JAYAPURA– Sepanjang 40 km di kawasan penyangga pegunungan Cyclops sudah ditanami pohon bambu, sebagai program penyelamatan Cyclops yang dilakukan oleh Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua.
Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua, Jan Jap Ormuseray mengatakan, penanaman itu melibatkan 50 kelompok masyarakat lokal. Karena itu kata dia bertepatan dengan moment Natal dan menjelang tahun baru, pihaknya mulai melakukan pembayaran upah terhadap tenaga kerja yang sudah melakukan penanaman pohon bambu.
“Jadi uang yang kami serahkan ini kiranya dapat membantu mereka secara ekonomi dalam menyambut hari raya Natal dan Tahun Baru kali ini,” kata Jan Jap Ormuseray, Minggu (24/12).
Sebelumnya beberapa kelompok lain juga sudah mendapatkan dana upah kerja dari Dinas Kehutanan dan lingkungan hidup Provinsi Papua itu.
Dia menjelaskan, pembayaran upah kerja ini tidak serta mentah dilakukan tetapi pihaknya telah membentuk tim khusus untuk melakukan pengawasan dan pemantauan di lapangan mulai dari tahap pembersihan jalur yang akan ditanam kemudian melakukan pemeriksaan terhadap kawasan yang sudah ditanam Apakah sudah sesuai dengan laporan dari masyarakat atau tidak. Setelah dipastikan sudah ditanam barulah dilakukan pembayaran upah kerja tersebut.
“50 kelompok sudah mulai terbentuk dan mereka sudah memulai penanaman, mulai dari titik nol di pasir 6, sampai saat ini sudah lebih dari 40 km tanaman pohon bambu ditanam di sepanjang kawasan penyangga cagar alam Cyclopa. Dan terakhir sampai di kampung maribu tua dan juga penanaman sedang terus dilakukan” ujarnya.
Selanjutnya, Daniel Toto selaku Tokoh Adat, yang juga ambil bagian dalam upaya penyelamatan cyclop, mengapresiasi pemerintah provinsi Papua terutama penjabat gubernur, Ridwan Rumasukun yang telah menyediakan anggaran melalui Dinas Kehutanan dan lingkungan hidup Provinsi Papua Dalam program penyelamatan kawasan penyangga dan cagar alam Cyclops.
“Kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada pejabat Gubernur Papua yang sudah mengalokasikan anggaran untuk program ini. Siklop harus dijaga dan itu tidak saja dilakukan oleh pemerintah tetapi juga masyarakat harus secara sadar dan bahu-membahu untuk melakukan upaya-upaya nyata dalam penyelamatan siklop,” pungkasnya. (roy/tri).
Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos