

Bangunan pasar mama Papua Otonom yang tidak dimanfaatkan. (Mboik/Cepos)
JAYAPURA– Pemerintah Kota Jayapura diminta untuk menguraikan “benang kusut” terkait dengan penataan pasar-pasar yang ada di wilayah Kota Jayapura terutama pasar otonom Kotaraja. Karena sampai saat ini bangunan pasar megah yang sudah dibangun oleh pemerintah kota Jayapura itu terlihat tidak maksimal dalam pemanfaatannya.
Dari penelusuran Cendrawasih Pos Senin, (8/5), diperoleh beberapa hal pengakuan pedagang terkait dengan aktivitas mereka didalam bangunan pasar tersebut.
Mama Ani misalnya, menurut dia, dari keberadaan bangunan sudah sangat baik dan bagus. Namun jika ditelisik lebih jauh ke dalam, sebenarnya ada beberapa persoalan yang dialami oleh para pedagang. Masalah yang paling dikeluhkan seperti pembagian area jualan yang disediakan pemerintah, dimana ukurannya terlalu kecil.
“Kami ini kan bukan jual pinang, lombok. Tapi jual barang-barang yang ukurannya memang agak besar. Sehingga butuh tempat yang luas, Nah kalau seandainya tempat jualan yang diberikan itu satu kali dua meter seperti yang ada saat ini, ya kami mau taruh apa di situ, terus belum lagi kita duduk berdempet-dempetan, jadi setengah mati, susah sekali,” kata Mama Ani, Senin (8/4).
Karena itu pihaknya meminta supaya Pemerintah Kota Jayapura melalui Dinas terkait supaya benar-benar menguraikan benang kusut terkait dengan penataan pasar-pasar yang ada di Kota Jayapura.
“Inikan seperti benang kusut, sebelumnya kami ini jualan di pasar lama, tapi disuruh pindah ke sini, ke sini lagi kami punya tempat nih dikasih kecil begini. Ya kalau jualan pinang di dalam situ memang bisa atau lombok, tapi kalau jualan yang lain pisang, kelapa dan lain-lain itu setengah mati tidak bisa menampung kami di situ,” ujarnya.
Page: 1 2
Menurut Denny, penambahan Dana Otsus tersebut merupakan langkah strategis dan sangat penting dalam mendorong peningkatan…
Ketua DPR Kota Jayapura Theos RB Ajomi menjelaskan, tujuan dan maksud pembentukan peraturan daerah adalah…
Wakil Ketua Komisi C, Pares Lood Wenda, didampingi Ismail Bepa (Ketua Bapemperda), Sarce Soreng, Eko…
Adapun personel yang dilibatkan dalam operasi tersebut, terdiri dari 350 personel Polda Papua dan 1.805…
Kepala Unit Pelayanan Pendapat Daerah (UPPD) Samsat Jayapura Dian Anggraini mengungkapkan bahwa program pembiayaan denda…
Ekskavator yang dibandrol dengan nilai sekitar Rp1,9 miliar itu diharapkan dapat meningkatkan kinerja pengelolaan sampah,…