Categories: METROPOLIS

SMK Jadikan Siswa Siap Kerja, Bukan Siap Belajar Kerja

JAYAPURA – Pendidikan kejuruan di Papua sedang memasuki babak baru. Di tengah tuntutan dunia kerja yang berubah cepat, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tidak lagi cukup hanya mengajarkan teori dan praktik dasar semata. Tetapi harus, belajar sambil menciptakan karya, layanan, dan inovasi yang memiliki nilai jual.

  Karena itu, konsep Teaching Factory (Tefa) dan unit produksi bukan lagi pilihan, tetapi kebutuhan. Tefa diketahui Model pembelajaran yang Menjadikan Siswa “Siap Kerja” Bukan “Siap Belajar Kerja”.

  Demikian disampaikan Elia Waromi, selaku Plt. Kabid Mutu dan Layanan Pendidikan Dinas Pendidikan Provinsi Papua, kepada Cenderawasih Pos, Jumat (5/12). Jelasnya Teaching Factory adalah pendekatan pembelajaran yang menjadikan sekolah sebagai miniatur industri.

  “Anak didik berlatih dalam suasana kerja sesungguhnya ada pesanan, ada standar mutu, ada tenggat waktu, ada pelanggan, dan ada konsekuensi kualitas. Mereka tidak hanya menggunakan alat mereka, tetapi menggunakan pola pikir industri yang lebih menekankan pada ketelitian, disiplin, komunikasi, dan tanggung jawab,” kata Elia.

  Lanjutnya menjelaskan dengan TEFA, siswa tidak lagi sekadar mengikuti instruksi guru, tetapi mempraktikkan proses produksi dari hulu ke hilir. Dimana para siswa harus belajar manajemen produksi, pemasaran, layanan pelanggan, dan manajemen risiko. Inilah kompetensi yang membuat lulusan SMK betul-betul masuk dunia kerja dengan percaya diri.

Menurutnya setiap jurusan SMK memiliki potensi besar mulai dari teknik kendaraan, permesinan, tata boga, perhotelan, multimedia, hingga pertanian dan kelautan. Tak sampai di situ saja, Elia juga menjelaskan terkait dengan Unit produksi. Jelasnya Unit produksi adalah laboratorium usaha nyata yang mengubah potensi ini menjadi karya yang bermanfaat bagi masyarakat.

  “Ketika sekolah menghasilkan produk roti, kue, desain grafis, video, jasa servis mesin, rekondisi motor, meubel, hingga produk pertanian siswa merasakan sendiri bahwa keahlian mereka memiliki nilai ekonomis. Ada kebanggaan, ada motivasi, ada kebermaknaan belajar,” ungkapnya.

Page: 1 2 3

Juna Cepos

Recent Posts

Polda Papua Mulai Lirik Lokasi Tambang

Kompol Agus menegaskan bahwa kepolisian berkomitmen penuh memberantas aktivitas tambang ilegal di Tanah Papua. Menurutnya,…

3 hours ago

Berharap 10 Hakim Baru Tetap Menjaga Integritas

Dalam keterangan Kossay sampaikan bahwa wacana mutasi sejumlah Hakim di Pengadilan Negeri (PN) Jayapura tersebut…

4 hours ago

Ke Papua, Kapolri Bagikan Beras dan Pimpin Apel Siaga

Meski waktu kedatangan sudah dipastikan, Polda Papua masih terus mematangkan sejumlah agenda yang akan dihadiri…

5 hours ago

“Rumah Saya Sudah Hanyut, Pak,” Curhat Warga yang Didengarkan Presiden Prabowo

Presiden terlihat menunjukkan rasa empati yang mendalam, salah satunya dengan mencium kening seorang anak kecil…

6 hours ago

Korban Meninggal Dunia Pada Bentrok Kwamki Narama Bertambah

"Ini (kedua korban meninggal dunia,red) dari pihak pelaku. Kemarin pagi jam itu satu korban meninggal…

7 hours ago

Gubernur Siapkan Jadwal Khusus Terima Aspirasi Masyarakat

  Adapun gubernur akan menerima kunjungan masyarakat umum setiap Selasa dan Kamis di ruang kerja…

8 hours ago