Friday, November 22, 2024
33.7 C
Jayapura

Sebut Target RI Tambah Saham Freeport Jadi 61 Persen Demi Kesejahteraan Rakyat

JAKARTA-Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia memastikan proses perpanjangan kegiatan pertambangan kontrak Freeport beroperasi hingga 2061 dan menambah saham sebesar 10 persen saham dengan total saham 61 persen milik Indonesia.

Pernyataan tersebut diungkapkan dalam kuliah umum yang digelar di Universitas Lambung Mangkurat, Kalimantan Selatan, Kamis (2/5).  Dalam kuliah umum tersebut Bahlil menyinggung soal izin usaha PT Freeport yang akan habis pada 2041.

Dia menjelaskan, pemerintah merencanakan memperpanjang Freeport sampai 2061 dengan menambah saham 10 persen modal saham menjadi 61 persen.

”Ini tujuan pasal 33. Kalau tembaganya ada kita bangun pabrik mobil, jadi kita bangun ekosistem semua di Indonesia. Ke depan itu green energi,” kata Bahlil.

Baca Juga :  Pimpin Sidang Paripurna Akhir Masa Jabatan, Bamsoet Singgung Pohon Beringin

Bahlil mengatakan, target penambahan saham Freeport menjadi 61 persen tersebut bertujuan untuk makin menyejahterakan masyarakat Indonesia. Dengan penambahan saham tersebut diharapkan terdapat lapangan kerja baru bagi masyarakat.

”Kita lakukan ini untuk apa? Supaya mampu menciptakan lapangan pekerjaan dan lapangan bisnis. Kalau hilirisasi ini kita bangun di daerah-daerah bisa menciptakan peluang. Investasi itu seperti kereta api, ada lokomotif ada gerbong,” kata Bahlil Lahadalia, yang juga Ketua Umum BPP HIPMI Periode 2015-2019 itu dalam kuliah umum tersebut.

JAKARTA-Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia memastikan proses perpanjangan kegiatan pertambangan kontrak Freeport beroperasi hingga 2061 dan menambah saham sebesar 10 persen saham dengan total saham 61 persen milik Indonesia.

Pernyataan tersebut diungkapkan dalam kuliah umum yang digelar di Universitas Lambung Mangkurat, Kalimantan Selatan, Kamis (2/5).  Dalam kuliah umum tersebut Bahlil menyinggung soal izin usaha PT Freeport yang akan habis pada 2041.

Dia menjelaskan, pemerintah merencanakan memperpanjang Freeport sampai 2061 dengan menambah saham 10 persen modal saham menjadi 61 persen.

”Ini tujuan pasal 33. Kalau tembaganya ada kita bangun pabrik mobil, jadi kita bangun ekosistem semua di Indonesia. Ke depan itu green energi,” kata Bahlil.

Baca Juga :  Hari Ayah Nasional, Peran Kunci Ayah dalam Membentuk Generasi Unggul Bangsa

Bahlil mengatakan, target penambahan saham Freeport menjadi 61 persen tersebut bertujuan untuk makin menyejahterakan masyarakat Indonesia. Dengan penambahan saham tersebut diharapkan terdapat lapangan kerja baru bagi masyarakat.

”Kita lakukan ini untuk apa? Supaya mampu menciptakan lapangan pekerjaan dan lapangan bisnis. Kalau hilirisasi ini kita bangun di daerah-daerah bisa menciptakan peluang. Investasi itu seperti kereta api, ada lokomotif ada gerbong,” kata Bahlil Lahadalia, yang juga Ketua Umum BPP HIPMI Periode 2015-2019 itu dalam kuliah umum tersebut.

Berita Terbaru

Belasan Orang Hilang Hingga November 2024

Jangan Ada PSU Maupun Gugatan di MK

DPTb Kota Jayapura 21 Orang

Artikel Lainnya