

“Selama penyelenggaraan, transaksi rata-rata per tenant mencapai Rp1 juta per hari, sehingga total perputaran uang diperkirakan mencapai Rp123 juta,” tuturnya.
Produk yang ditampilkan beragam, mulai dari minuman kopi, makanan khas Papua, souvenir kerajinan tangan, hingga batik Papua. Festival ini juga menjadi momentum penting bagi pelaku UMKM untuk memperluas jejaring pemasaran, baik di tingkat lokal maupun nasional.
“Kota Jayapura memiliki sekitar 24 ribu UMKM. Harapan kami, tahun depan lebih banyak lagi tenant yang bisa dilibatkan agar dampaknya makin besar bagi perekonomian masyarakat,” jelas Jen Ansanai.
Festival UMKM September Ceria 2025 tidak hanya menghadirkan pameran produk, tetapi juga menjadi langkah strategis Pemerintah Kota Jayapura dalam memperkuat ekonomi kerakyatan, menjadikan UMKM sebagai pilar utama pembangunan daerah, sekaligus membuka peluang menuju pasar ekspor.(kim/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos
Page: 1 2
Diantara celah-celah pepohonan sagu yang berduri, berdiri sejumlah anak muda di Jayapura dan Kabupaten Jayapura…
Pares menyebut, optimalisasi pengelolaan parkir dan objek wisata sangat penting untuk mendongkrak PAD Kota Jayapura.…
Sebagai informasi dilantiknya Hanuebi menjadi wakil ketua III DPR Kota Jayapura menjadi langkah penting dalam…
Kampung Kayu Batu juga melengkapi gelar juara mereka setelah kiper Seva Ananda dinobatkan sebagai kiper…
Di balik hiruk-pikuk lorong rumah sakit, pelayanan kesehatan sejatinya bukan hanya soal prosedur medis, tetapi…
Kongres yang dihadiri perwakilan PSSI Pusat tersebut dipimpin langsung Wakil Ketua Asprov PSSI Papua Selatan…