Selain pelatihan dan teori, kegiatan SLG juga disertai dengan simulasi lapangan yang melibatkan masyarakat setempat. Warga diajarkan mengenali tanda-tanda alam sebelum tsunami, cara berlindung saat gempa, serta langkah cepat menuju titik kumpul yang aman. Melalui pendekatan partisipatif ini, warga tidak hanya menerima informasi, tetapi juga berlatih langsung bagaimana menyelamatkan diri secara mandiri dan kolektif.
Dengan pelaksanaan kegiatan ini, diharapkan warga Holtekamp semakin sadar akan pentingnya kesiapsiagaan. Kecemasan yang dulu menjadi bayangan kini mulai tergantikan dengan kepercayaan diri dan kemampuan untuk bertindak cepat bila bencana terjadi.
Holtekamp kini menjadi salah satu contoh nyata bagaimana edukasi mitigasi dapat membentuk masyarakat yang tangguh, siaga, dan berdaya menghadapi risiko bencana. (*/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos
Direktur Lalulintas Polda Papua Kombes Tri Yulianto, di Jayapura, Senin mengatakan selain kasus pelanggaran yang…
Kapolresta Jayapura Kota, Kombes Pol Fredrickus W.A. Maclarimboen, menyatakan bahwa kedua kasus tersebut telah melalui…
Ketua Panitia Natal Pemerintah Kota Jayapura, TNI, Polri, dan Masyarakat, Evert Merauje, yang juga Asisten…
Meski diliburkan, pemain tetap diberikan program latihan mandiri yang wajib dilakukan oleh setiap pemain saat…
Ketujuh, Korpri kawal reformasi birokrasi agar bisa menuntaskan penyelesaian masalah kemiskinan, anak tidak sekolah,…
Diketahui PSBS pada 20 Oktober lalu menerima hukuman atau sanksi dari FIFA. Sanksi yang dimaksud…