Untuk itu dinas diharapkan harus menjadi jembatan yang memastikan bahwa lulusan SMK Papua tidak hanya memiliki ijazah, tetapi keterampilan, budaya kerja, dan kesiapan mental untuk bersaing.
Meskipun Papua memiliki tantangan yang cukup kompleks seperti mulai dari letak geografis, logistik, dan fasilitas yang berbeda dari daerah lain. Namun kondisi ini bukan alasan untuk berhenti justru menjadi modal untuk berinovasi.
Hal ini sejalan dengan Visi besar pendidikan kejuruan Papua bukan sekadar menyiapkan lulusan untuk mencari pekerjaan, tetapi memampukan mereka menciptakan pekerjaan.
“Ketika sekolah menjadi pusat produksi, SMK tidak lagi menjadi “tempat belajar”, tetapi tempat tumbuhnya industri kecil baru, pusat inovasi anak muda, dan motor penggerak ekonomi Papua,” pungkasnya. (jim)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos
Menurutnya, semangat para nelayan sangat tinggi, namun sarana yang tersedia selama ini belum memadai. Karena…
Penjabat Sekretaris Daerah Papua Pegunungan sekaligus Ketua Tim Pengelola Anggaran Daerah (TPAD), Drs.Wasuok Demianus Siep,…
Menurutnya, seluruh sumber dana, termasuk dana Otonomi Khusus (Otsus), telah masuk. Saat ini pemerintah daerah…
Rapat tersebut dihadiri Kepala Suku Hanuebi, Kepala Suku Merauje, dan Kepala Suku Sibi beserta masyarakat…
Momentum tersebut turut mendapat perhatian dari Mantan Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano (BTM). Ia…
Kepala Dinas PUPR Kota Jayapura, Asep Khalid, mengungkapkan bahwa sepanjang tahun 2025 pihaknya telah memasang…