Hanya saja pihak kepolisian tidak melakukan penangkapan terhadap Zadrak namun hanya menandai.
Diakuinya, pemulangan para siswa ini langsung dilakukan pada hari yang sama, yakni 17 Februari 2025, sementara pihak yang menghasut anak-anak tersebut tidak ditangkap.
“Kami tidak melakukan penangkapan terhadap Zadrak Lagoan, karena yang bersangkutan tidak ada di tempat, sementara 50 pelajar dan bukan pelajar tidak kami tahan melainkan kami pulangkan, ” jelasnya.
Pihaknya juga mengimbau para pelajar khususnya siswa-siswi SMA agar jangan mudah terprovokasi. Ia juga mengimbau kepada para pelajar agar jangan mudah terprovokasi oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, dan bagi masyarakat untuk dapat memperhatikan dan memberikan pemahaman terhadap pita dan putranya terkait program MBG.
“Kami juga harapkan pihak sekolah agar bisa pro aktif mensosialisasikan program MBG kepada setiap siswa-siswinya mulai dari SD – SMA, ” pungkasnya. (ana/ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos
Page: 1 2
Apel dipimpin langsung oleh Wakapolri Komjen Pol. Dedi Prasetyo, didampingi Kapolda Papua Irjen Pol. Patrige…
Menurutnya, PSN di Papua, termasuk di Merauke, dibangun untuk memenuhi kebutuhan beras daerah. Dalam prosesnya,…
Mentan menegaskan bahwa pembukaan lahan sawah baru merupakan upaya pemerintah pusat untuk menjaga stabilitas stok…
Untuk bisa mendapatkan foto dan vidio bagus dengan berlatar belakang gugusan pulau karang di Piaynemo,…
Christian mengungkapkan banyak perumahan kini dibangun di kawasan rawan longsor, termasuk di lereng-lereng perbukitan. Salah…
Mantan asisten pelatih Persewar Waropen itu menyebutkan manajemen harus berani melakukan hal serupa saat membangun…