Site icon Cenderawasih Pos

Pemkab Nduga dan Pihak Gereja Terus Berkomunikasi dengan Kelompok Penyandera

Irjen Pol Mathius Fakhiri

JAYAPURA  Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri mengakui hingga kini Pemda Nduga dan gereja Kingmi terus membantu membebaskan sandera berkebangsaan Selandia Baru yang ditawan KKB pimpinan Egianus Kogoya.

Menurutnya Pemda Nduga masih berupaya melakukan negosiasi dengan kelompok penyandera, demikian pula dengan tim dari gereja Kingmi.

“Penjabat Bupati Nduga beberapa hari lalu telah melaporkan langkah-langkah yang sudah mereka lakukan,” kata Kapolda Papua Irjen Pol Fakhiri kepada Antara, di Jayapura Jumat (5/4) kemarin.

Dijelaskan, pihaknya akan terus berupaya melakukan pendekatan dan negosiasi guna membebaskan sandera dari KKB dalam keadaan selamat.

Terlibatnya Pemda Nduga dan gereja karena para penyandera merupakan warga daerah itu sehingga diharapkan dengan pendekatan kekeluargaan maka prosesnya akan cepat.

“Mudah-mudahan dengan terus dilakukannya pendekatan ke kelompok tersebut baik oleh pemda maupun gereja para penyandera mau melepaskan sanderanya dalam keadaan selamat,” harap jenderal bintang dua itu.

Pemerintah Selandia Baru sudah menyatakan dukungannya terhadap langkah yang diambil guna membebaskan sandera yang ditawan sejak tanggal 7 Februari 2023.

Terpisah, Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid mengatakan pemerintah tetap berkomitmen membebaskan pilot Susi Air Phillip Mark Mehrtens dari kelompok kriminal bersenjata di Nduga, Papua Pegunungan.

Meutya pun mengharapkan pilot berkewarganegaraan Selandia Baru itu dapat dibebaskan secara damai.

“Mudah-mudahan ada titik terang ya, tadi saya juga menanyakan ke pihak pemerintah kebetulan tadi (saya) di samping Pak Menko Polhukam (Hadi Tjahjanto). Beliau sampaikan sudah ada komunikasi dengan sandera dan sandera dengan keluarga. Itu mudah-mudahan bisa kita selamatkan secara damai,” kata Meutya usai menghadiri pelantikan Marsekal Madya (Marsdya) TNI Mohamad Tonny Harjono sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) di Istana Negara Jakarta, Jumat (5/4) kemarin.

Terkait kendala yang dihadapi untuk membebaskan pilot Philip, ia menilai bahwa hal tersebut tergantung dari penyandera.

Namun, ia menekankan pemerintah ingin proses pembebasan tersebut secara damai. “Namanya sandera, itu sangat tergantung dengan penyandera gitu kan. Tidak bisa langsung dan kita kan maunya pendekatannya damai. Jadi, mudah-mudahan kalau memang mau secara damai, ya waktu lah yang menentukan. Ini sudah satu tahun lebih, mudah- mudahan kita sampaikan bahwa akan ada progres,” ujar Meutya.

Untuk itu, jika berbicara target untuk membebaskan pilot Philip, ia mengaku belum bisa bisa menginformasikan lebih lanjut, Sebab, proses pembebasan harus dilakukan dengan hati-hati.

“Kalau target sih, jangan ditargetkan. Sebetulnya, ini juga tidak usah banyak dibahas dulu karena proses itu penuh dengan kehati-hatian dan pembebasan tidak dengan dibicarakan. Insya Allah tetap ada titik terang,” katanya.

Ia juga mengatakan DPR akan terus mengawasi pemerintah untuk berusaha membebaskan pilot Philip.

“Pasti, pasti pemerintah tetap berusaha dan kita pasti DPR juga mengawasi pemerintah untuk berusaha membebaskan sandera tersebut,” ucap Meutya.(antara)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version