Site icon Cenderawasih Pos

Oknum Mahasiswa Minta  Maaf kepada PJ Sekda Papua Pegunungan

Penyelesaian Kasus Pencemaran nama baik Wasuok Siep di Kanopi Sat Reskrim Polres Jayawijaya. (foto:Denny/ Cepos)

WAMENA -Kasus Pencemaran nama baik yang menimpa Drs. Wasuok Siep yang merupakan  sebagai PJ sekda Provinsi Papua Pegunugan akhirnya diselesaikan di Polres Jayawijaya, dimana pihak keluarga meminta klarifikasi terhadap oknum mahasiswa yang memposting Flayer yang dibuatnya disebarkan media sosial.

  Dalam Flayer tersebut ada 4 point  menulis Wasuok Siep gagal dalam pelayanan, kedua tak percaya pada masyarakat Papua Pegunugan, ketiga mencari keberadaan orang dari asal usul, dan ke empat Provinsi hadir bukan milik Wasuok Siep namun untuk melayani masyarakat.

Tudingan ini dibuat dan diviralkan lewat medsos sebab oknum mahasiswa ini merasa kesal lantaran proposal yang diajukan tak dijawab saat itu dan mereka diminta untuk melengkapi beberapa berkas lagi agar bantuan tersebut bisa di proses.

“atas nama pribadi saya menyampaikan permohonan maaf kepada Bapak Drs. Wasuok Siep  dan keluarga besar Siep atas apa yang telah saya lakukan yakni membuat Flayer dan menyebarkan ke media sosial,”ungkap Peniet Pahabol, Mahasiswa pasca sarjana didepan keluarga besar Drs. Wasuok Siep yang hadir di Polres Jayawijaya Sabtu (13/4).

Peniet mengaku jika dalam pembuatan Flayer tersebut tidak ada unsur paksaan dari orang lain atau ada orang yang melatarbelakangi, Flayer itu dibuat berdasarkan inisiatif sendiri, begitu juga dengan penyebarannya ke Grup WhatsApp Papua Pegunugan dengan tujuan di viralkan.

  “Saya berani jamin jika tidak ada orang menyuruh atau melatarbelakangi Flayer itu, ini murni dibuat sendiri dengan salah satu aplikasi andoid di HP, dan saya berjanji untuk tidak mengulangi itu kalau di kemudian hari ada yang sebarkan lagi itu bukan saya,” beber Peniet Pahabol.

  Secara terpisah pihak keluarga korban Natalis Dabi menyatakan sewaktu keluarga melihat postingan itu,   keluarga menilai jika apa yang dilakukan oleh peniet Pahabol membunuh karir dari Drs. Wasuok Siep, sebab mereka menaikan Flayer itu menggunakan nama Wasuok Siep .

“Kalau mereka menggunakan Jabatan PJ Sekda Provinsi Papua Pegunugan kami bisa terima karena pemerintah memang butuh kritik , tapi kalau menggunakan Wasuok siep kami tidak terima oleh karena itu kami buat laporan polisi untuk meminta di klarifikasi,” katanya.

  Ia juga mengaku keluarga mau oknum mahasiswa ini harus bertanggungjawab untuk klarifikasi, karena mereka masukan Proposal itu tidak semata -mata harus sekwan yang mengambil keputusan, masih ada PJ Gubernur juga yang harus tahu dan bisa diarahkan ke Dinas teknis tapi mereka salah kaprah, sehingga keluarga merasa di rugikan.

  “Harusnya mahasiswa harus tahu kalau Wasuok siep ini orang tua mereka juga , dan orang tua kita jangan mencemarkan nama baik Bapa, oleh karena itu kami minta mereka klarifikasi dan pulihkan nama baik Wasuok Siep,”tutup Natalis Dabi (jo)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version