda dalam rekrutmen, yaitu teknik, intelegensi, personaliti dan speed. Tapi soal personaliti itu hasil rekomendasi dari guru sekolah dan pelatih masing-masing klub terkait perilaku pribadi mereka di lingkungan mereka layak atau tidak lolos,” ujarnya.

Sementara itu, mantan pemain Persipura lainnya, Ortisan Solossa juga mengatakan hal senada. Menurutnya, akademi Persipura kedepan menjadi cikal bakal lahirnya generasi Persipura, sehingga untuk kembali menciptakan generasi emas Persipura, harus lebih lebih intens lagi.

“Yang perlu di perhatikan U-16, saat ini banyak mantan pemain Persipura yang sudah memiliki lisensi dan layak untuk menukangi U-16, mungkin saatnya ada penyegaran pelatih. Soal U-18, mereka sukses ke babak delapan besar karena fakto pelatih dan manajamen yang baik, mereka hanya belum beruntung saja,” tandasnya. (eri/tho)

JAYAPURA – Akademi Persipura Jayapura, baik U-16, U-18 dan U-20 di kompetisi Elite Pro Academy 2019 tak satu pun lolos ke babak semi final. Prestasi paling baik ditorehkan oleh U-20 yang berhasil menapaki babak delapan besar. Sementara U-16 dan U-18 sama-sama gagal di fase grup, U-16 mengulang capaian buruk di musim lalu gagal keluar dari dari fase grup.

Akademi Persipura sulit mengulang prestasi terakhir yang diraih pada 2017 lalu, di mana Persipura U-19 keluar sebagai juara. Saat itu, Persipura U-19 berhasil menciptakan beberapa pemain muda yang kini menjadi andalan tim senior Persipura Jayapura seperti Todd Rivaldo Ferre, Guanansar Mandowen, Ronaldo Wanma dan Kevien Rumakiek.

Oleh karena itu, mantan pemain Persipura Jayapura, Nando Fairyo memberikan saran untuk kembali meningkatkan pembinaan akademi Persipura Jayapura. 

Baca Juga :  Nasib PON di Tangan Presiden

Menurutnya, meski Persipura kini berlebel sebagai tim profesional, namun akademi Persipura harus melakukan seleksi terbuka, dengan melibatkan seluruh sekolah serta SSB yang ada di Kota Jayapura dan sekitarnya.

“Di era Pak Kambu dan BTM, saya diberikan kepercayaan menjadi tim teleskoting dari U-15, U-18 dan U-21 Persipura. Dan pernah menghadirkan 1600 pemain saat seleksi di lapangan Trikora dengan menghadirkan seluruh siswa SMP dan SMA di Kota Jayapura lewat rekomendasi guru olahraga, dan sistem seleksi terbuka dan jujur sehingga peminat banyak,” ungkap Nando kepada Cenderawasih Pos sat dihubungi via telepon selulernya, Kamis (3/10) kemarin.

Dijelaskan, di eranya banyak pemain yang mereka orbitkan menjadi pemain handal Papua yang masih aktif diatas rumput hijau seperti, Marinus Wanewar, Yanto Basna, Terens Puhiri, Piet Nasadit dan Prisca Womsiwor.

Baca Juga :  Samassa Absen Lawan Semen Padang

“Sistem yang saya pakai mengadopsi dari klub Ajax Amsterdam Belanda dalam rekrutmen, yaitu teknik, intelegensi, personaliti dan speed. Tapi soal personaliti itu hasil rekomendasi dari guru sekolah dan pelatih masing-masing klub terkait perilaku pribadi mereka di lingkungan mereka layak atau tidak lolos,” ujarnya.

Sementara itu, mantan pemain Persipura lainnya, Ortisan Solossa juga mengatakan hal senada. Menurutnya, akademi Persipura kedepan menjadi cikal bakal lahirnya generasi Persipura, sehingga untuk kembali menciptakan generasi emas Persipura, harus lebih lebih intens lagi.

“Yang perlu di perhatikan U-16, saat ini banyak mantan pemain Persipura yang sudah memiliki lisensi dan layak untuk menukangi U-16, mungkin saatnya ada penyegaran pelatih. Soal U-18, mereka sukses ke babak delapan besar karena fakto pelatih dan manajamen yang baik, mereka hanya belum beruntung saja,” tandasnya. (eri/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya