Site icon Cenderawasih Pos

Tak Bisa Selesaikan Masalah Beasiswa Hanya Bermodal Imbauan

Jack Komboy (FOTO: Gamel Cepos)

JAYAPURA – Ketua Komisi V DPR Papua, Jack Komboy  menyampaikan bahwa dari aksi demo yang dilakukan sekelompok mahasiswa bersama keluarganya di kantor gubernur beberapa hari lalu menunjukkan bahwa persoalan beasiswa mahasiswa luar negeri ini tak bisa dianggap sepele.

Perlu satu kebijakan yang memang berpihak untuk segera menuntaskan masalah beasiswa tersebut. Pansus untuk beasiswa mahasiswa sendiri sudah beberapa kali memanggil pihak terkait dan dikatakan ada dampak positif dimana tunggakan dari Januari hingga Juni akhirnya bisa dibayarkan. Hanya untuk Juli hinga Desember ini yang masih menggantung.

Tim Pansus hingga kini masih mengawal bagaimana menuntaskan tunggakan beasiswa sebelum menimbulkan masalah yang lain di tahun yang akan datang. Ketua Pansus Beasiswa Mahasiswa, Fauzun Ninaya menyampaikan bahwa skema pembiayaan sesuai kesepakatan pada 26 Juni lalu, kemendagri bersama kepala daerah mengembalikan kepada pihak pemda masing-masing agar memberikan subsidi sesuai dengan domisili.

“Hingga saat ini tersendat pada alokasi dana yang dimiliki oleh masing-masing kabupaten dan kota untuk pembiayaan beasiswa yang katanya tidak mencukupi,” ujar Fauzun saat ditemui di Komisi V DPRP, Jumat (15/12) kemarin.

Kondisi ini menurutnya  juga terjadi di Kota Jayapura dimana Pemkot Jayapura hanya menganggarkan Rp 9 milliar dan ini masih jauh dari estimasi. Lalu kebutuhannya untuk menanggung 1718 mahasiswa asal Papua membutuhkan Rp 100 miliar lebih.

Tim Pansus kata Fauzun juga sudah telah bertemu Kemendagri dan pihak kementerian kaget karena keputusan Juni lalu tidak dijalankan sehingga pertanggal 5 Desember lalu kemendagri menyurati kepala daerah di kabuten dan kota untuk segera menyesaikan tunggakan beasiswa.

“Di BPSDM masih ada saldo sekitar Rp 57 milliar jadi kekurangannya masih sekitar Rp 66 miliar dan kemendagri menghimbau agar tanggal 15 Desember ini semua sudah di tuntaskan,” imbuhnya.

Persoalannya adalah hingga kini pihak Pemprov masih berpegang pada pembiayaan berdasarkan pada anggaran di kabupaten dan kota masing-masing. “Agak miris memang sebab setelah kami melakukan zoom dengan  mahasiwa dari beberapa daerah di luar negeri dan dalam negeri  ternyata pihak kampus sudah mewarning untuk segera dilunasi sebab jika tidak status mahasiswa mereka terancam,” beber Jack Komboy.

Jack meminta pemerintah provinsi memikirkan kerena sifatnya urgent. Jangan sampai  mimpi untuk kuliah di luar pupus karena masalah keterlambatan pembiayaan. Namun disini Jack melihat bahwa persoalan ini tak lepas dari kebijakan anggaran dari pemerintah pusat akibat perubahan transfer dana otsus.

Jack mengatakan sejak awal persoalan ini sudah diingatkan jika dana urusan bersama sebaknya jangan di ganggu dulu. “Seperti pendidikan dan kesehatan sebaiknya diberikan dulu kepada pemerinah povinsi untuk menangani hal tersebut,” imbuhnya. Namun disini Jack juga mengingatkan agar pemerintah pusat tidak lepas tangan karena persoalan ini terjadi tak lepas dari kebijakan pemerintah pusat terkait transfer dana otsus dan pembagian dan ke DOB pemerintah pusat.

“Harus tegas bukan hanya sekedar  himbauan kepada kabupaten kota untuk segera berkoordinasi untuk mencari solusi permasalahan ini.  Ini tidak bisa diselesaikan hanya dengan himbauan,” sindir Jack.

Kata Jack kemendagri harus memanggil pemerintah provinsi dan kabupaten  kota sehingga ada ketegasan dalam penyelesaian pembiayaan beasiswa mahasiswa unggul Papua karena dana yang masuk langsung ke kas pemerintah kabuten dan kota.

“Bisa dipertanyakan dana ini digunakan untuk membiayai apa saja yang berkaitan dengan pendidikan,” tanya Jack. “Jadi tidak bisa hanya terus menerus menghimbau apalagi dana provinsi  saat ini sangat kecil sehingga yang dibutuhkan adalah ketegasan,” tutup Jack. (ade/wen)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version